Banyak pertanyaan yang masih memendam jawabannya tentang mana yang lebih sehat bagi jantung antara diet dan olahraga.
Sebuah penelitian terbaru seperti yang ditulis dalam American College of Cardiology’s 65th Annual Scientific Session menjelaskan tentang kegiatan untuk menjaga kesehatan jantung.
Bicara soal kesehatan jantung, ternyata pertanyaan yang paling banyak ditanyakan ialah; diet, olahraga, atau kombinasi dari keduanya yang menjadi pilihan terbaik untuk melindungi kesehatan jantung?
Penelitian baru dalam American Journal of Clinical Nutrition mencoba menjawab pertanyaan tadi.
Menurut peneliti dari Saint Louis University, ternyata tidak peduli apa yang Anda lakukan, baik diet ataupun olahraga, selama Anda menurunkan berat badan dan mencapai berat badan ideal, maka Anda sudah berhasil menjaga kesehatan jantung.
Dalam studi tersebut, peserta dibagi menjadi tiga kelompok; satu kelompok melakukan penurunan konsumsi kalori, kelompok dua melakukan peningkatan aktivitas fisik, dan kelompok ketiga menurun asupan kalor dan bergerak lebih banyak.
Para peneliti menemukan bahwa masing-masing dari tiga strategi tersebut sama-sama efektif dalam meningkatkan kesehatan jantung seperti menurunkan tekanan darah.
Selain itu juga , menurunkan Kolesterol jahat, dan meningkatkan denyut jantung antara rata-rata per menit, selama peserta kehilangan berat badan dalam masa penelitian.
Bahkan, mereka yang hanya kehilangan setidaknya tujuh persen berat badan dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar dua puluh dua persen, para peneliti memperkirakan.
“Itu mungkin karena berat badan memicu kerusakan mikroskopis pembuluh darah dan jaringan lainnya,” kata ketua peneliti Edward Weiss, Ph.D., profesor nutrisi dan dietetics di Saint Louis University.
“Tubuh Anda merespon kondisi peradangan dan mencoba untuk memerbaiki kerusakan itu. Seiring waktu, respon ini dapat berkontribusi untuk pengembangan plak di arteri yang menyalurkan darah, oksigen dan nutrisi ke otot jantung untuk bisa bekerja dengan baik.”
Plak meyebabkan penyumbatan arteri koroner ini yang menyebabkan serangan jantung, Weiss mengatakan.
Tapi dengan mengurangi berat badan, Anda dapat menurunkan seluruh sistem peradangan yang dapat mendatangkan malapetaka pada jantung Anda.
Walau begitu, menggabungkan diet dan olahraga bersama-sama kemungkinan memberikan manfaat lebih bagi kesehatan, Weiss menyarankan.
Bahkan, kehilangan lima persen dari berat badan dapat membuat perbedaan besar dalam risiko penyakit jantung.
Lantas muncul pertanyaan baru, kenapa orang bugar juga terkena serangan jantung?
Anda juga mungkin pernah mendengar teman atau kerabat yang tampak sehat, tak merokok, dan kurus, tapi juga menderita serangan jantung.
Dikutip dari situs WebMD, orang yang rentan terkena serangan jantung adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun, kegemukan, menderita diabetes, kadar Kolesterol tinggi, atau punya hipertensi.
Meski begitu, faktor genetik ternyata juga berperan.
Seperti yang dialami Harper.
Pria berusia lima puluh satu tahun itu mengatkaan bahwa ibunya juga meninggal karena serangan jantung.
“Faktor genetik dan kondisi vaskular bisa memengaruhi mengapa ada orang yang kena serangan jantung di usia muda,” kata Malissa J.Wood, ahli jantung dari Massachusetts General Hospital.
Siapa pun, bahkan yang tergolong bugar dan sehat, perlu mewaspadai faktor risiko serangan jantung. Serangan jantung juga dapat terjadi saat kita sedang berolahraga.
Gejala yang harus diwaspadai antara lain nyeri dada, rasa tidak nyawan di lengan atau seperti kesemutan, sakit pada leher dan rahang, kelelahan berat, dan keringat dingin.
Ya, siapapun bisa terserang penyakit jantung dan stroke.
Penyakit mematikan ini, tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan usia.
Namun kabar baiknya, delapan puluh persen serangan jantung dini dan stroke dapat dicegah.
Pola makan sehat, aktivitas fisik secara teratur, dan tidak menggunakan produk tembakau adalah kunci agar kita jauh dari dua penyakit mematikan tersebut.
Periksa dan kendalikan juga faktor risiko penyakit jantung dan stroke seperti tekanan darah, Kolesterol dan kadar gula darah tinggi atau diabetes.
Pola makan yang seimbang sangat penting untuk jantung dan sistem sirkulasi yang sehat.
Konsumsilah banyak buah dan sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan, serta batasi garam, gula dan asupan lemak.
Jika Anda meminum alkohol, batasi hanya dua takaran sekali minum dan tidak setiap hari.
Ajak tubuh Anda bergerak setidaknya tiga puluh menit setiap hari. untuk menjaga kebugaran tubuh dan kardiovaskular.
Tembakau dalam setiap bentuknya sangat berbahaya bagi kesehatan. Ini termasuk rokok, cerutu, atau tembakau kunyah. Paparan asap tembakau dari luar diri sendiri,juga berbahaya.
Risiko serangan jantung dan stroke akan turun dengan segera setelah seseorang berhenti menggunakan produk tembakau.
Pengobatan dan konseling dengan dokter sangat dianjurkan untuk orang yang berisiko tinggi
Tekanan darah tinggi biasanya tidak memiliki gejala, tetapi merupakan salah satu penyebab terbesar stroke mendadak atau serangan jantung.
Periksa tekanan darah Anda secara berkala agar Anda tahu seberapa mungkin risiko Anda terkena serangan jantung.
Tingkat glukosa darah yang tinggi (atau atau penyandang diabetes) akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.