Anda termasuk orang yang punya kebiasaan makan di meja kerja? Kalau iya, segera hentikan. Kebiasaan ini bisa membuat badan Anda semok. Melar. Tentu Anda tak menginginkan berbadan semok.
Bagi para pekerja, makan di meja kerja adalah kebiasaan yang kerap dilakukan. Pada dasarnya, kebiasaan ini bukanlah hal yang mengganggu dan dianggap wajar saja.
Terlebih, jika pekerjaan sedang banyak-banyaknya atau belum selesai dilakukan, sehingga rasa malas untuk beranjak dari meja kerja pun seolah tak terhindarkan.
Tapi, tahukah Anda? Makan di meja kerja sebenarnya sangatlah tidak baik. Terutama untuk kesehatan Anda sendiri.
Peringatan untuk menghentikan makan di meja kerja di atas datang dari sebuah penelitian yang ditulis surat kabar terbitan London, Inggris, “Daily Mail,” 04 Desember 2014.
Menurut tulisan di rubrik “lifestyle,” surat kabar “Daily Mail,” merilis sebuah penelitian yang menemukan bahwa makan di meja kerja membuat seseorang lebih cepat gemuk.
Penelitian yang dipimpin oleh Ashima Kant ini, juga mengatakan bahwa kebiasaan tersebut bisa membuat seseorang kekurangan vitamin dan kolestrol pun meningkat.
Penelitian ini adalah hasil studi yang menghubungkan korelasi antara kebugaran tubuh dan jumlah kalori akibat sering makan di luar rumah.
“Kami menemukan partisipan yang makan di luar enam kali atau lebih dalam seminggu, memiliki indeks masa tubuh yang lebih tinggi, dan konsenstrasi lipoprotein atau molekul yang menghancurkan kolestrol dari dalam darah yang lebih rendah,” ujar Ashima Kant seperti juga dikutip “The Sunday Times”.
Kant juga mengatakan bahwa orang yang sering makan di luar rumah akan lebih mudah kekurangan nutrisi seperi vitamin C dan E dalam darah. Efeknya lebih mudah terjadi pada perempuan dan orang dewasa diatas usia 50 tahun.
Penelitian ini dilakukan terhadap 8.314 pekerja yang tidak memedulikan kesehatan tubuh dan sering makan sembarangan di luar rumah.
Dewasa ini, obesitas menjadi masalah tersendiri bagi warga dunia. Di Inggris misalnya, data menunjukan dua puluh empat koma empat persen laki-laki dan dua puluh lima persen perempuan mengalami obesitas.
Jika ditotal, enam puluh empat persen penduduk Inggris dapat dikategorikan kelebihan berat badan atau obesitas.
Selain menyebabkan badan melar, kebiasaan makan di meja kerja juga bisa mengundang masalah kesehatan lainnya.
Dari penelitian lanjutan, seperti yang dimuat di situs kesehatan, “healthmeu,” ternyata pada meja kerja mengandung lebih banyak bakteri. Nggak tanggung-tanggung, jumlahnya empat ratus kali lebih banyak dibandingkan toilet duduk.
Jadi, sebaiknya berpikirlah tentang hal ini. Pertanyaannya, sudah berapa kali Anda benar-benar membersihkan meja atau keyboard Anda dengan larutan pembersih?
Saat Anda makan di meja kerja, Anda tidak hanya menambah kuman. Tapi, juga makan bersama dengan kuman-kuman yang berbahaya bagi kesehatan.
Ketika makan di meja kerja, secara otomatis Anda akan berkonsentrasi pada pekerjaan. Tentu saja, hal ini akan menyebabkan suplai darah ke sistem pencernaan otak dan jantung justru akan berbelok. Saat makan, sebaiknya Anda harus benar-benar dalam keadaan bersantai. Sehingga tidak akan mengganggu kesehatan internal pencernaan Anda.
Duduk selama berjam-jam di meja kerja, tak disangkal akan berpengaruh dan menyebabkan sakit pada bahu, punggung, leher dan kaki. Memberi sedikit waktu istirahat di saat makan siang adalah pilihan yang baik untuk menjauh dari meja kerja. Hal ini, membantu darah beredar lebih baik, sehingga memberikan lebih banyak energi dan oksigen ke jaringan dan organ tubuh Anda.
Ketika Anda makan di meja kerja, tanpa disadari Anda telah mengalihkan konsentrasi makan untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal ini, tanpa disadari, karena kurangnya perhatian menyebabkan makan tanpa berpikir. Sehingga, bisa menyantap makanan cukup banyak dan berlebihan.
Ketika memutuskan untuk keluar dari meja kerja sewaktu makan siang, hal ini akan memberikan waktu bagi otak Anda untuk beristirahat. Cara ini dapat membantu menyegarkan otak dan mengurangi kelelahan.
Selain itu, cara ini juga dapat membantu tubuh bergerak. Sehingga suplai oksigen ke tubuh dan otak menjadi meningkat. Termasuk produktivitas kerja, karena Anda diajak untuk terus waspada dan aktif.
sumber : dailymail dan healthmeup