Site icon nuga.co

Puasa Beberapa Jam Bisa Panjangkan Usia

Bagi pejuang diet, puasa intermiten (intermittent fasting) atau puasa selama beberapa jam dalam sehari bisa jadi bukanlah hal baru. Puasa sesekali ini dipercaya bisa menurunkan berat badan dengan lebih cepat ketimbang berdiet.

Menariknya, puasa yang hanya membolehkan Anda makan dalam kurun waktu enam atau delapan jam sehari ini juga disebut-sebut memberi manfaat untuk kesehatan jantung.

Menurut sebuah studi, puasa intermiten memberi efek yang positif bagi penderita penyakit jantung.

“Terdapat banyak bukti mengenai manfaat puasa intermiten terhadap penurunan berat badan, dan kami juga memiliki beberapa bukti yang menunjukkan bahwa cara ini mampu mengurangi peradangan, menurunkan tekanan darah, dan memberi dampak positif untuk sistem kardiovaskular,” ungkap Benjamin Horne, direktur epidemiologi kardiovaskular dan genetika di Intermountain Healthcare Heart Institute di Salt Lake City, Utah.

Dalam studi yang dipimpin oleh Horne, peneliti menemukan bahwa pasien penyakit jantung yang secara teratur melakukan puasa intermiten cenderung hidup lebih lama, dikutip dari CNBC TV.

Selain itu, mereka menemukan bahwa pasien yang melakukan puasa intermiten juga lebih kecil kemungkinannya untuk mendapat diagnosis gagal jantung.

Untuk membuktikan hal tersebut, peneliti mengumpulkan dua ribuan pasien yang menjalani kateterisasi jantung dan memberikan serangkaian pertanyaan soal gaya hidup, termasuk apakah mereka rutin melakukan puasa intermiten.

Lalu, sekitar  empat setengah  tahun kemudian peneliti kembali menemui pasien dan menemukan bahwa pasien yang rutin berpuasa intermiten memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan mereka yang tidak puasa.

“Ini merupakan contoh penemuan lain dari bagaimana puasa dapat mengarah kepada hasil kesehatan yang lebih baik serta umur yang lebih panjang,” lanjut Horne.

Puasa dapat mempengaruhi kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, hormon pertumbuhan, serta menurunkan kadar natrium dan bikarbonat pada seseorang.

Sementara itu puasa ini juga dapat mengaktifkan ketosis dan autofagi, yang dapat mengarah pada kesehatan jantung yang lebih baik. Secara spesifik, hal ini dapat menurunkan risiko terserang gagal jantung dan jantung koroner.

Namun, meski berpuasa baik untuk kesehatan tubuh, tak semua orang bisa berpuasa. Peneliti memperingatkan bahwa wanita hamil dan menyusui tak boleh berpuasa, selain itu anak-anak dan lansia juga disarankan untuk tidak berpuasa.

Pasien penyakit tertentu juga tidak boleh asal berpuasa kecuali berada di bawah pengawasan dokter, apalagi jika pasien mengonsumsi obat untuk diabetes, tekanan darah, atau obat jantung.

Ya, ada beberapa jenis puasa.terutama bagi umat muslim,

Pasa merupakan salah satu bentuk ibadah wajib di bulan Ramadhan, maupun sunah yang dilakukan di waktu-waktu tertentu. Puasa diyakini memiliki banyak keistimewaan, yang utama ialah lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tak hanya dalam sisi ibadah, puasa juga dilakukan untuk tujuan-tujuan tertentu, semisal puasa saat ingin melakukan cek kesehatan hingga puasa untuk penurunan berat badan.

Beberapa jenis diet yang kini juga menganjurkan untuk berpuasa antara lain diet OCD dan diet ketofastosis.

Terlepas dari tujuan berpuasa, puasa sesekali seperti yang dilakukan saat puasa sunah Senin Kamis ternyata menawarkan sejumlah manfaat sehat.

Mengutip Medical Daily, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Graz di Autralia meneliti dampak dari puasa sesekali pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan, dan yang terutama untuk kulit.

Peradangan pada kulit seperti jerawat dan eksim dinilai dapat dikurangi dengan memerangi bakteri jahat dalam usus.

Puasa didapati mampu meningkatkan kesehatan usus dan mengembalikan keseimbangan microbiome, yang pada akhirnya akan menghasilkan kulit yang lebih bersih, kata Felice Gersh, MD, pendiri The Integrative Medical Group of Irvine di California.

Dokter estetika terkemuka di London Dr David Jack mengatakan bahwa dengan hanya mengatur kadar glukosa darah dan sensitivitas insulin, kerusakan kolagen pada kulit bisa sepenuhnya dicegah.

Melakukan puasa tentu menjadi sangat efektif untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.

Mendapatkan kulit yang bersih bisa menjadi manfaat tambahan dari stabilnya gula darah, namun lebih besar dari itu, gula darah yang baik akan menjauhkan seseorang terkena penyakit yang lebih berbahaya, seperti diabetes.

Berpuasa dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah sebesar 8 persen, menurunkan lemak darah , dan meningkat kolesterol baik, tulis sebuah studi dalam jurnal Annals of Nutrition Metabolism.

Kadar kolesterol yang sehat sendiri dapat menjauhkan seseorang untuk terkena penyakit yang berhubungan dengan kolesterol tinggi seperti hipertensi, jantung, hingga stroke.

Exit mobile version