Apakah karena terlalu sibuknya bekerja, kamu jadi sering tidak pulang ke rumah? Atau kamu membawa pekerjaan kantor ke rumah dan mengerjakannya sampai larut malam? Jika iya, hati-hati.
Terlalu sibuk bekerja yang sampai terasa seperti “candu” dapat membahayakan kesehatan.
Terlalu sibuk bekerja karena merasa seperti kecanduan terhadap kerja disebut workaholic (gila kerja). Orang yang mengalami kondisi ini bekerja secara terus-menerus dan tidak bisa berhenti bekerja.
Seseorang yang gila kerja biasanya tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak bekerja bahkan ketika sudah berada di rumah atau di luar jam kerja. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan fisik dan mental.
Selain mengganggu hubunganmu dengan keluarga dan orang-orang di sekitarmu, terlalu sibuk bekerja juga bisa meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan di tubuhmu, lho.
Beberapa gangguan kesehatan yang muncul akibat sibuk bekerja
Terlalu sibuk bekerja bisa membuatmu jadi kurang tidur dan istirahat, sehingga tubuhmu akan merasa sangat lelah. Ketika lelah, kemampuanmu untuk bekerja secara produktif dan berpikir jernih tentunya juga akan menurun.
Tubuh yang lelah, pikiran yang jenuh, dan tekanan pekerjaan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya depresi.
Kondisi ini bisa ditandai dengan berubahnya pola tidur, hilangnya nafsu makan atau justru meningkatnya nafsu makan, dan hilangnya motivasi atau keinginan untuk melakukan kegiatan yang biasanya disukai.
Bekerja terlalu keras dapat menyebabkanmu mengalami stres. Jika dibiarkan, stres akan mengganggu kerja hormon insulin yang berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah.
Ketika stres yang berkepanjangan diimbangi dengan kelalaian menerapkan pola hidup sehat akibat terlalu sibuk bekerja, risiko terjadinya diabetes akan lebih besar.
Gila kerja bisa membuatmu kehilangan waktu beristirahat dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang kurang sehat, mulai dari merokok, minum alkohol yang berlebihan, sampai menerapkan pola makan yang tidak sehat.
Hal ini bisa menyebabkan munculnya gangguan pada jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia) dan penyakit jantung koroner.beberapa cara
Pekerjaan tidak akan pernah ada habisnya. Jadi, jangan memaksakan diri mengerjakan semua pekerjaanmu dalam satu waktu.
Tentukanlah berapa lama kamu akan bekerja dalam satu hari dan susun daftar kegiatan dengan skala prioritas. Misalnya, bekerja selama 8 jam, istirahat 8 jam, berkumpul bersama teman-teman 2 jam, menghabiskan waktu dengan keluarga enam jam.
Dengan melakukan cara ini, kamu jadi bisa mengatur waktumu dengan lebih baik dan tidak kehilangan waktu dengan orang terdekatmu.
Teknologi canggih memang memungkinkanmu untuk bekerja di mana saja dan kapan saja. Namun, buatlah komitmen untuk membatasi pekerjaan kantor hanya untuk dikerjakan di kantor, dan rumah adalah tempat untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga.
Usahakan untuk tidak membawa pekerjaan dan masalah kantormu ke rumah, ya.
Sesibuk apa pun kamu, atau sebanyak apa pun pekerjaaanmu. Jangan sampai kamu kehilangan dirimu. Tetaplah luangkan waktu untuk melakukan hal yang kamu sukai.
Misalnya, ambil waktu di akhir pekan untuk membaca buku kesukaanmu, menonton film, bermain musik, atau melakukan hobimu yang lain.
Selain membuat hidupmu lebih seimbang, meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai akan meredakan stres dan bisa memberikan ide-ide yang baru.
Giat bekerja itu memang baik. Namun, jangan sampai kamu terlalu sibuk bekerja dan membiarkan pekerjaan menyita semua waktumu. Bekerjalah sewajarnya dan tetap luangkan waktu untuk hal-hal yang lainnya.
Selain baik untuk kesehatanmu, hubunganmu dengan keluarga dan teman juga akan tetap terjalin dengan baik.