Stres,sebenarnya, dapat meningkatkan performa kerja yang lebih cemerlang, dan kalau dikelola dengan baik bisa juga mendorong tubuh lebih sehat. Tapi, kalau, stres yang terjadi dalam waktu lama akan membuat perasaan yang tidak nyaman.
Stres bisa meningkat kecemerlangan kerja dan sehat? Iyalah. Kenapa tidak!!
Sebagai keluhan keluhan yang paling banyak dimiliki orang modern, stres memang mengepung kehidupan kita, entah itu di rumah atau di tempat kerja.
Walau kita sering berharap bisa bebas dari stres, sebenarnya stres bisa memberi manfaat kesehatan. Ketika kita merasa stres, tubuh akan mengirimkan sinyal mengenai bagaimana tekanan yang kita alami berpengaruh secara fisik dan mental.
Ketika kita menghadapi persoalan rumit lantas muncul respon “lawan atau tinggalkan.” Apa pun pilihan kita tubuh bereaksi. Detak jantung meningkat, tangan sedikit berkeringat, mata lebih lebar, dan kita menjadi lebih sigap.
Dengan perubahan tersebut, kita pun berpesan pada diri sendiri untuk lebih gesit, lebih kuat, dan berpikir cepat.
Salah satu manfaat stres yang mungkin Anda ingat adalah peningkatan daya ingat. Hormon yang dikeluarkan saat stres memang membuat kita lebih fokus dan mudah mengingat. Stres juga menyehatkan sistem kekebalan tubuh sehingga kita lebih kuat melawan infeksi.
Tetapi yang harus diingat, stres yang menyehatkan itu hanyalah stres dalam jumlah moderat. Jika stres terlalu banyak dan dalam waktu lama, efeknya akan sebaliknya.
Kita menjadi gampang sakit, susah mengingat, berat badan bertambah, dan masih banyak lagi. Ini akibat tubuh kita terlalu lama dibanjiri hormon stres.
Salah satu cara mengendalikan stres adalah dengan mengenali penyebab stres atau dikenal dengan istilah stressor. Apakah stressor tersebut kita sendiri yang menyebabkan atau faktor dari luar diri?
Karakter dan kepribadian seseorang juga berpengaruh dalam menentukan apakah kejadian yang dialami akan disikapi dengan ketegangan atau santai.
Karena itu, bila stres datang cobalah kendalikan dengan baik untuk kemudian dikelola secara bijak.
Ada beberapa cara untuk mengelola dan mengendalikan stress.
David Reiss, psikiatri dari San Diego, memberi tip, kalau stress datang, maka kerjakan dulu tugas lainnya selain tugas yang membuat Anda frustasi. Mengerjakan hal lain untuk beberapa jam akan memberikan otak Anda teralihkan dari stres yang dipicu oleh suatu tugas.
Lakukanlah hal yang baik. Melakukan hal yang baik akan membuat Anda lebih tenang. Gretchen Rubin penulis buku The Happiness Project mengatakan, melakukan sesuatu yang baik akan mengurangi frustrasi yang didapat dari lingkungan kerja, misalnya mengirimkan surel informasi yang bermanfaat pada rekan kerja atau sekedar membantu orang membawakan barang mereka saat terlihat sangat kerepotan.
Anda biasa dengan meditasi? Saat pikiran penuh dengan deadline, email, dan telepon, maka cobalah untuk tenangkan dengan meditasi.
Caranya sederhana, pejamkan mata dan tarik napas panjang, kemudian hembuskan perlahan. Lakukan berulang-ulang sambil mencoba memfokuskan pikiran dan biarkan otot-otot napas bergerak secara alami.
Nah, kalau stres datang cobalah melakukan peregangan pada bahu. Upaya ini dapat menghilangkan rasa tegang. Caranya yaitu dengan meluruskan kedua lengan ke depan, satukan kedua tangan. Kemudian tarik napas panjang selagi angkat tangan di atas kepala, kemudian hembuskan napas.
Juga lakukan gerakan berdiri tegak dengan dada terbuka dan lengan rileks, tarik napas panjang. Hembuskan napas dan membungkuklah ke depan dengan lutut yang sedikit ditekuk. Gerakan ini akan memudahkan darah untuk mengalir lebih banyak pada kepala dan Anda akan merasa lebih segar saat berdiri.
Biasakan bergerak dengan sedikit melompat dan jadilah enerjik. Menurut Tara Stiles, intruktur senam di ulive.com mengatakan, aktif bergerak akan membuat mood menjadi lebih baik. Bergerak bisa juga dengan naik turun tangga atau berjalan-jalan selama sepuluh menit.
Jika terus merasa stres di tempat kerja, maka menurut Reiss, Anda perlu menanyakan pada diri sendiri, apakah Anda benar stres karena pekerjaan atau karena disiksa oleh atasan atau rekan kerja? Mungkin Anda akan sulit menjawab hal ini sendiri, maka meminta bantuan rekan kerja yang objektif bisa jadi pilihan.
Pekerjaan memang akan selalu membuat Anda stres. Itulah kenapa itu disebut pekerjaan. Namun Anda pun harus dapat mengatur stres supaya tidak berujung pada depresi. Karena itu, cobalah ganti sudut pandang dengan menilai stres pekerjaan adalah hal yang positif dan diperlukan untuk kemajuan.
sumber : www.huffingtonpost.com