Meskipun ditakuti oleh semua orang, dalam realitanya kita jarang melakukan pemeriksaan kolesterol sehingga tidak mengetahui kondisi kolesterol dalam tubuh.
Padahal, kita akan kesulitan untuk melakukan pengendalian kadar kolesterol tubuh jika tidak mengetahui seberapa banyak kadar kolesterol dalam darah kita.
Jika sampai kolesterol sudah sangat tinggi, maka risiko untuk terkena penyakit jantung dan stroke akan meningkat.
Hanya saja, jika kita memiliki kadar kolesterol yang rendah, apakah hal ini berarti kita sudah terbebas dari risiko terkena penyakit jantung?
Menurut pakar kesehatan, untuk memastikan apakah seseorang memiliki risiko terkena penyakit jantung atau tidak, maka pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan dengan lengkap, baik itu kolesterol total, kolesterol jahat atau LDL, kolesterol baik atau HDL, dan kadar trigliserida.
Perbandingan antara kadar kolesterol total dan kolesterol baik bisa menjadi penentu apakah kita berisiko terkena penyakit jantung atau tidak.
Sebagai contoh, jika kadar kolesterol darah total ada di angka 180 mg/dL, kita biasanya akan diberitahu bahwa kadar kolesterol masih berada di dalam kadar normal. Hanya saja, jika kadar kolesterol baik atau HDL hanyalah 30 mg/dL atau sangat rendah, maka hal ini menandakan bahwa perbandingan kolesterol total dengan kolesterol baik sangat tidak seimbang, yakni 6 berbanding 1. Hal ini menandakan bahwa kita memiliki risiko terkena penyakit jantung yang cukup tinggi.
Sementara itu, jika kadar kolesterol seringkali dianggap sudah melebihi batas normal namun kadar kolesterol baik di dalam tubuh juga cukup tinggi, bisa jadi risiko terkena penyakit jantung tidak sebesar perbandingan sebelumnya.
Hanya saja, mengingat pakar kesehatan menyarankan kita untuk menjaga kadar kolesterol di bawah ada baiknya memang kita sebaik mungkin menjaga kadar kolesterol total lebih rendah dari angka tersebut dan memastikan bahwa kadar kolesterol baik di dalam tubuh tetap tinggi sehingga mampu mencegah datangnya penyakit berbahaya.
Cara untuk menjaga kadar kolesterol tetap dalam kondisi seimbang adalah dengan menjaga pola makan tetap sehat, rajin berolahraga, mengelola stres dengan lebih baik, tidak merokok dan minum alkohol, serta selalu mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam.
Kebanyakan orang akan berpikir jika kolesterol rendah akan jauh lebih baik bagi kesehatan tubuh jika dibandingkan dengan kondisi kolesterol tinggi. Hal ini disebabkan oleh eratnya kaitan antara kolesterol tinggi dengan penyakit berbahaya seperti penyakit jantung atau stroke.
Kolesterol tinggi sendiri bisa dijelaskan sebagai kondisi dimana kadar kolesterol melebihi
Sementara itu, kolesterol rendah adalah kondisi dimana kadar kolesterol berada di bawah.
Yang tidak disangka adalah, terdapat beberapa jenis penelitian yang hasilnya cukup kontroversial yang justru mengaitkan kondisi kolesterol rendah dengan kematian dini yang disebabkan oleh penyakit selain gangguan koroner.
Selain itu, rendahnya kadar kolesterol ni juga dikaitkan dengan masalah hormon serotonin yang sayangnya berkaitan erat dengan fungsi sel saraf.
Sebagai contoh, American Heart Association Task Force on Cholesterol Issues pada tahun 1994 silam mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa kolesterol rendah bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan layaknya kanker, infeksi, gangguan pernafasan, dan stroke hemoragik.
Selain itu, rendahnya kadar kolesterol juga membuat pemiliknya rentan terkena depresi, mudah marah, susah mendapatkan tidur yang berkualitas, dan gangguan suasana hati lainnya.
Jurnal kesehatan berjudul Journal of Psychiatric Research juga menyebutkan bahwa pria dengan kadar kolesterol rendah cenderung rentan terkena kematian dini yang disebabkan oleh hal yang tidak alami.
Sebagai contoh, pria dengan kolesterol rendah dan terkena depresi memiliki resiko lebih besar tujuh kali lipat untuk bunuh diri, menggunakan obat terlarang hingga overdosis, dan lain sebagainya.
Melihat adanya fakta ini, jagalah kondisi kolesterol agar tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah agar tubuh tetap sehat.