Coklat hitam tidak hanya sensasi nikmat. Tapi ia juga adalah makna sehat. Tak percaya, bacalah artikel kesehatan “Daily Mail” edisi terbaru yang menyajikan hasil penelitian di AS yang mengklaim bahwa mengonsumsi cokelat hitam lebih bermanfaat dibandingkan meminum jus buah.
Memang, jargon ini sedikit di “rusak” karena disponsori oleh perusahaan coklat Hershey.
Terlepas dari sponsorshipnya, manfaat yang terkandung di dalamn cokelat memang luar biasa. Dan makanan atau minuman coklat, terutama yang hitam, kerap disebut sebagai makanan “superfood”.
Cokelat hitam mengandung kadar antioksidan yang tinggi serta zat-zat lainnya yang membantu mencegah kerusakan sel.
Para ilmuwan dari Hershey Centre for Health & Nutrition di AS dalam risetnya menyatakan bahwa cokelat hitam dalam bentuk serbuk memiliki lebih banyak antioksidan dan polifenols, yang keduanya dapat melindungi tubuh dari kanker dan penyakit jantung.
Seperti dimuat dalam jurnal Chemistry Central Journal, peneliti membandingkan kandungan antioksikan dalam beberapa minuman seperti cokelat hitam, kakao, dan jus buah-buahan seperti acaiberry, cranberry dan buah delima.
Hasilnya menunjukkan, baik minuman cokelat hitam dan kakao menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat dan menyumbang flavonol lebih banyak ketimbang buah. Kakao mengalahkan blueberry dan cranberry dalam hal antioksidan. Tetapi serbuk kakao masih kalah dibandingkan jus buah delima.
“Biji kakao seharusnya dipertimbangkan sebagai ‘superfruit’ dan produk yang diturunkan dari ekstrak kakao, seperti serbuk kakao alami dan cokelat hitam dilabeli ‘superfoods,'” kata peneliti.
Cokelat hitam sudah lama diketahui manfaatnya bagi kesehatan. Hasil analisa terhadap dua puluh studi menunjukkan, konsumsi cokelat hitam setiap hari akan menurunkan tekanan darah.
Penelitian yang dilakukan The Cochrane Group melaporkan, zat aktif dalam cokelat bermanfaat untuk membuat pembuluh darah lebih rileks. Akibatnya, tekanan darah pun turun.
Zat aktif yang punya efek positif tersebut adalah flavonol, yang di dalam tubuh akan menghasilkan zat kimia oksida nitrat dan membuat pembuluh darah lemas sehingga darah lebih lancar bersirkulasi.
Analisis yang dibuat tersebut mengombinasikan beberapa penelitian sebelumnya untuk mengetahui ada tidaknya efek cokelat bagi tekanan darah. Namun penurunan tekanan darah yang dihasilkan tidak terlalu besar.
“Meski kami belum mendapat bukti adanya efek jangka panjang penurunan tekanan darah, tetapi penurunan sedikit dalam jangka pendek ini mungkin dalam jangka panjang bisa berkontribusi pada penurunan risiko penyakit jantung,” kata Karin Ried, dari National Institute of Integrative Medicine di Melbourne, Australia.
Bila Anda ingin mendapatkan manfaat dari cokelat hitam, sebaiknya pastikan produk yang dibeli mengandung cokelat dalam jumlah tinggi karena kebanyakan produk di pasaran lebih banyak kandungan gula dan lemaknya.
Selain cokelat, kacang, aprikot, blackberries, dan apel juga mengandung flavonol meski kadarnya lebih rendah daripada cokelat.
Cokelat ternyata tidak hanya enak di lidah tapi juga bermanfaat untuk kulit. Menurut sebuah penelitian cokelat yang mengandung senyawa flavanol tinggi bisa memberi perlindungan kulit dari sinar matahari.
Akan tetapi Anda perlu berhati-hati dalam memilih jenis cokelat. Sebaiknya pilih produk yang kandungan kokoa-nya tinggi. Cokelat yang banyak beredar di pasaran umumnya mengandung gula, susu, dan bahan lain sehingga rasanya lebih enak. Cokelat jenis ini dapat meningkatkan kalori jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Ini adalah kabar baik bagi para penggemar cokelat. Riset terbaru mengindikasikan, mereka yang rutin mengudap cokelat memiliki tubuh yang lebih ramping ketimbang mereka yang jarang mengonsumsinya.
Ilmuwan dari University of California, San Diego, Beatrice Golomb, MD, PhD beserta timnya menemukan bahwa orang dewasa yang makan cokelat secara teratur cenderung mempunyai badan yang lebih langsing ketimbang yang tidak.
Golomb mengatakan, cokelat termasuk makanan yang kaya antioksidan – zat yang dapat melawan agen perusak di dalam tubuh. Beberapa riset juga telah menunjukkan, konsumsi cokelat dapat memberi efek kesehatan yang positif seperti menurunkan tekanan darah dan menjaga kolesterol. Tapi di sisi lain, coklat bisa juga bisa membawa malapetaka karena tinggi kandungan kalori dan lemak.
Golomb kembali mengingatkan bahwa studi ini tidak menyatakan bahwa konsumsi cokelat dapat membantu menurunkan berat badan. Studi tersebut juga tidak menyebutkan secara spesifik jenis cokelat apa yang paling baik untuk tubuh. “Temuan ini bukan berarti bahwa Anda harus pergi keluar dan makan 20 pon cokelat per hari,” ucap Golomb.