Site icon nuga.co

Stroke Kini Sudah Menjadi Wabah Global

Sebuah studi  terbaru  dari  peneliti McMaster University di Kanada mengingatkan tentang “wabah” stroke  yang bisa dihindari dengan dengan  menciptakan penghematan besar bagi pasien serta meningkatkan kesehatan masyarakat global.

“Stroke kini sudah menjadi wabah global. Ada tujuh ratus ribu kasus stroke baru terjadi setiap tahun  di Amerika dan seratus tiga puluh ribu kasus lainnya di Inggris,” tulis laman situs kesehatan paling prestise “god housekepping,” Selasa, 06 September 2016

Stroke kini naik peringkat menjadi pembunuh global dengan bertengger di angka nomor tiga..

Penderita stroke memerlukan pengobatan jangka panjang dengan biaya yang cukup besar. Belum lagi, penderita stroke memiliki keterbatasan dalam beraktivitas.

Langkah-langkah pencegahan ini juga bisa menyelamatkan nyawa sekitar empat puluh delapan ribu orang setiap tahunnya, papar peneliti.

Angka itu berlaku di Inggris, bila diterapkan di seluruh dunia, maka akan ada ratusan ribu orang yang terhindar dari stroke setiap tahun.

Penelitian yang diterbitkan di The Lancet tersebut telah menganalisa dua puluh tujuh ribu korban stroke global dan membandingkan gaya hidup mereka dengan orang-orang yang sehat.

Peneliti mengungkapkan, bahwa sembilan puluh satu persen dari semua stroke dapat dihindari jika orang-orang menghentikan kebiasaan yang dapat memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi, jarang bergerak, serta pola makan buruk.

Hipertensi  sendiri menjadi penyebab terbesar terjadinya stroke

Selain itu, mengurangi kebiasaan merokok dan minum alkohol pun turut andil. Merokok meningkatkan kemungkinan stroke.

Merokok dan minum alkohol sendiri dinilai menjadi dua penyumbang terbesar seseorang mengalami hipertensi setelah faktor genetik dan makanan tak sehat.

Stroke juga harus dicermati bila irama jantung tak teratur

Orang  yang memilikiirama jantung atau  FA  tak teratur berisiko lima kali lipat terkena stroke dibanding yang tidak memiliki gangguan irama jantung.

Gangguan irama jantung bisa menyebabkan terjadinya gumpalan darah.

Ketika jantung dipompa, gumpalan darah bisa keluar dari jantung dan masuk ke pembuluh darah otak. Gumpalan darah itu akhirnya bisa menyumbat di otak sehingga terjadilah stroke.

Sumber listrik jantung seharusnya hanya satu. Tapi pada irama jantung yang enggak teratur, banyak sumber listrik di serambi kiri.

Sistem listrik jantung seperti saling berkompetisi, darah jadi berputar-putar. Darah seolah dikocok. Akibatnya bisa timbul gumpalan darah.

Faktor risiko terjadinya stroke cukup banyak. Namun, FA merupakan faktor risiko yang paling tinggi dan cepat menyebabkan stroke.

Sejumlah penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes biasanya memicu terjadinya stroke dalam hitungan tahun.

Namun tidak seperti FA yang lebih cepat.

Tapi kalau fibrilasi atrium, hari ini kena, besok bisa stroke.

Faktor risiko yang paling cepat bikin stroke adalah fibrilasi atrium

Stroke akibat fribrilasi atrium adalah jenis stroke iskemik atau karena adanya penyumbatan pembuluh darah.

Stroke karena fibrilasi atrium pun berakibat fatal pada otak sehingga serangan stroke biasanya lebih berat dan waktu pemulihannya lama.

Untuk itu, masalah fibrilasi atrium harus dikenali dengan baik agar terhindar dari risiko stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.

Selain itu, tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah “pembunuh sunyi” yang memberikan sedikit saja gejala.

Walau tidak menimbulkan keluhan berarti, tapi hipertensi sebenarnya adalah faktor risiko untuk penyakit jantung dan stroke.

Dua penyebab kematian terbesar di dunia.

Tak gampang mengetahui apakah seseorang memiliki tekanan darah yang normal atau tidak. Satu-satunya cara adalah dengan mengukurnya secara teratur.

Sepanjang hari, tekanan darah memang naik dan turun, namun jika tekanannya selalu tinggi dalam periode lama, akan terjadi kerusakan pada jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Saat tekanan darah terlalu tinggi, pembuluh darah akan meregang sehingga darah dapat mengalir lancar. Seringkali, peregangan itu menimbulkan luka parut dan melemahkan pembuluh darah di seluruh tubuh.

Sebagai organ yang membantu mengatur tekanan darah, ginjal juga ikut kena dampak hipertensi.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat membuat arteri di sekitar ginjal menyempit, lemah, atau mengeras, sehingga hipertensi adalah penyebab kedua gagal ginjal, setelah diabetes.

Sebagian besar orang yang hipertensi tidak mengalami gejala apa pun.

Memang ada yang mengeluhkan sakit kepala atau hidung berdarah, tetapi biasanya gejala baru muncul setelah hipertensi memburuk.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar tekanan darah tidak terlalu tinggi. Penurunan berat badan, mengurangi asupan sodium, dan melakukan aktivitas fisik teratur, adalah salah satunya.

Exit mobile version