Site icon nuga.co

Tahu Kenapa Matikan Lampu Saat Tidur?

Apakah Anda termasuk dari mereka yang lebih suka tidur dalam keadaan kamar gelap?

Dan, apakah matikan lampu saat tidur lebih baik ketimbang tidak melakukannya?

Itulah rentetan dua pertanyaan yang menggoda kala seseorang “berangkat” tidur.

Lantas apa jawabannya.

Jawabannya bagi kebanyakan orang  kala , tidur dalam kondisi gelap dapat membuatnya tidur lebih  berkualitas  atau lebih baik.

Dan faktor kunci dalam mengatur tidur dan jam biologis tubuh adalah paparan cahaya.

Cahaya bisa menjadi acuan jam biologis tubuh Anda.

Dan pertanyaan lanjutannya, mengapa?

Jawabannya, karena cahaya yang diterima oleh mata bukan saja untuk membantu mata melihat, tetapi juga dapat memberikan sinyal pada tubuh yang menunjukkan waktu-waktu tertentu bagi tubuh.

Mata dapat menyediakan fungsi sekunder, seperti merespon cahaya dan mengatur ulang jam sikardian tubuh Anda.

Paparan cahaya menstimulasi aliran sel saraf dari mata ke bagian dari otak. Itu mengontrol hormon, temperatur tubuh, dan fungsi lain yang berperan dalam membuat Anda merasakan kantuk.

Ketika mata terpapar oleh cahaya antara waktu pagi dan sore hari, cahaya tersebut menghambat sel saraf dan menekan pelepasan hormon melatonin, yang membantu Anda tertidur.

Ini mungkin alasan mengapa jam sikardian tubuh Anda menunjukkan waktunya tidur pada malam hari, bukan pada siang hari ketika cahaya banyak diterima oleh mata Anda.

Saat Anda tidur dalam kondisi lampu menyala, otak Anda mungkin tidak akan memproduksi hormon melatonin karena ia bingung apakah saat ini menunjukkan waktu malam atau siang.

Terlalu banyak paparan cahaya sesaat sebelum Anda tidur juga dapat mencegah Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik. Jadi, sebaiknya matikan lampu Anda sebelum tidur untuk memberikan sinyal pada tubuh Anda bahwa ini adalah waktunya tidur.

Mengatur paparan cahaya merupakan cara efektif untuk menjaga siklus sikardian yang Anda punya.

Sebelum Anda tidur, sebaiknya matikan lampu dalam kamar Anda. Selain itu, alat-alat elektronik yang ada dalam kamar Anda, seperti televisi, komputer, laptop, atau handphone, sebaiknya juga dimatikan.

Hal tersebut karena alat-alat elektronik tersebut juga menghasilkan cahaya.

Jika di kamar Anda terdapat jendela, sebaiknya tutup tirai jendela Anda agar cahaya dari luar tidak masuk ke kamar dan mengganggu tidur Anda. Anda juga dapat menggunakan kacamata tidur agar tidur Anda lebih nyenyak.

Jika Anda tidak bisa tidur dalam keadaan yang sangat gelap, sebaiknya Anda nyalakan lampu tidur Anda yang menghasilkan cahaya lebih halus.

Tubuh Anda dapat diprogram untuk tidur ketika keadaan gelap, sehingga Anda dapat lebih mudah mendorong tubuh Anda untuk tidur.

Selanjutnya, ketika Anda terbangun tengah malam, sebaiknya juga jangan menyalakan lampu Anda, dikhawatirkan dapat membuat Anda tidak bisa tidur lagi.

Tidur dalam keadaan lampu menyala dapat menyebabkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan ini mungkin terjadi karena paparan cahaya pada saat tidur dapat berdampak pada terganggunya hormon dalam tubuh.

Beberapa penyakit yang dapat disebabkan karena tidur dengan kondisi terang bisa membuat obesitas.

Penelitian yang diterbitkan American Journal of Epidemiology, menunjukkan bahwa wanita yang tidur dalam ruangan yang lebih terang cenderung memiliki Indeks Massa Tubuh yang lebih tinggi.

Selain itu, lingkar pinggang mereka pun lebih besar daripada wanita yang tidur dalam kondisi kamar yang gelap.

Bisa juga mendatangkan depresi. Penelitian dalam Journal of Affective Disorders menunjukkan bahwa orang depresi memiliki cahaya lampu yang lebih terang pada kamar mereka saat tidur.

Gangguan tidur atau kualitas tidur yang buruk yang disebabkan karena lampu menyala dapat dihubungkan dengan depresi.

Selain itu menimbulkan kanker payudara. Penelitian oleh International Journal of Health Geographics menemukan bahwa kejadian kanker payudara lebih tinggi pada wanita yang tinggal di daerah dengan tingkat pembangunan perkotaan yang tinggi, banyaknya lampu di jalan raya, pusat perbelanjaan, dan rumah.

Dapat menjadi pemicu diabetes mellitus tipe 2. Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Chronobiology International menemukan bahwa orang dengan diabetes mendapatkan paparan cahaya yang lebih terang selama empat jam sebelum tidur.

Paparan cahaya ini termasuk yang didapatkan dari televisi dan handphone, karena alat elektronik tersebut telah terbukti dapat lebih menekan hormon melatonin daripada sumber cahaya lain.

Selain itu bisa menyebabkan insomnia. Menyalakan lampu saat tidur dapat membuat kualitas dan kuantitas tidur menjadi buruk.

Cahaya dapat menurunkan kadar melatonin yang diproduksi tubuh, sehingga dapat membuat rasa kantuk Anda berkurang dan membuat Anda sulit tidur.

Bisa juga mendatangkan tekanan darah tinggi. Penelitian dalam jurnal Chronobiology International menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan banyak paparan cahaya saat tidur mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi daripada mereka yang tidur dalam kondisi gelap.

Exit mobile version