Puasa adalah pembersihan diri untuk sehat fisik, mental, spiritual. Di zaman modern, menurut penelitian, semakin banyak manfaat sehat puasa. Dan salah satu manfaatnya u ntuk sehat adalah membaiknya kadar kolesterol.
Dalam salah jurnal terkenal, “ American Journal of Applied Science” menuliskan dampak puasa Ramadhan terhadap profil lipid plasma dan glukosa serum pada sejumlah mahasiswa asal Yordania.
Dilaporkan dalam penelitian tersebut bahwa puasa mendatangkan banyak perubahan pada pola tidur, aktivitas fisik dan kebiasaan makan. Perubahan itu mungkin menyebabkan perubahan metabolisme terhadap kesehatan dan penyakit.
Parameter yang dihitung adalah berat badan, denyut nadi, tekanan darah diastolik dan sistolik. Semua parameter itu selama empat minggu bulan puasa secara bermakna terlihat lebih rendah dibandingkan sebelum bulan puasa.
Dua minggu setelah puasa, berat badan dan parameter lain cenderung kembali ke masa sebelum puasa. Kabar gembiranya, parameter itu masih berada di angka sebelum puasa.
Mereka diperiksa gula darah, trigliserida, kolesterol, kolesterol jahat, kolesterol baik satu hari sebelum, minggu pertama, kedua, keempat bulan puasa serta dua minggu setelah puasa.
Ternyata, kolesterol baik meningkat secara bermakna selama bulan puasa. Ini mengindikasikan hubungan positif antara denyut nadi dan asupan lemak. Mengindikasikan pula hubungan negatif antara tekanan darah sistolik dan berat badan.
Kolesterol jahat secara bermakna terlihat menurun di akhir bulan puasa. Tidak pula terlihat kenaikan gula darah di akhir puasa.
Penelitian itu membuktikan bahwa puasa Ramadhan memang menurunkan berat badan, kolesterol jahat secara bermakna. Puasa pun secara meyakinkan meningkatkan kadar kolesterol baik. Tidak terlihat pula peningkatan trigliserida dan gula darah di akhir bulan puasa.
Penelitian itu menyimpulkan bahwa puasa berdampak baik terhadap profil lemak darah karena ada pembatasan asupan makanan. Profil lemak darah yang lebih baik ini tentu saja menguntungkan untuk pencegahan penyakit jantung koroner.
Puasa memang menghasilkan penurunan kadar kolesterol. Tapi banyak orang tak menyadari kadar kolesterol tinggi itu berbahaya, dan hanya sedikit di antara mereka yang tergerak untuk mengecek kadar kolesterolnya.
Padahal, hubungan antara kolesterol tinggi dengan serangan jantung dan stroke tidak bisa diremehkan.
Selain faktor gaya hidup tidak sehat, kadar kolesterol tinggi seringkali dipengaruhi faktor keturunan sehingga tanpa ada gejala, mungkin kadar kolesterol Anda sudah masuk tahap waspada. Karena itu, tak ada salahnya segera memeriksakan kadar kolesterol.
Selain risiko penyakit jantung, paling tidak ada tiga penyakit yang diduga kuat disebabkan oleh kolesterol tinggi.
Kolesterol sejatinya merupakan hasil metabolisme yang memiliki fungsi. Sementara itu, menurut studi yang dilakukan oleh peneliti asal Duke Cancer Institute, produk sampingan yang dihasilkan dari kolesterol, seperti hormon esterogen, bila terlalu banyak akan menjadi bahan bakar untuk pertumbuhan dan penyebaran tipe kanker payudara yang paling umum.
Orang dengan kadar kolesterol “jahat” yang tinggi atau low density lipoprotein memiliki tumpukan plak amoloid yang lebih tinggi. Padahal menurut sebuah studi dalam JAMA Neurology, kondisi tersebut erat kaitannya dengan penyakit demensia dan Alzheimer.
Pola makan yang didominasi makanan tinggi kolesterol seperti daging olahan atau makanan yang digoreng, tidak hanya buruk untuk lingkar pinggang, tetapi juga berhubungan dengan risiko kehilangan kemampuan mendengar.