Site icon nuga.co

Penyebab Kepala Seperti Terasa Melayang

Pernahkah tiba-tiba Anda mengalami kepala yang terasa seolah melayang atau ringan?

Perasaan melayang di kepala atau dikenal dengan lightheadedness merupakan bagian dari kepala pusing, ada pula yang menyebutnya kliyengan. Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa hampir pingsan.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan terjadinya kondisi ini?

Kepala pusing dapat digambarkan dengan berbagai gejala, salah satunya kepala Anda yang terasa seolah melayang. Orang juga menyebutnya dengan kepala yang terasa ringan.

Munculnya sensasi tidak menyenangkan di kepala ini ternyata dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Berikut berbagai penyebab yang umumnya sering menyebabkan kepala terasa ringan.

Setiap obat memiliki efek samping setelah diminum. Contohnya, seperti kepala terasa ringan dan melayang-layang.

Obat yang menimbulkan efek samping tersebut biasanya bekerja dengan menurunkan tekanan darah atau membuat Anda lebih sering buang air kecil (diuretik).

Jika efek samping tersebut membuat Anda tidak nyaman, lakukan konsultasi ke dokter. Minta dokter untuk memberikan obat lain atau menyesuaikan kembali dosisnya.

Efek samping penggunaan obat diuretik, ternyata tidak jauh berbeda dengan ketika Anda mengalami dehidrasi. Keduanya menandakan tubuh kekurangan cairan sehingga bisa memicu Anda merasa kliyengan.

Dehidrasi dapat terjadi ketika suhu udara terlalu panas dan Anda kurang minum. Bisa juga terjadi ketika Anda demam tinggi dan tubuh terus mengeluarkan keringat.

Tanpa cairan yang mencukupi, volume darah akan menurun. Akibatnya, darah yang mengalir ke otak akan berkurang dan menyebabkan kepala terasa melayang.

Untuk mengatasi kondisi ini, segelas air adalah solusi terbaik. Selain air, cairan tubuh juga bisa didapatkan dari makanan, seperti buah, sayur, dan sup.

Pada kondisi yang kritis, Anda mungkin memerlukan infus sampai kondisi Anda kembali stabil.

Sistem saraf otonom membantu tubuh untuk mengatur perubahan tekanan darah ketika Anda berdiri.

Seiring bertambahnya usia, sistem ini akan memburuk sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah sementara.

Kondisi ini disebut juga dengan hipotensi ortostatik yang dapat menimbulkan kepala kliyengan.

Turunnya tekanan darah sementara ini biasanya bersifat jangka panjang. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena beberapa obat dapat mengurangi gejalanya, seperti fludrocortisone atau midodrine.

Konsultasikan lebih dahulu pada dokter sebelum Anda menggunakan obat ini.

Glukosa adalah makanan utama bagi otak. Ketika asupan gula menurun, kadar gula darah akan ikut menurun.

Akibatnya, tubuh termasuk otak akan menggunakan energi sesedikit mungkin. Kondisi ini dapat menyebabkan kepala Anda tiba-tiba terasa seolah melayang.

Makan camilan atau minum jus bisa membantu Anda untuk menormalkan kembali gula darah.

Jika menurunnya gula darah terkait dengan diabetes, Anda harus rutin mengecek gula darah. Jangan lupa, untuk melakukan minum obat diabetes dan cek kesehatan secara rutin.

Pada kasus parah, kliyengan bisa menjadi tanda serangan jantung atau stroke. Biasanya, gejala seperti sesak napas, nyeri dada, atau kelemahan di salah satu sisi tubuh akan menyertai.

Namun pada lansia, kepala yang seolah terasa melayang bisa menjadi gejala serangan jantung atau stroke.

Apalagi jika gejala tersebut sangat sering terjadi. Langkah yang paling tepat untuk mengatasinya adalah segera memeriksakan kesehatan Anda ke dokter.

Kepala kliyengan umumnya menyerang orang dewasa dan lansia. Meskipun tidak semua penyebabnya membahayakan jiwa, bukan berarti Anda boleh menyepelekannya.

Seorang asisten dosen bagian Penanganan Kegawatdaruratan di Harvard Medical School, dr. Shamai Grossman, menyatakan, “Jangan abaikan kondisi, sekalipun lightheadedness bukan disebabkan oleh penyebab serius. Ini bisa menyebabkan cedera serius karena terjatuh akibat keseimbangan terganggu.”

Exit mobile version