Sendawa?
Ya, berersendawa
Ya juga ketika itu sesuatu wajar untuk kita lakukan
Aapalagi setelah makan.
Hanya saja, kita memang sebaiknya menutup mulut saat melakukannya, khususnya jika ada orang lain di sekitar kita karena bisa dianggap sebagai hal yang tidak sopan.
Pakar kesehatan menyebut sendawa sebagai cara alami tubuh untuk mengeluarkan kelebihan gas yang ada di dalam perut.
Hal ini disebabkan oleh saat makan atau minum, tanpa sengaja kita juga menelan gas dalam jumlah yang cukup banyak.
Saat kita berbicara atau mengonsumsi minuman bersoda, udara juga akan masuk ke dalam perut sehingga tubuh akan melakukan mekanismenya tersendiri untuk mengeluarkannya.
Hanya saja, terkadang kita merasakan sendawa yang muncul dengan frekuensi yang sangat sering. Apakah hal ini menandakan sesuatu yang tidak baik pada tubuh kita?
Web MD menyebut sendawa yang muncul terlalu sering menandakan adanya masalah gastroesophageal reflux disease atau GERD, kondisi yang lebih sering kita anggap sebagai masalah asam lambung.
Kondisi ini terjadi saat asam lambung di dalam perut sangat tinggi sehingga gas pun akan ikut naik ke kerongkongam. Masalahnya adalah, banyaknya asam lambung ini akan bisa menyebabkan infeksi atau iritasi pada lambung.
Kondisi lain yang bisa membuat kita terus bersendawa adalah dyspepsia yang biasanya disertai dengan gejala mual-mual, nyeri pada bagian dada dan perut atau heartburn, dan sensasi kembung yang cukup parah.
Selain itu, terkadang kondisi ini juga terkait dengan infeksi bakteri berjenis helicobacter pylori yang bisa memicu bisul dalam lambung atau infeksi pencernaan lainnya.
Kondisi lain yang sebaiknya patut untuk diwaspadai jika sering mengeluarkan sendawa adalah sindrom iritasi usus. Selain sering bersendawa, masalah kesehatan ini juga akan menimbulkan gejala seperti perut kembung dan sembelit.
Berbagai masalah kesehatan ini tidak bisa disepelekan begitu saja, apalagi jika berlangsung terlalu sering atau dalam durasi waktu yang cukup lama.
Segeralah pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatan jika sampai mengalaminya agar bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Selain itu, pastikan untuk menerapkan pola makan yang sehat demi mencegahnya.
Yajuga ketika sering sendawai dianggap sebagai masalah perut kembung atau produksi gas yang berlebihan.
Padahal, bisa jadi hal ini disebabkan oleh adanya gangguan pencernaan yang lebih serius dan tidak boleh disepelekan. Sebenarnya, seperti apa sih sendawa yang menandakan masalah kesehatan?
Sendawa adalah sebuah aktivitas yang dilakukan dengan cara mengeluarkan kelebihan gas dari dalam perut melalui mulut.
Biasanya, kelebihan gas ini disebabkan oleh kebiasaan makan yang terlalu cepat sehingga banyak udara yang ikut tertelan. Hal ini akan memicu sensasi perut kembung yang akhirnya membuat kita menjadi lebih ingin sering bersendawa.
Hal yang sama juga berlaku jika kita mengonsumsi makanan dengan terlalu banyak atau makan sambil mengobrol dengan orang lain. Jika ditambah dengan kebiasaan mengonsumsi makanan yang mampu memicu produksi gas dengan berlebihan, maka hal ini akan membuat gas semakin menumpuk di dalam perut.
Beberapa jenis makanan yang dianggap bisa membuat produksi gas meningkat adalah makanan dengan kandungan tinggi gula dan tepung, sayuran dari keluarga kubis seperti brokoli dan kol, hingga kebiasaan mengunyah permen karet dan merokok.
Selain itu, jika kita mengonsumsi minuman bersoda, maka risiko untuk terkena perut kembung dan penuh dengan gas pun meningkat dengan signifikan.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mewaspadai sering sendawa jika kita mengalami gejala seperti perut kembung, nyeri perut, sembelit, atau bahkan diare, bisa jadi hal ini disebabkan oleh masalah iritasi usus atau dalam dunia medis disebut sebagai irritable bowel syndrome.
Selain gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya, sindrom iritasi usus ini juga biasanya disertai dengan gejala lain seperti kesulitan untuk menelan, nyeri pada bagian dada atau perut atas, dan rasa tidak nyaman pada tenggorokan yang berimbas pada suara serak.
Masalah kesehatan lain yang bisa menyebabkan gejala yang mirip adalah gastritis atau peradangan pada perut. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan nyeri pada perut bagian atas, sensasi mual dan muntah, hingga hilangnya nafsu makan.
Demi menghindari masalah kesehatan ini, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol, minuman berkafein, hingga makanan dengan rasa pedas dan berlemak.
Jika perlu, mulailah pola makan yang baru, yakni makan dengan porsi kecil dengan frekuensi lebih sering sehingga bisa mencegah kenaikan asam lambung.