Rajin sarapani tidak hanya akan membantu Anda lebih bertenaga untuk menjalani aktivitas tapi juga ternyata bisa membantu meningkatkan kecerdasan
Kok, bisa?
Sarapan jadalah ‘bensin’ tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa anak yang rutin sarapan memiliki nilai rata-rata akademik yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang sarapan.
Mereka yang nilainya di atas rata-rata menu sarapannya lengkap [nutrisinya]. Untuk pemenuhan karbohidrat biasa dengan nasi atau variasi dengan mi, lauk pauk itu ikan, telur, daging ayam, dan sayur pun ada
Sarapan sangat penting sebab tubuh tidak memperoleh asupan apa pun saat tidur. Tubuh memiliki mekanisme mengeluarkan enzim leptin agar timbul rasa kenyang sehingga tidur tidak terganggu.
Untuk itu sarapan akan menyediakan energi yang cukup, mencegah rasa lapar, menambah konsentrasi belajar, menambah daya serap, dan memberikan ketersediaan glukosa untuk menunjang aktivitas otak, khususnya saraf neurotransmiter.
Seperti juga dilansir dari NHS Choices, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim gabungan dari Sackelr Faculty of Medicine di Tel Aviv University, Institute of Biochemistry, dan Food Science Nutrition di The Hebrew University of Jerusalem, melaporkan bahwa mengembangkan kebiasaan rajin sarapan dapat membantu meningkatkan kecerdasan.
Dilansir dari Women’s Health, Oren Froy, Ph.D. dari Universitas Ibrani Yerusalem mengatakan bahwa sarapan dapat menurunkan berat badan, mempercepat metabolisme lebih kuat, dan meningkatkan sensitivitas insulin menjadi lebih baik.
Ketiga hal ini pada akhirnya memengaruhi pengurangan produksi hormon testosteron dalam tubuh. Selain itu, waktu makan pagi merupakan bagian dari jadwal diet yang memengaruhi jam biologis tubuh sehingga produksi hormon menjadi lebih baik.
Banyak manfaat kesehatan yang didapatkan dari kebiasaan sarapan di pagi hari.
Namun perlu dicatat bahwa hasil dari kebiasaan sarapan ini akan sesuai dengan penelitian bila Anda memperbaiki jumlah asupan kalori pada sarapan pagi, kerutinan yang dilakukan, serta pilihan makanan terbaik untuk tubuh.
Sarapan dapat membantu memulai metabolisme dan membakar kalori sepanjang harinya. Saat ini pun sudah banyak penelitian yang menghubungkan sarapan terhadap kesehatan yang lebih baik.
Melewatkan sarapan pagi membuat jam biologis tubuh (ritme sirkadian) yang mengatur waktu makan dan puasa menjadi terganggu. Ketika Anda bangun di pagi hari, gula darah dalam tubuh yang diperlukan untuk kinerja otot dan otak kadarnya rendah. Nah, hal ini sebenarnya dapat diperbaiki dengan cara sarapan.
Pada anak-anak, sarapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Anak yang sarapan dengan teratur memiliki IQ yang lebih tinggi dibanding yang sarapan sesekali saja. Sarapan secara teratur dapat membuat perilaku anak menjadi lebih baik, dan meningkatkan performa akademis.
Selain itu, sarapan secara teratur dapat melindungi dari diabetes tipe 2. Sebuah studi meta analisis menemukan bahwa orang yang tidak sarapan memiliki risiko 15 hingga 21 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibanding yang sarapan secara teratur.
Sarapan juga dapat memberikan kesempatan tubuh untuk memperoleh vitamin dan zat gizi lainnya melalui makanan yang sehat seperti produk susu, biji-bijian, dan buah-buahan. Ketika Anda tidak sarapan, kebutuhan gizi ini mungkin tidak akan tercukupi dalam sehari.
Sarapan juga dapat memengaruhi berat badan. Sebuah penelitian yang melibatkan 50 ribu orang berusia 30 tahun ke atas berusaha mempelajari kaitan keduanya.
Selama seminggu, ilmuwan meneliti perilaku makan orang-orang tersebut.
Dikumpulkan data mengenai berapa kali mereka makan setiap harinya, berapa jam mereka puasa di malam hari, apakah mereka sarapan atau tidak, dan kapan mereka menyantap porsi makanan paling besar. Kemudian mereka dikelompokkan berdasarkan perilaku makan yang serupa.
Setelah menyesuaikan faktor demografi dan gaya hidup, peneliti menghitung rata-rata indeks massa tubuh (IMT) dari setiap kelompok.
Hasilnya, orang yang biasanya tidak sarapan pagi dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kronis terkait obesitas.
Tak hanya itu, sarapan juga dapat memengaruhi kesehatan tulang. Dari hasil penelitian, terdapat hubungan antara melewatkan sarapan dengan penurunan kepadatan tulang, yang akhirnya bisa memicu osteoporosis.
Sebenarnya, setiap jam makan itu sama-sama penting karena tubuh manusia memang sudah dirancang sedemikian rupa untuk mendapatkan zat gizi secara bertahap, tidak secara langsung. Anda tidak bisa melewatkan sarapan dengan alasan nanti saat makan siang Anda akan membayar “utang” gizi yang tidak tercukupi waktu sarapan.
Sistem pencernaan manusia punya kapasitas dan kemampuan tersendiri untuk memproses makanan beberapa kali sehari, yaitu saat sarapan pagi, makan siang, makan sore, dan makan malam.