Banyak orang yang mengaku khawatir saat didiagnosis terkena masalah kolesterol tinggi.
Bagaimana tidak, kondisi kesehatan ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit yang lebih serius layaknya penyakit jantung atau stroke.
Hanya saja, bukannya menerapkan gaya hidup sehat demi mengendalikan kolesterol, kita justru menerapkan cara yang salah sehingga membuat kondisi kolesterol menjadi semakin parah.
Tak hanya tentang mengubah pola makan, pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal lain yang ternyata bisa memperburuk kondisi kolesterol tubuh.
Berikut adalah beberapa hal lain yang sering kita lakukan tersebut.
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh penderita kolesterol tinggi adalah selalu memeriksakan kondisi kolesterol darahnya secara rutin.
Meski terlihat sebagai hal yang sepele, mengetahui kadar kolesterol tubuh secara berkala bisa dijadikan pedoman untuk menerapkan gaya hidup yang tepat demi memastikan kadar kolesterol terkendali.
Logikanya, jika kita tidak tahu seberapa tinggi kadar kolesterol tubuh, bagaimana bisa kita mengobatinya dengan tepat, bukan?
Pastikan untuk mematuhi anjuran dokter tentang kebiasaan mengecek kadar kolesterol secara rutin demi membantu mengendalikan kolesterol dengan baik.
Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sangat identik dengan masyarakat Indonesia.
Ada anggapan yang menyebut kita belum makan jika belum benar-benar makan nasi. Padahal, bisa jadi kita sudah mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat atau kalori tinggi sebelumnya.
Karbohidrat memang bisa mengenyangkan dan menyediakan energi, namun mengonsumsinya dengan berlebihan juga bisa memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan.
Banyak penderita kolesterol tinggi yang kemudian memilih untuk memperbanyak asupan karbohidrat layaknya nasi atau roti demi menurunkan asupan makanan berlemak layaknya gorengan.
Sayangnya, mengonsumsi karbohidrat dengan berlebihan juga akan membuat kadar kolesterol sulit dikendalikan.
Demi mengendalikan kadar kolesterol tubuh, sebaiknya memang kita mengubah pola makan dengan signifikan.
Sebagai contoh, kita bisa melakukan diet ketat dan menurunkan asupan lemak dan kalori dengan ekstrem. Masalahnya adalah lemak sebenarnya masih dibutuhkan oleh tubuh asalkan dikonsumsi dengan jumlah yang wajar.
Selain itu, jika kita menerapkan diet ekstrem seperti hanya dengan makan sayur atau buah-buahan saja, bisa jadi tubuh akan kekurangan nutrisi.
Salah satu kebiasaan yang paling sering dilakukan sebagian masyarakat Indonesia adalah malas mengonsumsi makanan berserat.
Makanan berserat seperti sayur dan buah tidak memiliki rasa yang enak sebagaimana makanan manis, makanan berprotein seperti daging-dagingan, dan makanan berlemak.
Masalahnya adalah, tanpa adanya serat, maka sistem pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan bisa terpengaruh.
Tanpa adanya asupan serat yang cukup, tidak ada lagi kandungan yang bisa mencegah proses penyerapan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi.
Hal ini bisa memicu kenaikan kadar kolesterol tubuh dengan cepat dan akhirnya membuat kondisi kesehatan menjadi semakin parah.
Sebagian penderita kolesterol tinggi diminta untuk rutin minum obat demi mengendalikan kadar kolesterol di dalam tubuh.
Sayangnya, mereka sering lupa atau bahkan menunda untuk minum obat. Hal ini akan membuat tubuh tidak mampu mendapatkan manfaat dari obat tersebut dan kadar kolesterol pun akan semakin melonjak hingga meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Dengan menghindari berbagai hal-hal tersebut dan mulai rajin berolahraga, kita bisa mengendalikan kadar kolesterol dengan lebih baik sekaligus mencegah datangnya penyakit mematikan.