Valentino Rossi ingin tetap bertahan di Movistar Yamaha, usai balapan musim ini, bersamaan dengan habisnya masa kontraknya dengan tim asal Jepang itu, asal bisa tampil kompetitif ketika usianya sudah tiga puluh tujuh tahun.
Kepada “motogp.com,” Senin, 25 Januari 2016, Rossi terus terang menyatakan ingin memperpanjang kontraknya bersama Movistar Yamaha setelah musim 2016.
“Ada satu syarat yang akan menyertai saya bisa bertahan di Yamaha. Kompetitif di musim ini,” ujar pebalap asal Italia itu.
Kontrak Rossi bersama Yamaha berakhir musim ini.
Sejumlah rumor mengenai masa depannya bermunculan.
Selain dikabarkan akan pensiun, Rossi juga diklaim akan meninggalkan Yamaha dan berlabuh di Suzuki.
Kepada “motogp.com,” Rossi mengaku tidak berencana pensiun dalam waktu dekat.
“Dalam pikiran saya, saya ingin terus melakukannya. Memperpanjang kontrak dan bertahan dengan Yamaha hingga akhir karier saya,” ujar Rossi.
Rossi juga menegaskan akan memperpanjang kontrak dengan Yamaha jika tampil kompetitif sepanjang musim 2016.
“Masa depan saya di MotoGP akan sangat bergantung musim ini, sejak balapan pertama. Jika saya bisa kompetitif, dan bisa berjuang meraih podium setiap pekannya, saya akan lanjut,” tegas Rossi.
MotoGP 2016 akan menjadi musim kelima belas beruntun bagi Rossi di ajang kelas primer Grand Prix tersebut.
Musim lalu, Rossi dikalahkan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015.
Tentang perjalanan musim lalunya yang mengalami controversial di ujung musim, pembalap yang menggunakan nomor 46 tersebut mengaku sangat menikmatinya
Hal itu didasari oleh dirinya yang mampu memberikan persaingan ketat pada perburuan gelar juara dunia. Rossi musim lalu memang bersaing ketat dengan Marc Marquez dan Lorenzo.
“Pada akhir tahun lalu segalanya memang sangat sulit, namun pada akhirnya saya senang menjalani musim 2015 karena saya menikmatinya,” ujar Rossi seperti dikutip “Read Motorsport,” 25 Januari 2016.
“Saya dapat berjuang untuk mendapatkan gelar juara dunia sepanjang musim hingga pada balapan terakhir,” tuntasnya.
Untuk itu, musim ini, Rossi sudah tak sabar menyambutnya.
Menurutnya, setiap musim baru dimulai dirinya selalu mendapatkan feeling untuk tampil kompetitif.
“Momen seperti ini bagus. Saya selalu memiliki feeling tersebut pada saat mau memulai musim yang baru,” ujar Rossi seperti dikutip dari Read Motorsport.
“Momen di mana saya merasa tak sabar untuk mencoba motor yang baru. Hal-hal seperti ini selalu menarik untuk saya,” tuntasnya.
Kabar lain dari Rossi datang dari Federasi Olahraga Motor Internasional yang tidak membuka data insiden nya dengan Marc Marquez di GP Sepang, Malaysia, dan meminta semua pihak tidak lagi mempermasalahkan peristiwa itu.
“Persoalan itu telah dibawa ke pengadilan arbitrase dan kasusnya kini telah ditutup. Benar adanya polemik kasus Rossi-Marquez telah membengkak hingga level yang belum pernah ada sebelumnya,” kata Ippolito menjelaskan keputusannya, seperti dikutip dari Crash.
“Karena alasan itulah kami meminta semua pihak yang terlibat, termasuk di antaranya tim, untuk menahan diri tidak terlibat kontroversi insiden di Sepang.”
Ippolito kemudian menuturkan bahwa ia telah menerima data dari tim Honda soal yang terjadi pada motor Marquez saat terjadi kecelakaan.
“Honda dan FIM telah bersama-sama memutuskan tidak melepas data tersebut untuk menghindari polemik lebih lanjut.”
Kasus Rossi-Marquez terjadi ketika kedua pebalap saling salip-menyalip di GP Malaysia akhir September lalu. Rossi terlihat menendang motor Marquez sehingga juara dunia dua kali itu terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Rossi kemudian dihukum terkena poin penalti, namun bukan karena aksi menendangnya tersebut, melainkan karena memperlambat laju motornya dan memaksa Marquez melebar.
Penalti itu berujung hukuman harus start dari barisan paling belakang untuk Rossi di GP terakhir di Valencia, Spanyol. Pada akhirnya, Rossi harus merelakan gelar juara dunia jatuh ke tangan Jorge Lorenzo.
Beberapa hari setelah GP Malaysia, wakil presiden tim HRC Honda Shuhei Nakamoto menyatakan pihaknya memiliki data soal tuas rem depan Marquez yang mendapatkan tekanan yang mengakibatkan roda ban depannya terkunci. Tekanan pada tuas rem depan ini diyakini tim Honda adalah tendangan Rossi.
“Data dari motor Marc tersedia jika siapapun dari Dorna (penyelenggara MotoGP), FIM, atau media ingin memeriksanya.”
Honda semula akan memberikan presentasi soal data-data tersebut sebelum GP Valencia dimulai, tapi kemudian membatalkan rencana tersebut karena tidak ingin mengganggu proses banding Rossi ke pengadilan arbitrase.
Honda kemudian berencana untuk kali kedua mengungkapkan data-data tersebut setelah Rossi menuduh Marquez membantu Lorenzo mendapatkan gelar juara dunia.
Kisruh Rossi-Marquez sendiri masih menyisakan masalah hingga saat ini.
Marquez bahkan pisah jalan dari perusahaan milik Rossi yang semula menyalurkan merchandise Marquez, VR46 Racing.