Seks memang kebutuhan inti dari setiap orang sama halnya dengan makan. Selain kebutuhan, seks juga disukai oleh banyak orang karena keintiman dan kenikmatan yang diberikan.
Dengan melakukan seks, seseorang akan mengalami kepuasan fisik dan juga batin hingga hubungannya dengan pasangan semakin kuat.
Nah, yang menjadi pertanyaan saat ini adalah bagaimana rasa nikmat itu muncul?
Rasa nikmat yang terjadi pada tubuh saat melakukan seks ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa urutan yang akan terjadi.
Keinginan atau gairah. Kondisi ini akan terjadi pada seseorang sebelum seks dilakukan. Biasanya aliran darah di dalam tubuh akan meningkat, pria akan mengalami ereksi sementara wanita akan menghasilkan pelumas di dalam vagina.
Pada fase ini tubuh akan menjadi sangat sensitif. Seseorang akan mendapatkan banyak sekali rangsangan dan seks mulai dilakukan dengan sentuhan hingga penetrasi.
Setelah mendapatkan rangsangan yang intens dan bertubi-tubi, seseorang akan mendapatkan kenikmatan atau orgasme. Pada pria, orgasme akan diikuti juga dengan ejakulasi.
Pada fase ini tubuh akan mulai relaks dan gairah akan mulai hilang. Pada fase ini pria tidak bisa langsung melakukan seks lagi. Umumnya seks dilakukan lagi setelah beristirahat selama beberapa saat.
Seks tidak hanya mempengaruhi fisik seseorang lalu rasa nikmatnya muncul. Seks juga memengaruhi otak.
Saat orgasme, hormon prolaktin akan muncul dan memberikan rasa nikmat yang lebih besar.
Dopamin juga dihasilkan untuk memberikan perasaan nyaman.
Oksitosin akan membuat hubungan antara pria dan wanita menjadi lebih dekat. Itulah kenapa hormon ini sering disebut sebagai hormon cinta.
Selama ini kita selalu menganggap kalau seks hanya memberikan rasa nikmat saja. Padahal saat melakukan seks, kita tidak selalu mendapatkan kenikmatan. Kadang kadang ada gangguan yang muncul dan membuat Anda merasakan sakit.
Sekitar 75% wanita yang melakukan seks untuk pertama kali atau awal-awal pernikahannya kerap merasa sakit yang intens. Itulah kenapa kita disarankan untuk melakukan pemanasan yang intens dan lama.
Rasa sakit saat seks juga bisa terjadi secara rutin pada beberapa orang. Setidaknya sekitar 20% wanita kerap mengalami dispareunia atau rasa sakit saat melakukan seks meski sudah ada pemanasan yang tepat.
Wanita yang mengalami infeksi penyakit seksual atau infeksi bakteri di vaginanya kerap mengalami sakit saat berhubungan badan. Hal ini bisa terjadi karena dinding dari vagina menjadi sangat sensitif dan iritasi.
Kalau ada penetrasi yang intens, gesekan dari penis akan membuat rasa sakit yang terjadi semakin menyiksa.
Perubahan hormon yang terjadi pada wanita juga menyebabkan rasa sakit saat berhubungan badan. Perubahan hormon ini menyebabkan wanita sering mengalami kering pada vagina.
Umumnya kondisi ini muncul pada wanita dengan usia di atas 50 tahun dan sudah mengalami menopause.
Rasa sakit saat melakukan seks pada pria bisa terjadi kalau mereka mengalami infeksi pada saluran kemihnya atau ada infeksi penyakit menular seksual. Infeksi memicu rasa nyeri sehingga seks yang dilakukan tidak akan bisa maksimal.
Gangguan saat menggunakan kondom juga bisa membuat seorang pria tidak nyaman saat melakukan seks. Gangguan ini bisa berupa kondom yang dipakai terlalu kecil sehingga penis seperti terikat kuat.
Selanjutnya, beberapa pria tidak tahan dengan kondom lateks. Kalau memakai kondom lateks, mereka bisa mengalami banyak gangguan seperti gatal dan panas di penis.
Gangguan prostat dan abnormalitas pada penis seperti fimosis juga bisa menurunkan kenikmatan saat melakukan seks.
Hilangnya gairah seksual yang dialami oleh pasangannya. Pria dan wanita bisa mengalaminya. Kalau gairah seks turun, seks akan dilakukan tanpa ada nyawanya sama sekali. Kemungkinan terjadi cedera saat seks akan sangat besar.
Adanya gangguan pada kemaluan seperti mengalami operasi.
Seperti yang telah dibahas di atas, tidak semua aktivitas seks berjalan dengan lancar dan membuat Anda menjadi puas. Kadang seks juga memicu rasa sakit yang intens. Kalau Anda tidak mau mengalami rasa sakit yang besar, ada baiknya untuk melakukan beberapa tips
Memberikan stimulasi di tempat yang tepat. Mengapa harus di tempat yang tepat? Karena tidak semua orang memiliki titik rangsang yang sama. Kadang bagan yang kita anggap sebagai salah satu titik rangsang justru membuat mereka tidak nyaman saat disentuh.
Tidak melakukan seks secara spontan atau kilat. Seks kilat mungkin menyenangkan pada seseorang karena bisa menyalurkan hasrat. Namun, kemungkinan terjadi cedera pada kemaluan akan sangat besar.
Rangsangan yang dilakukan harus maksimal dan membuat kedua belah pihak mendapatkan kesiapan secara seksual. Pada wanita ditandai dengan vagina yang sudah menghasilkan cukup banyak pelumas.
Memberikan stimulasi langsung ke kemaluan seperti melakukan seks oral atau melakukan fingering pada vagina.
Selalu mendiskusikan apa yang akan dilakukan saat seks. Kalau seks dilakukan asal terjadi penetrasi saja, kemungkinan mengalami kebosanan akan besar. Oleh karena itu selalu diskusikan apa yang akan dilakukan. Misal melakukan fantasi seks yang selama ini diinginkan.
Mengekspresikan rasa sayang melalui seks juga akan membuat aktivitas sini semakin berkesan.
Melakukan evaluasi dan terus memperbaikinya setiap saat.
Seks memang kebutuhan hidup seseorang dan harus dipenuhi kalau sedang membutuhkannya. Meski demikian, kenikmatan seks tidak hanya terletak pada kontak fisik semata saja.
Ada peranan otak dan juga hubungan yang dimiliki oleh pasangan agar aktivitas ini bisa berjalan dengan sempurna. Bagaimana dengan kehidupan seks yang Anda miliki?