Site icon nuga.co

Usia Tak Akan Pengaruhi Hubungan Seks

Betulkah pertambahan usia akan menyebabkan hubungan seks menurun?

“Tidak,” tulis “daily mail,” Selasa, 20 Desember 2016, dalam tulisan terbarunya.

Orang yang sudah menua akan bisa ceara terus menerus mengekplorasi dan menikmati kehidupan seks mereka.

Mayoritas pria dan wanita, tulis “daily mail,”  yang berusia di atas enam puluhan tahun di AS, masih aktif secara seksual.

Mereka berhubungan seks sekurangnya dua hingga tiga kali per bulan–lebih banyak dibandingkan orang yang lebih muda.

Mereka juga masih menganggap seks sebagai bagian yang penting dalam kehidupan.

Jadi, jika tidak ada frigiditas sehubungan usia, apakah itu artinya kehidupan seksual tidak menurun seiring usia?

Untuk menentukan bagaimana usia mempengaruhi kehidupan seksual, para peneliti telah menganalisis pola data yang dikumpulkan dari ribuan  orang, dalam jangka waktu delapan belas tahun

Hasil studi tadi menemukan, seiring pertambahan usia, orang-orang lebih mementingkan kualitas dari hubungan seks mereka–bukan lagi pada kuantitas.

Sebagai contoh, frekuensi berhubungan seks jadi lebih tidak penting seiring pertambahan usia, dan upaya dan keterikatan dari hubungan seks itu sendiri menjadi lebih penting.

Hal ini konsisten dengan hal-hal lain dalam kehidupan, yang biasanya kesemuanya membaik seiring waktu.

Hal ini juga menekankan keuntungan pengalaman hidup sehubungan dengan seksualitas.

Pasangan akan saling memahami satu sama lain.

Mereka sudah “mempelajari” preferensi seksual, serta kesukaan dan ketidaksukaan pasangan mereka.

Hubungan positif antara kualitas seks dan pertambahan usia ini ditemukan paling kuat di antara pasangan yang hubungan percintaannya masih berkualitas baik.

Karena di hubungan jenis inilah eksplorasi seksual memungkinkan untuk terus dilakukan.

hasrat seksualnya. Terlebih beberapa asumsi percaya bahwa pria lansia pasti mengalami disfungsi ereksi sehingga mereka akan benar-benar berhenti melakukan hubungan seks pada usia tertentu.

Menurut Dr Catherine Barrett, pemilik dari Older People and Sexuality Institute, usia bukanlah alat ukur kapan pria dan wanita akan berhenti bercinta.

Meskipun beberapa orang bisa mengalami penurunan libido dan peningkatan disfungsi ereksi, bukan berarti orang tua harus berhenti melakukan hubungan seks.

“Semakin tua pasangan justru semakin dibutuhkan keintiman,” kata Barrett.

Untuk menciptakan hubungan seks yang tetap membara pada pasangan lansia, cara berikut ini dapat membantu ciptakan kehidupan seks yang sehat dan menyenangkan dikutip dari ABC Net Au.

Bicarakan seks yang Anda dan pasangan mau. Jangan main-main atau menyepelekan obrolan ini coba untuk saling jujur satu sama lain.

Luangkan waktu bersama. Tak usah malu atau gengsi untuk memanjakan pasangan Anda. Bersantai bersama bisa menjadi pintu untuk mengawali aktivitas seks yang menyenangkan.

Eksplorasi diri. Untuk menciptakan hubungan seksual dan keintiman yang mendalam, Anda dan pasangan bisa saling mengeksplorasi diri atau mencoba posisi seks yang belum pernah Anda lakukan berdua.

Dilansir dari purewow.com,  sebuah  penelitian terbaru dari University of Illinois, usia ternyata tidak mempengaruhi kenikmatan seseorang terhadap seks.

Penelitian ini berusaha mengungkapkan beragam kesulitan dan bagaimana strategi yang sesuai untuk tetap aktif melakukan hubungan seks di masa tua.

Fakta yang didapat, para peneliti dikejutkan oleh semangat para lansia berusia lima puluh tahun ke atas dengan semangat mereka yang melebihi orang-orang dengan usia lebih muda.

“Meskipun beberapa orang tua dilaporkan telah berhenti melakukan hubungan seks, karena kondisi kesehatan yang memburuk dan kehilangan minat, namun orang tua lainnya menolak untuk meninggalkan aktivitas seksual mereka dengan pasangan. “

Bagi para orang tua aktif ini, masalah kesehatan dan pandangan tentang jarangnya lansia yang melakukan hubungan seks, sama sekali bukan alasan untuk menyerah melakukannya,” papar Liza Berdychevsky selaku ketua penelitian.

Exit mobile version