“Orang tua dengan banyak aktivitas cenderung memiliki lebih banyak daerah abu-abu, komponen utama dari sistem saraf pusat di otak mereka ketimbang rekan-rekan yang kurang aktif.
Rutin bergerak di sekitar rumah, berjalan santai, atau berlari, ibarat “mengawetkan” struktur otak, bahkan untuk individu dengan gejala ringan dan berat penurunan mental,” kata penulis studi James T. Becker, profesor psikiatri di University of Pittsburgh School of Medicine.
Para peneliti menganalisis data dari sebuah studi kesehatan jantung jangka panjang dari ratusan orang berusia enam puluh lima tahun dan lebih tua.
Para responden menjalani penilaian kognitif, volumetrik pencitraan otak, dan menjawab kuesioner tentang kegiatan mereka sehari-hari. Peneliti juga mengukur volume daerah abu-abu pada responden.
Setelah memerhitungkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi volume otak, termasuk ukuran kepala, usia, jenis kelamin, daerah putih di otak, kerusakan kognitif ringan dan status Alzheimer
Para peneliti menemukan bahwa pembakaran kalori yang lebih tinggi dikaitkan dengan volume daerah abu-abu yang lebih besar di otak responden, menurut hasil Journal of Alzheimer.
Dengan kata lain, aktif di hari tua membuat seseorang tidak gampang pikun, tetap bisa berpikir tajam, dan rasional.
“Pengeluaran energi dikaitkan dengan pelepasan substansi yang dikenal sebagai faktor neurotropik otak atau brain-derived neurotrophic factor, yang mempromosikan pertumbuhan dan diferensiasi neuron baru di otak,” kata Becker.
Volume daerah abu-abu di otak biasanya menyusut seiring dengan usia. Tetapi, penelitian ini telah menunjukkan, bahwa bergerak dan membakar kalori terkait dengan peningkatan BDNF yang dapat membantu sejumlah daerah abu-abu di otak tetap awet muda.
“Data kami menunjukkan, tidak peduli apa aktivitasnya, selama kita membakar banyak kalori, maka itu akan berpengaruh,” lanjut Becker.
“Namun, lebih aktif dalam lingkungan sosial mungkin lebih efektif ketimbang hanya berjalan di treadmill saja.”
Leandro Fornias Machado de Rezende dari departemen kedokteran di University of Sao Paulo School of Medicine di Brazil, yang bukan bagian penelitian menanggapi, “walau begitu, aktivitas fisik adalah multidimensi, tidak hanya pengeluaran kalori saja yang perlu diperhatikan, tetapi juga aktivitas sosial, mental, dan kegiatan emosional yang terlibat.
”Dalam hal ini, pencegahan penyakit Alzheimer melalui aktivitas fisik harus dipahami dalam pandangan yang lebih luas,” lanjut Rezende Reuters Health melalui email.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Coventry University di Inggris menunjukkan, kemampuan otak akan terus tumbuh sehat, bahkan bertambah cerdas, ketika Anda memiliki kehidupan seks yang sehat dan aktif ketika Anda tua.
Untuk melihat apakah ada hubungan antara aktivitas seksual setelah usia lima puluh tahun dengan kecerdasan maupun kesehatan mental, para peneliti menggunakan data dari Inggris Longitudinal Study of Aging dan melibatkan lebih dari enam ribuan pria dan wanita.
Lalu peneliti meneliti hubungan antara aktivitas seksual dan fungsi kognitif untuk kedua jenis kelamin.
Para peserta dengan usia lima puluhan sampai delapan puluhan juga diminta melaporkan aktivitas seksual mereka di tahun lalu, serta mengambil tes keterampilan.
Hasilnya, kinerja otak pria, kemampuan mengolah angka dan kata-kata tampaknya memiliki hubungan dengan tingkat aktivitas seksual.
Sedang hasil pada wanita agak berbeda, yaitu hanya berhubungan dengan pengolahan kata-kata.
Peneliti mengatakan, kemampuan mengolah angka terkait dengan fungsi eksekutif, sementara kemampuan pengolahan kata terkait dengan memori.
“Ada kemungkinan bahwa, hasil yang kami dapat terkait dengan hormon yang memengaruhi otak dan fungsi kognitif, di mana ada perbedaan pada pria dan wanita pada tingkat bawah sadar,” kata salah satu penulis studi Hayley Wright dari Coventry University kepada Reuters Health.
Hasil studi ini ingin meluruskan kesalahpahaman, bahwa orang dengan usia lebih dari 50 tidak lagi rutin melakukan hubungan seks.
Beberapa survei menunjukkan, bahwa orang tua masih berhubungan seks dan menikmatinya juga.
Sebuah penelitian di Inggris di tahun lalu bahkan menemukan, responden dengan usia di atas tujuh puluhan tahun masih mampu aktif secara seksual.
Beberapa penelitian juga menyatakan, bahwa wanita yang lebih tua cenderung lebih puas dengan kehidupan seks mereka.
Namun, para penulis studi mengatakan, studi ini belum membuktikan hubungan sebab akibat.
Tetapi tetap ada banyak alasan untuk mencapai kehidupan seks yang sehat dan aktif.
Pasalnya, fakta menunjukkan bahwa seks dapat membantu menurunkan kadar stres, meningkatkan kekebalan tubuh, dan bahkan membantu Anda tidur lebih baik.