Kebanyakan orang berpikir jika kolesterol tinggi hanyalah disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Padahal ada penyebab lain dari masalah kesehatan ini.
Salah satunya adalah stres yang sering kita dapatkan akibat pekerjaan atau hal-hal lainnya.
Jika kita termasuk dalam orang yang sering terkena stres, maka risiko untuk terkena kolesterol tinggi pun meningkat.
Berdasarkan sebuah penelitian, dihasilkan fakta bahwa stres mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL meskipun efeknya tidak langsung.
Tanpa kita sadari, stres membuat kita menerapkan pola makan yang tidak sehat. Demi mengompensasi tekanan pada pikiran, kita ingin mengonsumsi makanan yang tidak sehat yang sayangnya memiliki kandungan kolesterol tinggi.
Penelitian lain yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari sembilan puluh ribu orang menghasilkan fakta bahwa orang yang stres di tempat kerja cenderung memiliki risiko lebih besar terkena kolesterol tinggi.
Hal ini disebabkan oleh tubuh yang mengeluarkan hormon kortisol dalam jumlah yang lebih banyak.
Sebagai informasi, saat kita tertekan atau mengalami stres, maka tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin yang sayangnya bisa mempengaruhi kadar kolesterol.
Kedua jenis hormon ini akan membuat aliran darah menuju otak meningkat. Memang, hal ini akan membuat kita memiliki energi lebih banyak karena keberadaan kortisol juga ikut meningkatkan kadar gula darah yang merupakan sumber energi, namun hal ini juga akan membuat produksi trigliserida meningkat. Padahal, semakin tinggi kadar trigliserida, semakin meningkat pula kadar kolesterol di dalam tubuh.
Mengingat stres terkait dengan peningkatan kadar kolesterol jahat, ada baiknya memang kita sebaik mungkin mengelolanya dengan lebih baik sehingga tidak akan berpengaruh buruk bagi kesehatan.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mencegah stres.
Cobalah untuk merenung dan mencari tahu saja hal yang bisa menyebabkan kita terkena stres setiap hari sehingga bisa mulai mencegahnya.
Sebagai contoh, jika kita mudah stres akibat kemacetan, cobalah untuk berangkat lebih pagi atau menggunakan angkutan umum seperti kereta yang tidak mudah terkena kemacetan.
Selain itu, kita juga bisa menata ulang cara bekerja kita sehingga akan lebih efektif dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat. Hal ini tentu akan mencegah stres dengan jauh lebih baik.
Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengatasi stres sekaligus menurunkan kolesterol adalah dengan berolahraga secara rutin.
Menurut para ahli dari American Heart Association, jika kita berjalan kaki secara rutin selama 30 menit setiap hari, maka kadar stres dan kolesterol di dalam tubuh menurun.
Kita juga bisa lebih aktif dengan cara rutin membersihkan atau menata rumah. Rumah yang lebih rapi dan bersih bisa membuat pikiran menjadi lebih tenang sehingga kita pun tidak akan mudah terkena stres.
Siapa bilang stres tidak terkait dengan pola makan?
Sering mengonsumsi makanan manis dan berlemak disebut-sebut bisa mempengaruhi tingkat stres dan suasana hati kita.
Karena alasan inilah kita memang sebaiknya menerapkan pola makan yang sehat dengan kadar gizi yang seimbang setiap hari.
Selain itu, jangan sembarangan mengonsumsi camilan tidak sehat yang tinggi kalori, garam, atau kolesterol karena tentu akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperbanyak asupan sayur dan buah yang jauh lebih baik bagi kesehatan karena mampu membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.