Peneliti dari Massachusetts Institue of Technology menemukan cara untuk memberikan berbagai macam vaksin hanya dengan satu suntikan saja.
Penemuan ini mengindikasikan bahwa di masa depan anak bisa menerima satu suntikan saja dan secara bersamaan bisa mengambil manfaat dari beberapa vaksin.
Penelitian ini merupakan dampak dari heboh vaksin Campak Rubella beberapa waktu lalu menyadarkan banyak orang bahwa ada banyak penyakit yang bisa menjangkiiti manusia.
Sampai saat ini, demi mencegah penyakit, berbagai jenis vaksin pun harus disuntikkan ke tubuh manusia.
“Kami sangat gembira dengan hasil pekerjaan ini, untuk pertama kalinya, kami menciptakan sekumpulan partikel vaksin kecil yang terbungkus,” kata Robert Langer, Profeser David H. Koch Institute di MIT dikutip dari Ubergizmo
“Masing-masing diprogram untuk dilepaskan pada waktu yang tepat dan dapat diprediksi, sehingga orang-orang bisa menerima satu suntikan saja.”
“Ini bisa berdampak signifikan pada pasien di mana saja, terutama di negara berkembang yang kepatuhan pasien masih buruk.”
Dia mengungkapkan bahwa setiap dosis dari vaksin tersebut akan terlepas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Hal tersebut bisa terjadi karena penggunaan PLGA yang merupakan polimer biokompatibel yang dapat ditemukan pada implan dan prostetik.
PLGA akan digunakan untuk menciptakan mikropartikel dan juga dirancang untuk berfungsi pada waktu tertentu. Artinya ketika vaksin memasuki tubuh secara bersamaan, beberapa di antaranya akan menjalankan fungsinya ketika anak sudah dewasa.
Hanya saja masih ada kendala yang muncul.
Tantangan dalam mengembangkan vaksin jangka panjang ialah memastikan bahwa obat atau vaksin yang dienkapsulasi tetap stabil pada suhu tubuh dalam waktu yang lama sebelum mulai bekerja.
Para peneliti menguji pengiriman partikel ini dengan berbagai obat-obatan, termasuk vaksin yang telah ada, seperti vaksin polio yang tidak aktif serta vaksin yang masih dalam pengembangan
Vaksin memang dibutuhkan dan tidak terkecuali untuk orang dewasa
Dengan menerima vaksin, Anda tidak saja melindungi diri sendiri dari serangan penyakit tapi juga ikut mencegah penyebarannya.
Vaksinasi adalah proses penyuntikan mikroorganisme penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau dibunuh ke dalam tubuh Anda atau penyuntikan protein buatan laboratorium yang mirip dengan mikroorganisme tersebut.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sehingga ketika Anda terjangkit virus yang sebenarnya, tubuh sudah siap menangkalnya agar tidak berkembang menjadi penyakit.
Banyaknya jenis vaksin tak jarang membuat menjadi masyarakat bingung. Padahal, beberapa vaksin sebenarnya dapat diberikan sekaligus.
Pemberian beberapa vaksin sekaligus selain menghemat waktu juga dapat mempermudah pasien.
Syarat-syarat apa sebenarnya yang membuat vaksin dapat diberikan atau digunakan kepada pasien secara sekaligus?
Tentunya harus diperhatikan, apakah yang diberikan vaksin hidup atau mati, dan lokasi
Vaksin hidup, menurut Iris, harus diberikan secara bersamaan. Contoh vaksin hidup di antaranya adalah campak, gondong, rubella, cacar air, dan polio oral.
Pemberian vaksin hidup secara terpisah, kata Iris, dikhawatirkan akan menimbulkan kekacauan antibodi. Kalaupun terpisah, Iris menyarankan adanya jarak waktu 28 hari.
Vaksin hidup sebetulnya berasal dari kuman yang dilemahkan, namun mampu menimbulkan respon imun. Vaksin ini dapat berasal dari keseluruhan atau sebagian organisme. Sedangkan vaksin mati, menurut Iris bisa diberikan kapan saja.
Selain MMR, varicella, dan polio oral, umumnya merupakan jenis vaksin mati. Vaksin mati bisa diberikan bersamaan atau selang sehari,” kata Iris.
Hal ini dikarenakan respon vaksin mati lebih lemah, dan biasanya memerlukan suntik berulang.
Vaksin mati dibedakan menjadi tiga jenis.
Pertama, disebut vaksin subunit yang berasal dari bagian organisme, misalnya kapsul bakteri Pneumonia.
Kedua disebut vaksin toksoid, yang terbuat dari racun bakteri. Vaksin ini tidak beracun dan merangsang pembuatan antibodi, misalnya vaksin tetanus dan difteri.
Ketiga disebut vaksin konjugat, yang dicampur polisakarida murni. Vaksin ini tidak disarankan untuk usia di bawah dua tahun, karena daya tahannya yang kurang maksimal
Di Indonesia, ada lima jenis vaksin yang wajib diterima, yaitu hepatitis B, BCG, Polio, MMR, dan DTP.
Jika Anda belum menerimanya sewaktu kecil, Anda wajib mendapatkan suntik vaksin jenis-jenis tersebut.