Anda mungkin termasuk salah seorang yang sering bolak balik ke toilet dan tidak pernah menyadari kenapa itu terjadi.
Anda, mungkin, dengan sepele memberi jawaban terhadap diri sendiri, kebiasaan ini adalah kebutuhan untuk pipis.
Terkadang, tidak hanya memaksakan untuk buang air kecil, ada juga yang memilih untuk tidak mengonsumsi air.
Hal itu karena ketakutan tidak dapat menahan untuk buang air kecil di tengah perjalanan.
Faktanya, kebiasaan seperti itu bukanlah hal yang baik untuk kesehatan.
Seperti ditulis laman situs Independent UK, seorang memiliki batas normal sebanyak empat hingga sepuluh kali ke toilet.
Seorang konsultan urologi dari Prostate Center di London, Profesor Kirby, mengatakan kandung kemih dapat menyimpan air sebanyak tiga ratus mililiter sampai empat ratus mili liter dari dua liter air yang dikonsumsi dalam sehari.
Hal itu juga dibenarkan oleh Spesialis Fisioterapi Klinis, Diane Wootton.
Dia mengatakan kepada Daily Mail, kebiasaan mengosongkan kandung kemih memang bahaya untuk kesehatan.
“Artinya, kandung kemih seseorang tidak sering berada pada tingkat normal yang dapat menampung lebih dari dua ratus mili liter karena sering dikosongkan,” ujarnya.
“Jika tidak diregangkan maka hal itu akan melemahkan dan mengakibatkan seseorang ke toilet sepanjang waktu,” tuturnya.
Wootton mengaku, dirinya pernah menemui pasien yang harus pergi ke toilet sebanyak 22 kali karena kebiasaan tersebut.
Yang dibutuhkan untuk mengurangi kebiasaan tersebut adalah dengan memberikan latihan kepada kandung kemih.
Latihan itu dapat dilakukan dengan memberi jarak yang cukup jauh untuk ke kamar mandi. Dengan demikian, kandung kemih dapat diregangkan sehingga kebiasaan itu akan hilang sedikit demi sedikit.
Selain itu, Wootton menilai, seseorang dapat mengurangi asupan air ke dalam tubuh sebelum tidur.
Dia juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi minuman kafein seperti kopi, teh, minuman bersoda dan minuman alkohol.
Hal itu dapat mengiritasi kandung kemih yang mendorong untuk lebih sering buang air kecil.
Namun, latihan untuk menjaga kandung kemih tidak boleh dilakukan dengan berlebihan
Tak hanya suhu udara panas yang bisa menyebabkan dehidrasi. Suhu udara yang dingin pun bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan.
Hal ini disebabkan, saat suhu udara lebih dingin atau lebih rendah, orang akan lebih sering mengeluarkan cairan tubuh lewat urine.
Itulah mengapa ketika udara terasa lebih dingin, membuat Anda lebih sering bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil.
Meski cairan tubuh yang keluar lebih banyak, namun dokter spesialis kedokteran okupasi, Maya Setyawati, mengatakan kondisi ini normal.
“Kalau suhu lingkungan dingin memang normal pengeluaran cairan urine lebih banyak. Tapi ini berbeda dengan beser,” kata Maya saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Menurut Maya, beser merupakan kondisi adanya hipersensitivitas di daerah kandung kemih sehingga menyebabkan seringnya buang air kecil. Hal ini berbeda dengan seringnya buang air kecil saat suhu lingkungan dingin. “Ini respons fisiologis yang normal,” ujarnya.
Buang air kecil lebih sering ketika suhu lingkungan dingin disebabkan oleh produksi anti diuretic hormone, hormon yang mengatur kadar air dalam tubuh, yang diproduksi oleh urine menjadi lebih banyak.
“Ini normal. Justru kalau jarang ke kamar kecil saat dingin malah ginjalnya kurang baik,” kata Maya.