Site icon nuga.co

Stress Bisa Bikin Gangguan Bercinta?

Betulkah stress bisa mengganggu rutinitas bercinta seseorang dengan pasangannya?

Itulah pertanyaan yang selalu “menggantung” dan menjadi mitos dan “kambing hitam” kala pasangan merasa hambar untuk bermesraan.

Ya, dalam rumah tangga, kemesraan, dan waktu bercinta merupakan unsur penting yang harus dijaga oleh pasangan suami dan istri.

Namun, ada yang berpendapat bahwa seseorang cenderung tidak ingin bercinta jika sedang merasa kelelahan atau mengalami stres.

Benarkah demikian?

Ternyata tidak. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di “ Journal of Sexual Medicine” menjawab mitos dan “kambing hitam” itu dengan mengungkapkan bahwa seseorang yang memiliki gejala stres tingkat menengah hingga akut cenderung lebih sering bercinta dibandingkan wanita lainnya.

Studi ini sudah pasti membantah penelitian sebelumnya menyatakan stres dapat berdampak negatif bagi kehidupan seks.

Sebelumnya diasumsikan, stress menjadi pemicu turunnya gairah bercinta pasutri. Ada banyak hal yang membuat seseorang mengalami stress, pekerjaan, keuangan rumah tangga atau persoalan lingkungan yang kadang datang tak terduga.

Stress sangat terkait dengan kehidupan bercinta. Karena stress juga, baik pria atau wanita jadi enggan berhubungan. Jika sudah demikian, rutinitas seks bisa terganggu sehingga bisa menimbulkan masalah baru dalam kehidupan rumah tangga.

Seperti dikutip dari “womenshealth.com,” ada beberapa momen untuk menikmati bercinta meski sedang mengalami stress berat.

Mosalnya fokuskan pikiran dengan menghilangkan rasa gelisah. Arahkan pikiran Anda pada sensasi kenikmatan. Jangan biarkan masalah di kantor atau di rumah mengalihkan perhatian Anda dari pasangan selama bercinta.

Hal lainnya, lakukan fore play dengan pelan. Saat sedang stres, mungkin Anda akan cenderung melakukan quickie atau bercinta dengan cepat. Padahal kepuasan yang dirasakan melalui quickie juga tidak akan bertahan lama.

Foreplay yang lebih lama dapat membantu Anda melakukan relaksasi tubuh dan pikiran.

Jangan terburu-buru. Atur ritme dengan cara mengatur nafas dan itu pasti merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai orgasme, karena dapat memperlancar sirkulasi darah sekaligus meningkatkan sensasi dan refleks tubuh kala bercinta. Sebelum dan sesudah bercinta

Jangan biarkan masalah-masalah sepanjang hari mengganggu kenikmatan bercinta Anda berdua.

Para peneliti dari University of Michigan, Amerika Serikat, mencatat tingkat stres tidak berpengaruh besar bagi berlangsungnya kemesraan..

Dari penelitian yang dilakukan selama setahun penuh ini, para peneluti menemukan bahwa para wanita yang menunjukkan gejala stres lebih sering bercinta setiap minggu, dibandingkan mereka yang tidak merasakan stres.

Alhasil, para peneliti menyimpulkan bahwa wanita yang mengalami stres cenderung satu koma enam kali lebih berhasrat untuk melakukan hubungan seks.

Sekarang pertanyaan yang timbul adalah apakah Anda harus stres terlebih dahulu untuk memperoleh kehidupan seks yang bahagia? Tidak juga. Sebab, para peneliti tidak menemukan hubungan sebab dan akibat antara stres dan gairah bercinta.

Beberapa penelitian sebelumnya menemukan kaitan antara hubungan bercinta dengan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.

Ada kemungkinan, inilah yang menjadi latar belakang penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Michigan tersebut. Studi lainnya menemukan bahwa wanita cenderung menunjukkan perilaku seksual yang berisiko ketika merasa sedih atau cemas.

Sumber : WOMEN HEALTH MAG

Exit mobile version