Site icon nuga.co

Tidur Telanjang Ternyata Sangat Sehat

Setelah para ahli menganjurkan tidur tanpa lampu di malam hari sebagai suatu yang sangat menyehat, kini, berdasarkan temuan riset terbaru dari ilmuwan Universitas Oxford, yang mengkhususkan pada penelitian tidur, menyepakati bahwa tidur telanjang merupakan pilihan paling bagus untuk kesehatan, terutama menjaga suhu tubuh.

Menurut para ahli yang meneliti dampak tidur telanjang bagi kesehatan tidur, mengungkapkan adanya penurunan suhu tubuh turun sekitar setengah derajat dengan cara itu. Tidur telanjang dinilai mudah mengondisikan suhu tubuh turun dan menjaga suhu yang dibutuhkan otak untuk tertidur.

Kondisi tidur semacam itu menyebabkan otak dipacu oleh jam internal tubuh kita di malam hari mengirim pesan ke pembuluh darah untuk terbuka dan melepas panas tubuh.
“Suhu tubuh kita paling tinggi terjadi di jam 11 malam dan terendah di jam 4 subuh,” kata Dr. Chris Idzikowski, direktur Edinburgh Sleep Center dan penulis Sound Asleep: The Expert Guide to Sleeping Well.
“Ketika terjadi sesuatu yang menghambat penurunan suhu, itu artinya Anda kesulitan tidur atau mengalami gangguan tidur,” katanya.

“Keuntungan tidur telanjang adalah membuat suhu tubuh lebih mudah turun dan menjaga suhu tubuh tetap seperti yang ingin dicapai otak,” kata Russel Foster, profesor circadian neuroscience dari Universitas Oxford.

“Kalau kita memakai banyak baju, sulit bagi tubuh mengatur suhu. Oleh karena itu, kenakan pakaian sesedikit mungkin,” katanya.

Tidur terganggu karena suhu terlalu panas bukan berarti kita jadi kurang tidur, tetapi berarti kita kehilangan tidur nyenyak Tidur nyenyak merupakan kunci konsolidasi memori dan produksi hormon pertumbuhan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pertumbuhan sel.

Sebuah penelitian pada 2008 oleh Netherlands Institute for Neuroscience membuktikan pentingnya suhu tubuh saat tidur. Dalam penelitian tersebut sukarelawan tidur mengenakan thermosuit yang memungkinkan peneliti memanipulasi suhu kulit tanpa mengubah suhu tubuh.

Tim peneliti menemukan ketika suhu tubuh dinaikkan hanya nol koma empat derajat Celcius, sukarelawan secara bermakna tidak terjaga di malam hari. Pada sukarelawan lansia, efeknya lebih jelas.

Kenaikan suhu sebesar itu hampir dua kali lipat meningkatkan proporsi tidur nyenyak dan menurunkan risiko bangun terlalu pagi dari lima puluh sampai empat persen.

Menghangatkan kulit menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga panas hilang lebih mudah. “Hal ini mempercepat tidur, membiarkan panas mengalir dari bagian tengah tubuh dan suhu tubuh turun sedikit,” kata Foster.

Dengan kata lain, untuk tidur dengan mudah, kita perlu cukup hangat agar pembuluh darah tidak menyempit tetapi juga tidak kepanasan supaya suhu tubuh dapat turun. “Agar suhu tubuh turun memadai, ganti kaos kaki dengan botol air panas,” kata Dr. Idzikowski.

“Kaos kaki tidak membiarkan tubuh kehilangan panas dari kaki, alhasil kita malah kepanasan,” katanya. Botol air panas membuat kaki hangat tetapi kemudian berubah mendingin.

Pasangan juga membantu mengatur suhu di tempat tidur. “Ketika kedinginan, Anda bisa memeluk pasangan. Sesudah terasa hangat, kita bisa berganti posisi,” kata Foster.

Tidur sangat penting bagi kesehatan manusia. Tanpa kualitas tidur yang baik, seseorang dapat mengalami gangguan kondisi fisik. Untuk itu, tidurlah yang cukup pada malam hari.

Tak sekedar memejamkan mata, kondisi cahaya saat tidur malam hari juga mempengaruhi kualitas tidur. Tidur malam hari tanpa cahaya lampu dinilai lebih menyehatkan karena membuat kualitas tidur lebih baik.

Keadaan gelap dapat memicu produksi zat melatonin atau hormon tidur dalam tubuh yang membuat tidur lebih nyenyak.

“Kalau terang, kualitas tidurnya enggak bagus. Takutnya produksi melatoninnya enggak bagus,” kata konsultan utama klinik gangguan tidur RS Mitra Kemayoran, Jakarta, dr Andreas Prasadja di Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (11/10/2014).

Cahaya pun menganggu jam biologis manusia pada malam hari. Malam hari merupakan waktu manusia untuk beristirahat. Bahkan sejumlah penelitian menyatakan bahwa tidur malam tanpa cahaya terang dapat mencegah penyakit kanker.

“Kita curiga, melatonin ini ada efek anti kanker. Tapi ini belum selesai penelitiannya,” kata Andreas.

Andreas menjelaskan, berdasarkan penelitian, wanita yang tidurnya kurang berisiko kanker payudara. Sementara itu pada wanita buta, risiko kanker payudara lebih rendah lima puluh persen.

“Kita asumsikan yang buta karena enggak lihat cahaya sehingga polanya bagus. Melatoninnya bagus, makanya risiko kankernya rendah,” terang Andreas.

Lalu bagaimana dengan kebiasaan Anda untuk tidur dengan cahaya lampu terang? Menurut Andreas, kebiasaan ini sebaiknya ditinggalkan dan segera diatasi. Anda bisa memasang banyak lampu di kamar, misal lampu utama, lampu meja, dan lampu dinding.

Dalam waktu seminggu, matikan lah lampu utama, namun tetap menyalakan lampu kecil lainnya.

Seminggu kemudian, cobalah mematikan lampu utama dan lampu kecil sehingga menyisakan hanya satu lampu yang menyala. Lambat laun, Anda akan terbiasa tidur dalam keadaan gelap.

“Pelan-pelan, seminggu kurangi satu lampu, seminggu kemudian kurangi satu lampu lagi. Jadi bertahap saja. Nanti terasa, loh, kualitasnya lebih enak,” kata Andreas.

Selain lampu, cahaya dari handphone juga tidak baik kerena memancarkan cahaya “blue light”. Terpancarnya cahaya ini akan dibaca oleh otak manusia sebagai siang hari.

Untuk itu, satu jam sebelum tidur sebaiknya hindari pemakaian handphone. Saat tidur juga tidak perlu gelap total atau membuat pandangan menjadi hitam seluruhnya. Lampu tidur yang membuat cahaya remang-remang, boleh saja dinyalakan.

Exit mobile version