Site icon nuga.co

Tidur Sembilan Jam Buruk Bagi Ingatan

Tidur selama sembilan jam semalam?

Ya, kebiasaan itu  bisa berdampak buruk bagi ingatan, sama halnya jika hanya tidur lima jam.

Diketahui bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam semalam dapat mengalami masalah memori.

Tetapi sebuah penelitian baru menemukan efek yang sama pada mereka yang mendapatkan tidur panjang selama sembilan jam per malam.

Dalam penelitian ini, para peneliti melihat hasil tes memori pada hampir empat ratus ribu orang yang diminta untuk mencocokkan enam pasang kartu tersembunyi setelah menghafal posisi mereka.

Hasilnya, mereka yang melaporkan tidur selama sembilan jam membuat kesalahan yang sama dengan orang yang tidur lima jam atau kurang.

Mereka membuat 5 persen lebih banyak kesalahan dalam permainan kartu, yang turun menjadi dua persen ketika faktor-faktor seperti usia dan jenis kelamin diperhitungkan.

Dan mereka yang tidur selama sepuluh jam membuat kesalahan sebelas persen lebih banyak.

Para ahli percaya bahwa orang yang tidur terlalu lama mungkin memiliki kualitas tidur yang buruk, yang mencegah daerah otak berkomunikasi dengan baik dan menempatkan mereka pada risiko masalah kognitif.

“Beberapa orang mungkin berpikir bahwa tidur selama yang Anda suka baik-baik saja, tetapi temuan kami menunjukkan bahwa tidur terlalu lama dapat memengaruhi daya ingat,” kata Dr Victoria Garfield, penulis senior studi dari UCL.

Sementara itu Lydia DonCarlos, PhD, dari Loyola University Chicago Stritch School of Medicine  membuat rekomendasi berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan seseorang.

Panel tersebut, yang dipimpin National Sleep Foundation, membuat rekomendasi berdasarkan usia, mulai dari bayi yang baru

Dr. DonCarlos dan para ahli lainnya dalam panel multidisiplin memeriksa temuan dari tiga ratusan studi yang melaporkan durasi tidur, dan mereka menemukan adanya efek kesehatan dari lamanya durasi tidur, yang merupakan konsekuensi bila terlalu lama atau terlalu sedikit tidur.

Hasilnya dipublikasikan dalam Sleep Health: Journal of the National Sleep Foundation.

“Prosesnya sangat teliti,” kata Dr. DonCarlos, yang mewakili American Association of Anatomists dari 6 ahli tidur yang dipilih National Sleep Foundation.

“Kami masih harus menjalani penelitian lebih lanjut untuk mempelajari fungsi tidur. Kami tahu tidur itu menyegarkan dan penting untuk konsolidasi memori, tapi kami tidak tahu secara detail apa fungsi dari tidur, bahkan bagaimana kita bisa menghabiskan ⅓ hidup kita hanya untuk tidur,” tutur Dr. DonCarlos.

Meskipun setiap golongan usia sudah dikelompokkan berdasarkan berapa lama rekomendasi waktu mereka untuk tidur, National Sleep Foundation dalam laporan utamanya di Sleep Health Journal, menyebutkan bahwa tidak ada jumlah waktu sempurna yang pas bagi setiap orang

Dengan tidur yang cukup, kesehatan kita akan lebih baik dan maksimal. Semua organ yang lelah bekerja tentu membutuhkan waktu istirahat, termasuk otak, kulit, sistem metabolisme, dan hormon.

Pada saat tidur, informasi yang masuk ke otak akan disusun dengan rapi, sehingga saat bangun tidur kita sering kali menemukan solusi dari masalah di hari sebelumnya.

Sel dalam tubuh akan berregenerasi saat kita tidur pada tingkat paling maksimal.

Makanya tak jarang, jika tidur sesuai dengan rekomendasinya, kulit seseorang akan terlihat sehat dan kencang.

Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga akan meningkat karena sel-sel kita diperbarui, dan hormon melatonin yang membantu memperkuat sistem imun biasanya bekerja paling efektif saat malam, saat gelap dan kita sedang terlelap.

Exit mobile version