Pilih kopi atau teh? Itulah pertanyaan yang dilontarkan oleh tulisan kesehatan dan gaya hidup surat kabar London “Daily Mail,” dalam edisi terbarunya, Rabu, 12 November 2014.
Bagi “Mail,” pilihan keduanya sangat baik. Tapi ketika Anda harus memilih salah satunya harus terlebih dahulu mengetahui posisi manfaatnya kandungan dari minuman itu.
Minum secangkir kopi atau teh, sebagai kebiasaan rutin di pagi hari, memang sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Ada yang merasa minum teh lebih menyehatkan, sementara yang lain menganggap minum kopi membuat tubuh lebih berenergi.
Minuman teh, misalnya. Ribuan tahun yang lalu orang di Timur, sudah mengenal teh sebagai kunci untuk hidup sehat, seimbang dan bahagia. Belakangan ini orang di belahan Barat mulai menemukan manfaat sehat dari minuman teh. Terdapat flavonoid yang menyehatkan di dalamnya.
“Menurut hemat saya, teh adalah minuman alternatif yang baik selain kopi. Pertama, teh memiliki kandungan kafein lebih sedikit. Kedua, senyawa dalam teh yaitu flavonoid baik untuk mengurangi risiko sakit jantung dan kanker,” ujar Katherine Tallmadge, MA, RD, LD, juru bicara American Dietetic Association.
Flavonoid adalah antioksidan unik dalam teh yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan pembuluh darah tersumbat. Zat antioksidan yang paling kuat di dalam teh diberi nama Epigallocatechin gallate. Di samping itu teh juga mengandung kafein dan theanin kendati tidak sebanyak kopi. Dengan begitu, teh juga bisa bikin kita waspada dan melek tanpa bikin deg-degan.
Para ahli sering ditanyai perihal seberapa banyak teh yang harus diminum untuk mendapatkan manfaat sehatnya. Menurut mereka, segala jenis teh bikinan sendiri itu menyehatkan. Mereka menyarankan demikian karena minuman teh instan di dalam botol atau kotak UHT cenderung mengandung kalori ekstra dari gula dan pemanis.
Kelebihan yang dimiliki teh sebagai minuman adalah, kalau kita mengasupnya tiga hingga empat cangkir setiap hari bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
Teh juga membantu mencegah diabetes tipe satu dan memperlambat perburukan penyakit ini ketika sudah terlanjur diderita. Bagi orang yang minum teh hitam empat kali sehari selama enam minggu diketahui memiliki level hormon stres kortisol yang lebih rendah.
Teh mengandung fluoride yang bisa melindungi gigi dan teh hijau membantu melindungi kanker paru dan juga kanker esofagus. Kandungan antioksidan pada teh hijau dapat membantu melawan penuaan. Sedangkan teh putih diketahui mencegah kegemukan.
Ada kekurangan yang dimiliki teh Teh mengandung pestisida, bahkan pada produk yang dilabeli organik. Teh juga mengandung tanin dalam jumlah cukup besar. Tanin mengurangi penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga bisa memicu anemia.
Meminum teh yang mengandung kafein berarti mengundang kecemasan dan meningkatkan tekanan darah. Dan janganlah menambahkan susu ke dalam teh karena dapat menghilangkan manfaat teh dalam melawan kanker
Lantas bagaimana dengan kopi? Kopi bila diminum secara teratur tanpa gula bisa mencegah diabetes tipe 2. Ia juga melindungi liver, terutama dari penyakit sirosis hati dan kanker liver.
Kebiasaan ngopi juga menurunkan risiko asam urat pada pria berusia lebih dari 40 tahun serta membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer.
Hal terbaru ditemukan peneliti minum kopi juga meningkatkan memori jangka pendek dan kecepatan reaksi. Senyawa dalam kopi bisa dipakai untuk membuat obat baru untuk mengobati penyakit jantung dan insomnia dan kafein dalam kopi juga meningkatkan efektivitas obat pereda nyeri.
Kopi juga memiliki kekurangan utnuk tubuh. Semisalnya, kalau keseringan ngopi membuat gigi berubah warna jadi kekuningan.
Bagi wanita hamil, minum delapan cangkir kopi setiap hari meningkatkan risiko keguguran. Kopi juga bisa menurunkan aliran darah ke jantung. Lebih dari 1000 zat yang ditemukan pada kopi, 19 di antaranya bersifat karsinogen.
sumber :www.dailymail.co.uk