Anda rajin berolahraga? Pagi? Sore? Kalau iya lakukan saja. Kapan saja. Pagi mau pun sore. Jangan hiraukan perdebatan para ahli yang ngotot dengan pendapat mereka tentang waktu terbaik. Sebab, tak ada satu pun pendapat yang benar dari dua perdebatan itu.
Menurut situs kesehatan “healthday,” banyak pendapat yang saling klaim tentang kapan waktu yang paling tepat untuk melakukan olahraga. Sebagian menyebutkan pagi hari adalah waktu terbaik, sementara ada yang berpendapat sore atau malam hari lebih efektif membakar kalori yang masuk seharian.
Andai saja, para ahli bisa mengetahui kapan waktu yang paling ideal untuk membakar kalori sekaligus mendapatkan manfaat kesehatan itu mungkin bagus. Sayangnya, waktu ideal tersebut tak terlalu jelas.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal “Medicine & Science in Sport & Exercise” justru menyebutkan bahwa tiap-tiap waktu olahraga punya manfaat yang berbeda.
Studi yang dilakukan dua tahun lalu yang mengukur respons tubuh wanita setelah berolahraga pada pagi hari. juga tak memberi kata akhir tentang keunggulannya di banding dengan waktu sore atau malam.
Mereka diminta melakukan jalan cepat selama empat pulouh lima menit. Setelah selesai, ternyata mereka tidak terlalu teralihkan oleh foto-foto makanan yang menggugah selera dibandingkan dengan partisipan yang tidak berolahraga sama sekali.
Kelebihan lain dari para partisipan yang berolahraga pagi adalah mereka lebih aktif secara fisik sepanjang hari. Manfaatnya tidak berhenti sampai di situ saja. Berolahraga pagi akan mendorong metabolisme sehingga kalori yang terbakar sepanjang hari lebih banyak dibandingkan dengan berolahraga malam hari sebelum tidur.
Menurut Lara Carlson, PhD, dari American College of Sport Medicine, jika kita melakukan olahraga dengan tujuan untuk membentuk badan atau meningkatkan kesehatan tubuh, studi menunjukkan bahwa pagi hari adalah waktu terbaik.
“Untuk penurunan berat badan memang sedikit kontroversial, tetapi ada studi lain yang membandingkan olahraga pagi dan sore hari. Ternyata mereka yang berolahraga pagi memiliki tekanan darah lebih rendah dan tidur lebih nyenyak,” katanya.
Carlson menambahkan, tidur adalah masa ketika tubuh memperbaiki dirinya. “Tidur juga akan mengurangi stres, ini tentu berpengaruh pada berat badan,” katanya.
Sebaliknya, berolahraga malam hari juga memiliki manfaat. Hal ini ditunjukkan melalui studi tahun 2010 yang menganalisis pengaruh jam biologis pada performa atletik.
Suhu tubuh dan lingkungan akan meningkat pada sore menjelang malam, demikian pula dengan aktivitas enzim dan fungsi otot. Oleh karena itu, jika kita berolahraga pada pukul 14.00-18.00 sore, maka hasilnya akan lebih menguntungkan.
Pada sore hari, kita juga memiliki lebih banyak energi dibandingkan dengan usaha untuk bangun lebih pagi dan berolahraga. Selain itu, kita juga hanya perlu waktu 20 menit agar hormon endorfin meningkat sehingga kita menjadi lebih rileks setelah kesibukan yang padat di kantor.
“Jika saya harus memilih, maka saya lebih suka olahraga pada pagi hari. Akan tetapi, kita tak harus melakukannya jika kita memang tidak terbiasa bangun pagi. Yang penting kita meluangkan waktu berolahraga, kapan pun waktunya,” katanya.
sumber : www.womenshealthmag.com