Hai wanita, jangan percaya bahwa berhubungan seks menyebabkan vagina Anda “longgar.”
Paling tidak itulah seruan yang dimuat oleh tulisan di rubrik “life style” media terkenal Inggris, “the mirror,” Sabtu, 05 Desember 2015. Media itu dengan tegas menyatakan itu adalah “mitos”
Mitos seputar alasan mengapa vagina jadi longgar sering dikaitkan dengan frekuensi hubungan seksual serta ukuran penis pasangan prianya.
Para ilmuwan secara jelasnya telah mengungkapkan kalau vagina perempuan itu seperti karet gelang yang bersifat elastis dan akan kembali ke bentuk asalnya setalah “dipakai.”
Namun, berhubungan seks secara teratur pasti memiliki efek lainnya, bukan longgar, pada elastisitas dan kondisi vagina.
Misalnya, saat terangsang. Wanita hanya membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit dan vagina akan membuka atau mengendur untuk membantu penetrasi.
Biasanya vagina akan mengeluarkan pelumas alami untuk mempermudah proses penetrasi penis, namun pelumas alami ini tergantung oleh kondisi fisik, tingkatan usia serta sejumlah faktor psikologis.
Sama halnya seperti penis pria, organ dan kondisi vagina pada perempuan tidak semuanya sama.
Ukuran, warna, dan bentuk vagina sangat bervariasi pada tiap perempuan.
Menariknya, menurut Kamasutra organ vagina dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran penis dan vagina tiap-tiap perempuan.
Saat proses penetrasi, vagina secara tidak langsung akan mengencangkan sekitar penis pria sehingga tentu saja hal ini memberi sensasi nikmat bagi pria maupun perempuan.
Selama proses penetrasi berlangsung, sejumlah besar aliran darah ke vagina menyebabkan dinding vagina menebal. Nah, inilah cara alami untuk memastikan deposisi sperma dan prokreasi.
Saat momen berhubungan intim selesai, seluruh tubuh akan melepas zat sekresi semisal keringat yang juga secara tidak langsung membuat sekujur tubuh menjadi relaks, begitu pula yang terjadi pada vagina.
Nah, setelah beberapa saat, organ vagina akan kembali ke bentuknya yang semula dan menjadi ketat lagi.
Sebuah tulisa lainnya di “TheHealthSite,” juga mengingat bahwa vagina perempuan sangat, tidak peduli seberapa sering para perempuan berhubungan seks maupun seberapa besar ukuran penis pria tersebut.
Dari pada membicarakan kelonggaran vagina, tulisan “thehealthsite,” lebih mementingkan bagaimana organ vital perempuan itu dirawat.
Tak cukup menjaga kebersihannya saja, cara memperlakukan dan memeriksa perubahan yang terjadi oleh vagina ialah salah satu cara agar vagina tetap sehat dan terawat, khususnya dalam urusan seksual dan reproduksi.
Banyak perempuan bersikap konyol yang menjadi penyebab vagina telantar, seperti berkuman, infeksi dan berbau sehingga vagina sakit.
Untuk menghindari vagina sakit Anda hendaknya menghindari duduk di kursi sepeda tanpa lapisan, misalnya
Pernahkah kita merasakan labia kita mati rasa?
Itu biasanya terjadi ketika kita duduk di kursi sepeda tanpa pelapis. Jika itu berlangsung terus-menerus akan menyebabkan syaraf dan pembuluh darah di selangkangan terkompres, lama-kelamaan akan mengurangi sensasi genital vagina.
Sebuah studi tiga tahun lalu dari Yale University menemukan, perempuan yang naik sepeda di tempat fitness dengan setang lebih rendah dari dudukan disinyalir akan mengalami ketidaknyamanan di area vagina.
Selain itu lepaskan pakaian senam sesaat setelah berolahraga.
Jika tidak, keringat yang ada akan menjadi tempat terbaik bagi bakteri untuk berkembang biak termasuk yang ada di area vagina.
Jika bakteri-bakteri itu masuk ke vagina bisa menyebabkan infeksi jamur, ujar Mary Jane Minkin, MD, dari Yale School of Medicine.
Mungkin kita ingin membuat variasi dalam berhubungan seks dengan suami, salah satunya dengan mengguyurkan aneka krim ke tubuh.
Jika memang itu harus dilakukan, upayakan untuk menjauhkan manisan-manisan tersebut dari vagina. Itu karena jika sampai gula berhasil masuk ke vagina, ia dapat mengacaukan kadar pH dan menyebabkan jamur atau infeksi.
“Bahkan untuk sabun yang menyebut dirinya sabun khusus vagina,” ujar Minkin.
Semakin sedikit, semakin baik.
Manikin menyarankan: sehari sekali atau setelah sesi olahraga. Bagaimanapun juga, sabun mengandung banyak bahan kimia yang menjadi penyebab vagina jadi sedih.
Mengonsumsi buah dan sayur-sayuran memang dianjurkan. Tapi bereksperimen dengan buah dan sayur-sayuran pada vagina kita sungguh ide yang konyol.
“Jenis paling organik pun, buah dan sayur-sayuran tetap mengandung bakteri,” ujar Minkin menjelaskan penyebab vagina jadi sedih.