Anda pernah mengalami perut berbunyi terus menerus ketika sedang tidak lapar?
Lantas muncul tanda tanya, apakah hal tersebut normal?
Menurut gastroenterologi atau ahli ahli pencernaan dari New York, Dr. Shawn Khodadadian, perut yang selalu berbunyi tidak selalu menandakan lapar.
“Itu karena sistem pencernaan di tubuh kita menyebabkan bunyi tersebut, yang dikenal sebagai borborygmi, yaitu ketika udara atau cairan bergerak di sekitar usus kecil dan besar,” ujarnya
Selama proses yang disebut peristaltik, otot-otot perut dan usus kecil berkontraksi dan menggerakkan makanan dan minuman ke saluran pencernaan.
“Suara ini terjadi baik ketika perut sedang penuh atau pun ketika kosong. Sekitar dua jam setelah perut Anda kosong, ada sebuah sinyal dari otak yang membuat otot pencernaan dan gerak peristaltik memulai aktivitasnya lagi.”
“ Selain membuat Anda lapar, kontraksi dan gerakan dari perut yang kosong, serta suara geraman perut mungkin akan terdengar lebih keras.”
“ Ini akibat perut dan usus sedang tidak terisi, sehingga membuat suara yang dihasilkannya tidak teredam,” ujarnya.
Seseorang yang banyak menelan udara karena makan terlalu cepat atau berbicara sambil makan, juga mungkin akan mengalami gemuruh perut lebih sering dibanding orang lain, seperti dilansir dari Foxnews, Kamis, 13 Oktober 2016.
“Meskipun perut yang bergemuruh benar-benar hal yang normal dan bagian dari pencernaan yang sehat, namun jika disertai dengan gejala seperti keram perut, nyeri perut, mulas atau muntah, mungkin hal tersebut merupakan tanda obstruksi di perut,” katanya.
Penyebab umum lainnya ialah pencernaan yang buruk. Fruktosa dan pemanis buatan yang sering ditemukan dalam permen karet tanpa gula dan soda diet, mengandung alkohol gula yang lumayan sulit diserap usus.
Selain itu orang dengan intoleransi atau penyakit celiac, juga lebih mungkin mengalami peningkatan perut yang bergemuruh.
Khodadadian menambahkan, perut yang bunyi bisa menjadi gejala dari intoleransi makanan atau pertumbuhan bakteri di usus kecil.
“Dalam skenario ini, perut yang bergemuruh dapat dikaitkan dengan gas, perut kembung, dan distensi perut,” tuturnya.
Untuk membantu mengurangi suara alami perut yang berbunyi, ia untuk menghindari minum soda berlebihan, karena dapat menyebabkan penumpukan gas dalam usus.
Atau berjalan-jalan setelah makan untuk membantu pencernaan dan membuat tubuh bergerak.
Namun jika perut Anda berbunyi disertai suatu gejala, Khodadadian lanjut menyarankan untuk membicarakan hal tersebut dengan dokter Anda.
Lantas bagaimana dengan seseorang yang makan banyak lantas kekenyangan.
Awas, kebanyakan makan juga bisa mematikan.
Kemungkinan itu ada meski terjadi tanpa sengaja dan jarang terjadi. Seberapa banyak makanan yang bisa mematikan?
Perut kita bisa menyimpang satu hingga satu setengah liter makanan dan minuman.
Itulah batasan manusia mulai tak nyaman jika kekenyangan. Tapi, ada yang mengatakan manusia masih bisa sampai tiga liter.
Apabila Anda makan hingga empat hingga lima liter berhati-hatilah perut Anda meledak.
Meski berisiko, kasus ini sangat jarang terkadi.
“Perut Anda bisa pecah jika makan terlalu banyak,” kata Dr Rachel Vreeman, asisten profesor pediatri di Indiana University School of Medicine, kepada NBC News.
Apabila perut kosong maka hormon tertentu akan dikirim ke otak untuk memberitahu lapar. Sebaliknya, hormon yang berbeda memberi sinyal untuk berhenti makan ketika perut kenyang.
“Anda bisa merasa kenyang, perut Anda bisa penuh makanan, dan kemudian dessert keluar, dan kita makan lebih banyak,” kata Diana Williams, profesor psikologi dan ilmu saraf di Florida State University, mengatakan kepada The Daily Beast.
Senang makan tidak cukup merugikan kesehatan. Namun konsekuensi itu mungkin saja setelah mengesampingkan refleks alami yang menjaga kita makan berlebihan.
Perut pecah yang juga disebut sebagai perforasi gastrointestinal, terjadi ketika terbentuk lubang di perut.
Apabila makanan tidak keluar melalui mulut seperti muntah, membuat tekanan pada dinding perut hingga membuat luka.
Isi perut kemudian ke dalam rongga perut sehingga menyebabkan infeksi dan sakit. Apabila tidak segera dioperasi bisa mematikan.
Kejadian mengerikan itu bisa terjadi pada orang yang makan berlebihan.
“Mereka memiliki kebiasaan makan yang tidak biasa ke tingkat di mana tubuh mereka yang tidak lagi merespons seperti biasa,” kata Vreeman dikutip dari Medicaldaily.
Menurutnya, hal itulah yang membuat refleks tubuh mereka diabaikan atau dilecehkan begitu lama sehingga mereka tidak lagi muntah pada waktu yang tepat.
Kemudian saat perut sampai ke titik yang sangat buncit, otot-otot perut yang terlalu membentang keluar membuat makanan keluar.
Meski jarang terjadi, beberapa kasus makan berlebihan tampaknya menjadi penyebab perut yang mematikan.
Kebanyakan dari mereka adalah individu dengan gangguan yang berhubungan dengan makanan.