Site icon nuga.co

Implan Otak Mengatasi Datangnya Epilepsi

Pengembangan dunia media terus berjalan cepat.

Kali ini para peneliti Turki berjasil mengembangkan implan otak untuk atasi epilepsi.

Lantas seperti apa teknologi itu?

mplan yang disebut EpiStop itu merupakan hasil kerja sama para dokter, ahli teknik, dan pakar perangkat lunak selama 3 tahun. Mereka mengklaim bahwa EpiStop telah menunjukkan hasil positif pada 30 persen pasien uji coba.

Bahkan, pada beberapa pasien, serangan epilepsi dapat sepenuhnya berakhir.

Implan ini nantinya akan ditempatkan di bawah kulit di tulang rusuk pasen dan menempel pada saraf dengan kabel. Selanjutnya EpiStop akan mengirimkan arus listrik ke otak untuk membantu melawan resistensi pasien terhadap pengobatan epilepsi.

Frekuensi arus implan tersebut dapat disesuaikan. Selain itu, para peneliti menyebut bahwa EpiStop dapat diisi ulang setiap enam bulan tanpa dikeluarkan.

Saat ini, implan tersebut dalam proses sertifikasi, ungkap Hayati Deniz, asisten profesor yang menjadi penasehat proyek tersebut.

“Beratnya hanya sepuluh gram, dan kita bisa memproduksinya secara massal,” ungkap Deniz dikutip dari Daily Sabah.

“Ini adalah pertama kalinya implan semacam itu dikembangkan di Turki… Setelah proses sertifikasi selesai, kami akan memulai penjualan,” sambungnya.

Asisten profesor Ibrahim Erkutlu, yang mengerjakan pengembangan EpiStop, mengatakan bahwa implan tersebut diproduksi untuk membantu pasien epilepsi yang memiliki ketahanan terhadap obat-obatan.

“Implan ini memiliki beberapa fitur yang berbeda dari perangkat lain di pasaran, di antaranya adalah dapat diisi ulang dan tidak perlu diganti begitu baterai habis seperti implan otak lainnya,” ujar Erkutlu.

“EpiStop mungkin tidak sepenuhnya menyembuhkannya, tapi ini akan menurunkan kejang pada sebagian besar pasien,” imbuhnya.

Lalu apa saja pemicunya kejang epilepsi?

Bisakah kita cegah?

Dr. Vikram Rao, seorang profesor neurologi di University of California mengatakan, kalau otak adalah konsumen gula terbesar dari semua organ tubuh.

Terkadang, ketika kadar gula darah dalam tubuh sedang rendah, atau biasa disebut hipoglikemia, otak akan mengalami masalah.

Maka tak jarang, kejang epilepsi bisa terjadi ketika gula darah tubuh sedang rendah-rendahnya.

Lalu, karena hipoglikemia berpotensi menimbulkan efek samping dari obat diabetes, tidak makan pada penderita diabetes sehingga penderita diabetes mungkin berisiko lebih tinggi terhadap jenis kejang epilepsi ini.

Berjalan, bermain, atau bahkan hanya sekadar berada di bawah terik panas matahari memang cukup berbahaya bagi kondisi kesehatan.

Ya, panas-panasan di bawah terik matahari bisa menjadi salah satu pemicu kejang epilepsi.

Pasalnya, ketika Anda berada di bawah panas dalam waktu lama, tubuh agak sulit untuk mendinginkan tubuhnya sendiri. Dan jadinya, otak tidak bisa berfungsi dengan baik pada suhu yang lebih tinggi dan akhirnya kejang pun terjadi.

Jurnal American Family Physician memperkirakan kalau ada 2 juta orang yang minum alkohol setiap tahunnya.

Zat alkohol, bir, dan wine memengaruhi cara kerja otak. Meminum alkohol, terutama dalam jumlah banyak, dapat mengganggu aktivitas elektrik di dalam otak Anda dan memicu kejang.

Obat antidepresan seperti bupropion, telah lama dihubungkan dengan adanya efek sampung kejang di beberapa penelitian tertetnu.

Lalu, beberapa obat antibiotik,seperti penisilin dan kuinolon, dan obat-obatan antinyeri seperti tramadol dipercaya dapat meningkatkan risiko kejang.

Dr. Rao juga mengatakan, kalau jam tidur yang sedikit bisa menjadi pemicu kejang epilepsi.

Memang belum diketahui alasan pastinya, namun tidur merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Tidur juga bersifat restoratif, yaitu saat tidur tubuh mampu memperbaiki sel-sel yang rusak dan memulihkan energi tubuh.

Pertama, yang harus Anda ketahui untuk mencegah kejang epilepsi kambuh adalah mengenali pemicunya terlebih dahulu.

Karena, ketika semakin Anda mengetahui hal-hal yang memicu terjadinya kejang dan bagaimana mencegahnya, semakin Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan lebih baik.

Biasanya, obat anti- epilepsi bisa mengendalikan kejang pada sekiar 70% orang. Anda disarankan untuk mengikuti resep dokter dengan tepat karena kemungkinan cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk bertahan dengan epilepsi.

Ada  beberapa hal yang dapat mencegah risiko kambuhnya kejang epilepsi:

Perbanyak jam tidur setiap malam, cobalah untuk mengatur jadwal tidur yang teratur, dan melakukan dengan disiplin

Anda bisa mencoba untuk mengatur stress dan mempelajari teknik relaksasi yang bisa menenangkan otak, tubuh serta pikiran guna mencegah epilepsi muncul.

Hindari mengonsumsi narkoba dan alkohol  dan hindari cahaya yang terang, lampu kelap-kelip, dan rangsangan visual lainnya yang bisa memicu kaget

Kurangi waktu Anda menonton TV dan berada di komputer , kurangi bermain video game dan terapkan pola makan sehat dan diet untuk mencegah epilepsi 

Exit mobile version