Apakah Anda memiliki golongan darah O?
Kalau jawabannya iya, maka Anda perlu hati-hati dengan cedera serius.
Sebab, bagi mereka yang memiliki glongan darah O, cedera serius akibat kecelakaan bisa saja menghilangkan nyawa atau membuat seseorang jadi cacat.
Golongan darah sering dikaitkan dengan kepribadian dan jenis diet yang tepat bagi seseorang.
Ternyata tak sampai di situ saja, golongan darah juga berhubungan dengan risiko kematian seseorang.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Tokyo Medical and Dental University Hospital menemukan hal tersebut.
Mereka menemukan bahwa golongan darah bisa memiliki implikasi serius bagi kesempatan Anda untuk selamat dari cedera serius.
Para peneliti mengaitkan golongan darah O dengan risiko kematian yang tinggi dari trauma berat akibat cedera serius.
Cedera serius yang dimaksud adalah cedera yang cukup buruk untuk membunuh atau menyebabkan seseorang menjadi cacat dalam jangka panjang.
Para peneliti menemukan, orang dengan golongan darah O hampir tiga kali lipat dibanding golongan darah lain berpotensi meninggal akibat cedera semacam itu.
Wataru Takayama, penulis penelitian ini menyebut bahwa literatur sebelumnya menunjukkan golongan darah mungkin menempatkan pasien pada risiko pendarahan yang lebih besar.
“Kehilangan darah adalah penyebab utama kematian pada pasien dengan trauma berat tetapi penelitian tentang hubungan golongan darah dengan risiko kematian akibat trauma jarang dilakukan,” ungkap Takayama dikutip dari Newsweek,
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Critical Care ini menunjukkan, dua puluh delapan persen pasien golongan darah O dengan cedera serius meninggal.
Padahal, pada golongan darah lain, hanya sebelas persen yang meninggal.
“Penelitian terbaru menunjukkan bahwa golongan darah O bisa menjadi faktor risiko potensial untuk pendarahan,” ujar Takayama dikutip dari Science Daily
Ini ternyata berhubungan dengan agen pembekuan darah. Pasien dengan golongan darah O terbukti memiliki faktor von Willebrand yang lebih rendah dibanding golongan darah lain.
Tingkat rendah agen pembekuan ini mungkin terkait dengan tingkat pendarahan yang lebih tinggi.
Ini ternyata berhubungan dengan agen pembekuan darah.
Pasien dengan golongan darah O terbukti memiliki faktor von Willebrand agen pembekuan darah yang lebih rendah dibanding golongan darah lain.
Tingkat rendah agen pembekuan ini mungkin terkait dengan tingkat pendarahan yang lebih tinggi.
“Hasil kami juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana transfusi darurat sel darah merah dari golongan darah O pada pasien trauma parah yang mungkin mempengaruhi hemeostatis, proses yang menuebabkan pendarahan berhenti,” ujar Takayama.
Untuk mendapat temuan ini, para peneliti menggunakan data rekam medis pasien dengan trauma berat di dua pusat perawatan gawat darurat di Jepang
Mulanya, para peneliti hanya ingin menguji hipotesis mereka.
“Kami ingin menguji hipotesis bahwa kelangsungan hidup orang yang mengalami trauma berat dipengaruhi oleh perbedaan dalam golongan darah,” ujar Takayama dikutip dari UPI
Meski telah mendapat temuan tersebut, para peneliti mengingatkan bahwa subyek penelitian mereka semuanya adalah orang Jepang.
Untuk itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah temuan ini berlaku untuk kelompok ras dan etnis lain.
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki hasil penelitian kami dan mengembangkan strategi pengobatan terbaik untuk pasien trauma berat,” imbuhnya.