Cemas adalah perasaan yang wajar terjadi jika ada alasannya. Sedangkan gangguan kecemasan adalah jenis gangguan jiwa. Apa perbedaannya?
Setiap orang pasti pernah merasa cemas dalam hidupnya.
Mengapa?
Secara normal, cemas adalah respon tubuh terhadap ancaman dari lingkungan luar.
Saat kita merasa terancam oleh kondisi bahaya, otak mengirimkan perintah kepada tubuh untuk mengeluarkan sebuah senyawa bernama adrenalin.
Adrenalin menimbulkan perasaan waspada dan memberikan kekuatan bagi tubuh untuk melakukan respon fight (serang) or flight
Tapi, gangguan kecemasan tidak bisa dianggap sebagai cemas biasa, karena ini merupakan sebuah bentuk gangguan mental.
Gangguan kecemasan atau generalized anxiety disorder adalah cemas yang berlebihan dan terjadi secara terus menerus, disertai gejala yang menganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari.
Kecemasan yang dialami tidak sebanding dengan tekanan yang sesungguhnya dialami dalam kehidupan.
Seseorang disebut menderita gangguan kecemasan dapat ditegakkan jika penderita menunjukkan kecemasan yang berlangsung selama hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, dan tidak hanya terjadi pada situasi khusus tertentu
Kecemasan khawatir akan bernasib sial, sulit konsentrasi
Ketegangan motorik gelisah, sakit kepala, tidak dapat santai, gemetaran
Sistem saraf tak sadar terlalu aktif
Jika terjadi pada anak, penderita akan cenderung rewel secara berlebihan. Kesendirian dan isolasi merupakan kondisi rentan yang memicu terjadinya kecemasan.
Cegahlah kerentanan ini dengan cara berinteraksi tatap muka dengan teman terdekat atau orang terpercaya bagi Anda.
Sediakan waktu untuk bertemu secara teratur untuk berbagi keluh kesah dan kekhawatiran.
Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi pikiran, relaksasi otot, dan pernapasan dalam dapat menurunkan gejala kecemasan dan meningkatkan rasa relaks dan ketenangan emosi. Selain itu, jangan lupa lakukan ibadah kepada Tuhan untuk mendapatkan kedamaian jiwa.
Olahraga merupakan pereda kecemasan alami. Lakukan olahraga aerobik 30 menit setiap harinya. Aktivitas ritmis yang melibatkan anggota gerak badan yaitu tangan dan kaki dapat menghasilkan efek yang optimal. Contoh dari olahraga tersebut ialah berlari, berenang, atau menari.
Kurang tidur dapat memperparah gejala cemas, maka sediakan waktu tujuh hingga sembilan jam tidur malam yang berkualitas.
Alkohol dan kafein dapat memperparah kecemasan. Sedangkan nikotin, yang kita jumpai dalam bentuk rokok, terkesan memberikan efek ketenangan. Padahal, nikotin merupakan stimulus kuat yang meningkatkan level kecemasan.
Khawatir dan cemas merupakan kebiasaan mental yang dapat kita tangani jika kita dapat mengenali pola dan mempelajari cirinya. Strategi seperti berpikir positif dan belajar menerima keadaan dapat menurunkan kecemasan secara signifikan.
Setelah mengetahui arti, tanda, gejala dan pencegahan, yuk kenali tanda gangguan kecemasan sedini mungkin! Jangan ragu untuk menghubungi tenaga kesehatan profesional jika Anda, teman atau keluarga Anda menunjukkan gejala serupa.