laporan wartawan “nuga” di medan arminsyah
=================
Sembilan puluh persen jalan di Medan, termasuk jalan utama, mengalami kerusakan parah dan tidak pernah disentuh perbaikan menyeluruh.
Wartawan “nuga” di Medan, Arminsyah, Senin pagi, 19 Januari 2015, melaporkan, kerusakan jalan ini sudah sangat mengganggu dan merusak citra kota terbesar di belahan barat Indonesia ini.
“Sudah sangat parah. Bukan hanya jalan-jalan di perkampungan dan pinggiran kota. Tapi sudah merasuk ke jalan-jalan utama,” tulis Arminsyah.
Dalam laporan terbarunya bitu Arminsyah menulis kerusakan Jalan Sutomo Ujung, Kecamatan Medan Timur, kini kondisinya rusak parah. Jalanan tersebut berabu dan berlubang serta digenangi air bagai kubangan bila diguyur hujan.
Kondisi ini, tulis Arminsyah, diperparah lagi pasca dilakukannya pengerjaan Medan Urban development Proyek oleh Pemerintah Kota Medan dalam mengatasi banjir.
Kerusakan karena adanya proyek penggalian di badan jalan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi banjir sejak beberapa bulan yang lalu hanya sebagai alasan. Kondisinya memang telah terjadi sejak lama.
“Sudah berbulan-bulan Jalan Sutomo Ujung ini kondisinya rusak parah dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal Jalan Sutomo salah satu jalan utama yang paling ramai diakses masyarakat,” tulis Arminsyah untuk pembaca “nuga”.
Dia menyebutkan, akibat kondisi jalan rusak tersebut membuat para pengendara khususnya sepeda motor mengalami kesusahan ketika melintasi Jalanan.
Kerusakan jalan yang sangat parah terdapat di dua ratus meter mulai dari simpang Jalan Bambu hingga ke simpang Jalan Bambu II, sehingga kawasan itu sering macet. Pengendara sering berjalan zig-zag agar tidak terperosok ke dalam lubang..
Kondisi ini membahayakan pengendara, Sudahlah berabu dipenuhi lubang. Apalagi kalau hujan datang jalan berlubang tersebut digenangi air sehingga kita susah untuk memilih jalan yang bagus.”.
Kondisi jalan di Medan, Sumatera Utara, memang sangat memprihatinkan. Lembaga Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Sumatera Utara beberapa waktu lalu pernah mempersentasekan jalan di Medan yang rusak mencapai sembilan puluh persen.
“Sekira sembilan puluh persen jalan di Medan rusak. Bahkan, ada jalan protokol yang rusaknya lebih dari 1 kilometer. Jelas rusaknya jalan sangat meresahkan warga,” ujar Irvan Hamdani, dari FITRA seperti dikutip Arminsyah
Arminsyah juga mencatat , kerusakan parah jalan di Kota Medan terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Sunggal, Setia Budi, Sutomo Ujung, A.H. Nasution, H.M. Yamin, dan Jalan di Medan Utara. Imbasnya, pengguna jalan harus ekstrahati-hati saat melintasi jalan-jalan tersebut bila tak ingin celaka.
Pemasangan saluran limbah juga menambah kerusakan di hampir seluruh jalan di Kota Medan. Kerusakan yang terjadi berupa jalanan berlubang.
FITRA Sumut pun mendesak Pemko Medan segera melakukan perbaikan jalan dan menyelesaikan proses perbaikan saluran limbah.
“Di semua titik Kota Medan terjadi kerusakan akibat penggalian saluran limbah hingga menimbulkan kemacetan dan memakan korban jiwa. Apalagi ditambah dimusim hujan, jalan menjadi licin,” terangnya.
“Proses pembangunan harusnya dilakukan dengan perencanaan yang baik. Jangan dibangun, besok dibongkar lagi untuk perbaikan saluran limbah, setelah itu diperbaiki lagi jalannya.
Ini kan menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan di Kota Medan tidak baik dan akhirnya mengakibatkan pemborosan anggaran,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota F-PDI Perjuangan DPRD Sumut Drs Baskami Ginting mendesak Pemko Medan segera memperbaiki berbagai ruas di kKota medan.
Ia menunjuk Jalan Bunga Ncole, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan, yang kondisinya saat ini sudah rusak parah penuh dengan lubang-lubang menganga, sehingga sangat mengganggu bahkan mengancam keselamatan pengguna jalan maupun masyarakat sekitar.
“Jalan Bunga Ncole yang merupakan ruas jalan alternatif tembus ke Terminal Pinang Baris tersebut, saat ini kondisinya mengalami kerusakan yang sangat parah, bahkan ada ruas jalan sepanjang delapan meter sudah babak belur dan tetap tergenang air, jika musim penghujan tiba.”
“Ini harus menjadi perhatian walikota Medan, untuk segera memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Medan melakukan perbaikan,” ujar Baskami Ginting.
Berdasarkan hasil peninjauan Baskami Ginting bersama sejumlah masyarakat ke lapangan, jalan tersebut sudah sangat mendesak untuk segera dilakukan perbaikan, sebab sangat mengganggu pengguna jalan. Apalagi jalan itu satu-satunya sarana penghubung ke kawasan tersebut, sehingga besar harapan masyarakat, kiranya Pemko Medan segera menyahuti aspirasi mereka.
Selain jalanan berlubang, sejumlah kawasan pemukiman termasuk ruas-ruas jalan mengalami banjir saat hujan mengguyur Kota Medan, sehingga mengganggu aktivitas dan kenyamanan warga serta arus lalu lintas di sekitarnya macet.
Kondisi banjir yang seperti langganan tersebut sebaiknya menjadi perhatian Pemko Medan maupun yang dipimpin Wali Kota Dzulmi Eldin.
Kawasan dan ruas-ruas jalan yang banjir antara lain, Jalan Setia Budi Medan Selayang, Jalan Pertambangan Tanjung Sari Medan Selayang, Jalan Setia Budi Simpang Selayang Medan Tuntungan, dan Jalan Amal Medan Sunggal.
Selain itu jalan yang rusak adalah, Jalan Beo Medan Sunggal, Jalan Binjai Medan Sunggal, Jalan Binjai Kampung Lalang Medan Sunggal, Jamal Amal Medan Sunggal dan lainnya.
Menurut beberapa warga, bila hujan deras turun berbagai kawasan tadi kerap banjir akibat drainase atau saluran parit tidak berfungsi padahal sering mendapat proyek pengerjaan dari Dinas PU Medan. Bahkan air tidak saja menggenangi badan jalan juga membanjiri rumah-rumah penduduk di sekitarnya.
Ironisnya akibat banjir beberapa pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor atau roda dua mogok di jalan dan terpaksa menggiring kenderaannya melintasi kawasan banjir sampai kawasan jalan yang tidak mengalami kebanjiran bahkan ada yang terpaksa mendorong sepeda motornya hingga sampai ke rumah.
Guna menghindari banjir susulan sekaligus mengantisipasi kerusakan jalan lebih parah lagi, penduduk sekitarnya mengharapkan Pemko Medan segera mengatasi persoalan banjir tersebut agar masalahnya tidak berkepanjangan.
“Pemko Medan harus mengatasi kasus banjir termasuk permasalahan jalan yang berlobang-lobang dan mengalami kerusakan pada sejumlah kawasan,” harap mereka.