Ada banyak sekali mitos kesehatan yang dipercaya oleh masyarakat. Masalahnya adalah mitos-mitos ini belum tentu sesuai dengan fakta kesehatan.
Sebagai contoh, banyak orang yang percaya jika kurang minum bisa memicu datangnya serangan jantung atau stroke.
Sebenarnya, apakah mitos ini memang benar?
Selain mitos yang dipercaya oleh sebagian masyarakat, di berbagai aplikasi perpesanan dan media sosial juga beredar informasi yang menyebut kurang minum bisa membuat darah menjadi lebih kental.
Hal inilah yang kemudian membuat penyumbatan sirkulasi darah lebih memungkinkan terjadi. Padahal, hal ini bisa saja menyebabkan serangan jantung atau stroke yang berpotensi mematikan.
“Jika darah yang lebih kental ini mengalir menuju otak dan kemudian mengalami penyumbatan, maka akan menyebabkan stroke. Jika darah ini mengalir di sekitar jantung, maka risiko terkena serangan jantung akan meningkat,” tulis pesan berantai tersebut.
Pakar kesehatan menyebut dampak pertama yang akan kita rasakan jika sampai kurang minum adalah mengalami dehidrasi. Hal ini akan berimbas pada darah yang akan semakin mengental.
Logikanya, darah yang lebih kental akan lebih sulit untuk didistribusikan dan akhirnya membuat kinerja jantung menjadi lebih berat. Masalahnya adalah jika sampai terjadi gangguan sirkulasi darah, maka risiko terkena stroke dan serangan jantung akan meningkat.
Hanya saja, kurang minum bukanlah faktor utama dari kedua masalah kesehatan yang mematikan tersebut.
Meskipun bisa memberikan pengaruh, pakar kesehatan menyebut hal ini lebih terkait dengan hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, atau kebiasaan merokok.
Hal ini berarti, jika kita sudah minum air dengan jumlah yang cukup setiap hari namun masih merokok atau memiliki faktor-faktor pemicu serangan jantung dan stroke lainnya, maka risiko untuk terkena penyakit ini tetap saja tinggi.
Selain menyebabkan dehidrasi atau munculnya rasa haus, pakar kesehatan menyebut ada dampak kesehatan lain yang bisa dialami jika kita kurang minum.
Ini dia dampak-dampak tersebut.
Salah satu organ tubuh yang paling rentan mengalami masalah kesehatan jika kita kurang minum adalah persendian. Hal ini disebabkan oleh persendian dan otot-otot yang membutuhkan cairan demi bisa bergerak dengan lancar.
Kurang minum akan membuat persendian akan terasa jauh lebih kaku. Darah yang menjadi lebih kental juga akan sulit mengalirkan nutrisi dan oksigen otot-otot sehingga pergerakan menjadi kurang lancar.
Kurang minum akan membuat kita lebih jarang melakukan buang air kecil. Meski terlihat sepele, hal ini bisa membuat jumlah racun atau limbah di dalam tubuh yang keluar juga ikut menurun.
Masalahnya adalah keberadaan racun dan limbah ini bisa membuat sistem kekebalan tubuh menurun, meningkatkan peradangan, dan membuat kita lebih mudah jatuh sakit.
Kurang minum bisa memicu datangnya sembelit, gangguan pencernaan yang membuat kita tidak bisa buang air besar dengan lancar. Hal ini disebabkan oleh proses pembentukan kotoran yang membuat kotoran menjadi lebih keras dan sulit untuk dikeluarkan.
Darah yang mengental lebih sulit mencapai berbagai macam organ dan jaringan tubuh. Hal ini membuat banyak bagian tubuh tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dengan cukup sehingga akan merasa lelah sepanjang waktu.
Kurang minum akan meningkatkan risiko batu ginjal dan gagal ginjal. Kerusakan ginjal akibat harus bekerja lebih keras demi menyaring darah dan cairan tubuh yang jauh lebih kental juga lebih memungkinkan terjadi.