Jika kita ingin mendapatkan tubuh yang sehat, sebaiknya kita mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap hari, yakni sekitar delapan jam.
Hanya saja, karena berbagai macam hal, terkadang kita mengalami masalah susah tidur sehingga tidak bisa memenuhi waktu tidur yang direkomendasikan tersebut.
Banyak orang yang kemudian mengaitkan hal ini dengan masalah hipertensi. Apakah hal ini benar adanya?
Pakar kesehatan dr. Xiangdong Tang yang berasal dari Sichuan University dan dr. Alexandros Vgontzas yang berasal dari Penn State University College of Medicine melakukan sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kaitan antara insomnia dengan risiko hipertensi.
Hasilnya adalah mereka yang mengalami insomnia memang cenderung memiliki risiko hipertensi dengan lebih besar.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hormon stres layaknya kortisol dengan signifikan jika kita mengalami masalah susah tidur. Padahal, hormon ini bisa menyebabkan datangnya hipertensi.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan tiga ratus partisipan. Sekitar dua ratus diantaranya diketahui telah mengidap insomnia kronis dalam waktu setengah tahun terakhir.
Seluruh partisipan kemudian diminta untuk tidur di dalam kamar yang telah diatur kadar suhu, cahaya, dan suaranya. Selain itu, para partisipan juga diminta untuk tidur siang selama dua puluh menit.
Para partisipan juga diminta untuk melakukan tes tekanan darah setiap sore dan pagi hari. Hasilnya adalah, mereka yang cenderung tidur dengan waktu yang normal setiap malam memiliki risiko lebih kecil untuk terkena hipertensi, namun bagi mereka yang mengidap insomnia, maka risiko untuk terkena hipertensi akan meningkat.
Menariknya adalah, hal ini sama sekali tidak terkait dengan gaya hidup layaknya kebiasaan mengonsumsi minuman berlkohol, kebiasaan merokok, atau mengonsumsi kafein.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal Hypertension ini, dihasilkan fakta bahwa orang-orang yang mengidap insomnia atau susah tidur membutuhkan waktu lebih lama untuk terlelap, tepatnya sekitar empat belas menit.
Bahkan, dalam banyak kasus, bisa jadi penderitanya akan terus terjaga matanya meski sudah berusaha untuk merebahkan badan di atas tempat tidur dalam waktu yang lama.
Selain dengan memastikan diri untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam, pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara mudah lainnya yang bisa membantu kita mencegah hipertensi.
Pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam bisa memicu datangnya hipertensi.
Karena alasan inilah kita sebaiknya mulai menurunkan asupan garam. Tak hanya dengan mengurangi garam saat memasak, kita juga harus selalu mengecek label makanan yang kita beli karena bisa jadi memiliki kadar natrium yang tinggi.
Pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk memperbanyak asupan makanan tinggi kalium yang bisa menurunkan risiko hipertensi seperti avokad, pisang, susu, dan daging ikan.
Pakar kesehatan menyebut kebiasaan rajin berolahraga bisa membantu menjaga tekanan darah tetap normal. Tak harus olahraga dengan intensitas tinggi.
Kita bisa melakukan olahraga ringan seperti berjalan santai, bersepeda, atau jogging selama 30 menit saja untuk mencegah hipertensi.
Pakar kesehatan menyebut orang-orang dengan kelebihan berat badan cenderung lebih rentan terkena hipertensi. Karena alasan inilah kita sebaiknya menjaga berat badan dengan ideal demi mencegahnya.
Kebiasaan yang dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia ini ternyata juga bisa memicu datangnya hipertensi. Karena alasan inilah kita sebaiknya menghindari asap rokok.