Anda mungkin termasuk orang yang tahu apa itu penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Tapi, mungkin juga, Anda tak mengenal secara mendalam apa itu tekanan darah tinggi plus sebab akibatnya.
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi.
Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh darah
Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari seratus empat puluh garis miring sembilan puluh milimeter merkuri
Angka seratus empat puluh merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, angka sembilan puluh mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.
Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi, sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat).
Memahami angka tekanan darah normal tidaklah mudah, terutama dengan istilah seperti “sistolik”, “diastolik”, dan “milimeter merkuri”
Namun, jika Anda ingin menjaga tekanan darah tetap terkontrol, penting untuk mengetahui apa yang dianggap normal, dan kapan tekanan darah dikatakan terlalu tinggi alias hipertensi.
Jika tekanan darah Anda sampai tinggii, dokter biasanya akan mengukur kembali setelah beberapa menit. Jika masih sama tingginya, Anda akan segera diberi obat darah tinggi darurat.
Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi.
Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di negeri ini
Ada peningkatan sekitar tujuh persen peningkatan di Indonesia
Angka pasti di dunia nyata mungkin bisa lebih tinggi dari ini karena banyak orang yang tidak menyadari mereka memiliki tekanan darah tinggi.
Hipertensi disebut “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang tapi mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa macam penyakit jantung.
Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi serius penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan banyak penyakit berbahaya lainnya.
Stroke merupakan penyebab kematian akibat hipertensi tertinggi di Indonesia.
Karena tekanan darah tinggi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi.
Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas.
Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer yang tidak dimengerti benar mekanismenya. Tapi tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.
Ambil contoh, merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik
Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan juga dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung.
Kondisi ini disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.
Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat.
Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal terus terjadi.
Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi diklasifikasikan sebagai hipertensi primer.
Seperti orang dewasa, penyebab hipertensi primer tidak sepenuhnya dipahami.
Pada beberapa kasus, hipertensi pada remaja didasari oleh kondisi medis tertentu yang sudah lebih dulu diidapnya, seperti penyakit jantung maupun ginjal.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus menerus tinggi. Anda tidak bisa merasakan hipertensi.
Banyak orang yang bahkan tidak tahu mereka memiliki darah tinggi. Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, yang diam-diam merusak pembuluh darah dan menyebabkan ancaman kesehatan yang serius.
Pasalnya hipertensi bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit di dalam tubuh.
Hipertensi bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal.
Jika tekanan darah tinggi Anda disebabkan oleh penyakit lain yang mendasarinya, hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati akar penyebabnya — jika penyakit mendasarnya memang mungkin untuk disembuhkan.
Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi (sekitar 85% sampai 90%) di dunia tergolong hipertensi primer.
Pada sebagian besar kasus, kondisi hipertensi primer yang diderita oleh hampir kebanyakan orang dipengaruhi oleh keturunan (genetik) atau gaya hidup/lingkungan yang tidak sehat.
ntuk beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Hipertensi jenis ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi.
Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik.
Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis untuk manfaatnya bisa dirasakan.
Hipertensi didiagnosis melalui teknik tes tekanan darah. Inspeksi teknik akan dilakukan beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat.
Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala.
Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa berbeda.
Pasalnya, jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat praktik dokter, tekanan darah Anda dapat naik pada setiap kunjungan sehingga hasil yang terlihat dari pemeriksaan dokter pun bahwa tekanan darah Anda umumnya tinggi.
Fenomena ini disebut juga “white coat hypertension”. Karena itu, dokter mungkin ingin mengukur tekanan darah Anda lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik.
Ini akan membantu menentukan apakah Anda hanya memiliki white coat hypertension atau Anda benar-benar memiliki tekanan darah tinggi.
Jika Anda memiliki white coat hypertension, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda bisa terus meningkat di masa depan.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah oleh dokter atau ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai dua belas bulan. Ini akan memberi Anda banyak waktu untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin bisa membantu.
Di sisi lain, gejala hipertensi tak melulu harus ditangani dengan obat-obatan medis.
Di samping konsumsi obat-obatan, perubahan gaya hidup positif seperti diet seimbang dan rendah garam, olahraga, tidak merokok dan tidak minum alkohol, dan manajemen berat badan dapat banyak membantu menurunkan tekanan darah agar tekanan darah normal selalu — sekaligus menekan risiko Anda terhadap komplikasi risiko penyakit lain akibat hipertensi, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itu artinya, mengelola tekanan darah adalah komitmen seumur hidup.
Pengobatan alami seperti bernapas dalam perut, relaksasi otot, dan lain-lain dapat membantu menghilangkan stres yang mungkin muncul sebagai efek samping dari hipertensi. Terlebih, stres emosional memengaruhi tekanan darah Anda.
Jadi belajarlah untuk memilah-milih prioritas hidup dan menjauhi diri dari pemicu stres sebagai upaya dampingan yang sama penting untuk mengelola tekanan darah Anda.
Memang benar bahwa kombinasi resep obat dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu Anda mencegah mengalami peningkatan tekanan darah.
Tapi Anda juga harus rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda.
Semakin Anda bertambah tua, tindakan pencegahan menjadi lebih penting. Tekanan sistolik biasanya akan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia lima puluhtahun.
Tetaplah jaga berat badan agar ideal, yang dapat dicapai dengan pola makan sehat dan olahraga. Memiliki berat badan sehat akan mengurangi peluang Anda terkena hipertensi.