Penuaaan?
Ya, penuaan tidak hanya menyebabkan rambut beruban dan wajah berkeriput.
Berbagai fungsi tubuh juga dapat merosot seiring bertambahnya usia, salah satunya adalah fungsi seksual.
Lantas, apa saja masalah seks pria yang paling umum terjadi seiring bertambah tua?
Masalah seks pria biasanya dimulai pada usia 45 sampai 50 tahun. Bahkan mungkin bisa lebih cepat lagi ketika dipengaruhi oleh gaya hidup buruk dan kondisi kesehatan yang dimiliki.
Penis bisa berdiri berkat kerja jantung dan otak yang saling terhubung.
Otak menerjemahkan rangsangan seks sebagai sinyal yang diteruskan ke jantung supaya mengalirkan lebih banyak darah untuk mengisi batang penis.
Pria berumur seringkali berhadapan dengan masalah penis yang kurang keras meski sudah ereksi.
Sebenarnya ini normal terjadi karena penuaan menyebabkan kumpulan saraf di penis menjadi kurang sensitif untuk “membaca” rangsangan.
Seiring Anda bertambah tua, kadar testosteron yang dihasilkan tubuh juga bisa menurun.
Penis yang kurang keras tidak selalu berarti Anda mengalami disfungsi ereksi alias impotensi.
Namun, kecemasan, stres, dan kekhawatiran mengenai masalah ini secara tidak langsung bisa memengaruhi kerja otot penis yang sudah menua sehingga tidak mampu menampung aliran darah yang berkumpul di penis ketika ereksi.
Akhirnya, penis jadi cepat loyo.
Masalah seks pria tua yang satu ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi.
Kondisi-kondisi ini mengganggu sirkulasi darah dan kerja saraf sehingga membuat pria semakin sulit untuk mencapai dan mempertahankan ereksi dalam waktu lama.
Ejakulasi dini adalah salah satu masalah seks pria yang paling umum. Setidaknya 1 dari 3 pria pernah mengalaminya sekali dalam seumur hidup.
Risiko masalah ini pun bisa meningkat seiring bertambahnya usia.
Dilansir dari Psychology Today, sebuah penelitian dari University of Chicago menunjukkan bahwa banyak hal yang dapat menyebabkan ejakulasi dini.
Mulai dari faktor psikologis seperti stres berat, kecemasan, dan depresi, hingga kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan prostat, dan hipertensi yang umum dialami oleh pria berumur.
Perubahan fungsi fisiologis penis terkait penuaan pun bisa menyumbang risiko yang cukup besar terhadap kondisi ini.
Otot-otot penis yang menua serta kerja saraf yang menumpul bisa membuat air mani keluar lebih cepat dari yang diinginkan.
Berbagai isu seputar penurunan fungsi seksual yang terkait usia ditambah dengan stres harian dan penyakit yang Anda alami pada akhirnya “bekerja sama” menurunkan gairah seksual.
Penurunan libido ditambah dengan kebugaran tubuh yang juga menurun seiring bertambahnya usia kemudian membuat Anda semakin jarang berhubungan seks.
Efek samping penggunaan obat-obatan seperti obat tekanan darah, antidiabetes, dan antidepresan juga bisa menurunkan gairah seks.
Kondisi-kondisi tersebut bisa membuat hubungan seks jadi kurang nikmat sehingga Anda mungkin jadi tidak begitu berminat untuk naik ke atas ranjang.