Site icon nuga.co

Meredakan Sakit Kepala Akibat Hipertensi

Sakit kepala tidak hanya terjadi karena kurang tidur. Hipertensi, alias tekanan darah tinggi juga bisa membuat Anda sakit kepala.

Saat kepala berdenyut dan nyeri, cobalah untuk beristirahat sejenak dari segala aktivitas.

Agar cepat pulih, lihat beberapa cara mengatasi sakit kepala akibat hipertensi berikut ini.

Saat tekanan dalam darah sangat tinggi, tekanan pada kepala akan melonjak naik hingga ke tingkat krisis. Tekanan yang besar itu kemudian memicu sakit kepala pada orang yang memiliki penyakit hipertensi.

Sebenarnya, sakit kepala bukanlah merupakan gejala dari tekanan darah tinggi.

Sakit kepala yang muncul saat Anda memiliki hipertensi, menandakan bahwa Anda telah menderita hipertensi maligna atau krisis tekanan darah tinggi.

Sakit kepala yang dihasilkan ini pun dilaporkan berbeda dengan migrain atau jenis sakit kepala lainnya. Biasanya menyerang dua sisi kepala sekaligus.

Agar terbebas dari kondisi ini, ikuti beberapa tips berikut untuk mengatasi sakit kepala akibat hipertensi.

Cara cepat dan paling direkomendasikan untuk mengatasi sakit kepala akibat hipertensi adalah minum obat. Namun, obat sakit kepala biasa, seperti aspirin, mungkin tidak akan mempan untuk meredakannya.

Selain pereda nyeri, Anda juga harus minum obat yang diresepkan dokter untuk menurunkan tekanan darah. Obat yang biasanya digunakan, antara lain nicardipine, labetalol, nitrogliserin, dan sodium nitroprusside.

Obat tersebut merupakan golongan obat intravena, yakni diberikan melalui suntikan, infus pompa, atau infus tetes.

Bila sakit kepala ini terjadi, sangat penting untuk tidak mencoba pengobatan sendiri di rumah. Pasalnya, menurunkan tekanan darah dalam waktu cepat dapat memengaruhi aliran darah ke otak dan menyebabkan efek samping yang membahayakan.

Jadi, akan lebih baik jika mengatasi sakit kepala akibat hipertensi ditangani langsung oleh dokter atau ahli medis. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai penanganan yang bisa Anda lakukan di rumah jika sewaktu-waktu sakit kepala kembali menyerang.

Saat sakit kepala terjadi, hentikan semua kegiatan yang Anda lakukan. Sakit kepala bisa bertambah buruk jika Anda tetap berkutat dengan aktivitas.

Sebelum pergi ke dokter, cobalah untuk mencari tempat yang tenang dan redup cahaya untuk menenangkan diri. Kemudian, mintalah orang terdekat untuk membawa Anda ke dokter.

Meski mengatasi sakit kepala karena hipertensi bisa dengan menggunakan obat dokter, nyatanya Anda perlu melakukan penyesuaian gaya hidup juga. Hindarilah berbagai hal yang bisa memicu naiknya tekanan darah.

Misalnya, mengurangi asupan kafein yang biasanya ada pada kopi, minuman soda, atau minuman berenergi.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, kafein berpotensi meningkatkan tekanan darah, terutama bagi orang yang jarang mengonsumsinya. Selain itu, pilihan makanan juga harus diperhatikan, terutama makanan yang mengandung natrium (garam).

Mengurangi penggunaan garam dapat menurunkan tekanan darah sekitar lima hingga enam mmHg pada pasien hipertensi. Anda bisa menggunakan bumbu atau rempah-rempah lain sebagai pengganti garam untuk menambah rasa makanan.

Penerapan hidup sehat menjadi kunci untuk mengatasi sekaligus mencegah sakit kepala akibat hipertensi. Anda perlu mengurangi konsumsi alkohol dan menghentikan kebiasaan merokok.

Kemudian, mulailah untuk berolahraga secara rutin, misalnya tiga puluh menit setiap hari dalam seminggu.

Aktivitas yang sehat ini dapat menurunkan tekanan darah sekitar lima hingga delapan mmHg pada pasien hipertensi.

Selain itu, aktivitas fisik ini juga bisa mengendalikan berat badan dan memperbaiki mood (suasana hati) sehingga jauh dari stres.

Sebab, stres juga memicu tekanan darah naik. Anda bisa mencoba olahraga ringan, seperti jalan santai, jogging, brisk walking (jalan cepat), bersepeda, atau berenang.

Exit mobile version