Valentino Rossi sempat dikritik dan itu dilakukan oleh bos Yamaha Lin Jarvis
Jarvis sempat melontarkan kritik kepada Valentino Rossi terkait performa di lintasan MotoGP kini mendukung keberadaan The Doctor di balap motor kelas primer itu.
Jarvis menilai Rossi tidak akan pensiun hanya karena kegagalan finis dalam balapan di Italia, Catalunya, dan Belanda.
Insiden dalam tiga balapan tersebut menyebabkan Rossi kehilangan poin dan kini menempati peringkat keenam di klasemen.
Jumlah delapan puluh poin hingga balapan kesembilan MotoGP musim ini juga merupakan poin terendah hingga paruh musim yang pernah dicapai Rossi selama berkarier.
“Sejujurnya saya tidak berpikir Valentino akan berhenti. Karena saya berlebihan,dia membuat pilihan yang tepat untuk dirinya, hidupnya dan kariernya saat dia menandatangani kontrak baru,” ucap Jarvis.
“Dari sudut pandang Yamaha dia juga membuat keputusan yang tepat karena dia adalah pebalap terbaik Yamaha pada musim 2018. Dia juga yang terbaik sebelum Maverick [Vinales] meraih poin di balapan terakhir. Apakah ada yang bisa mengatakan dia seharusnya tidak membalap? Tentu tidak,” tambahnya dikutip dari Speedweek.
Jarvis menganggap kegagalan Rossi dalam tiga balapan beruntun adalah sebuah bencana yang disebabkan kesalahan kecil dan ketidakberuntungan.
“Sejujurnya jika motor kami lebih kuat, Valentino dapat meraih gelar juara di beberapa balapan,” ucap Jarvis.
“Tentu tiga balapan sebelum MotoGP Jerman adalah hasil yang buruk. Karena alasan yang beragam. Tetapi Anda harus menyesuaikan perspektif dan tidak hanya mengevaluasi tiga dari empat balapan,” tambahnya.
Rossi dan pebalap MotoGP lainnya akan kembali terlibat dalam balapan di Sirkuit Brno, Ceko,
Senentara itu, ayah Valentino Rossi, Graziano yakin bahwa The Doctor belum kehilangan motivasi dan semangat untuk terus bersaing di ajang MotoGP.
Masa depan Rossi di Yamaha dan MotoGP mulai jadi pertanyaan seiring komentar Lin Jarvis yang menyatakan Rossi tak lagi jadi bagian dari proyek masa depan tim tersebut.
Bagi Graziano, Rossi tidak pernah kehilangan semangat dan motivasi untuk bersaing di level elite MotoGP. Graziano menyatakan bahwa Rossi tidak pernah memusingkan rumor-rumor tersebut.
“Vale tidak pernah memedulikan rumor tersebut, karena seperti biasanya, dia tidak pernah menyimak apapun yang bakal membuatnya khawatir,” ucap Graziano kepada Gazzetta, seperti dikutip dari Fox Sports.
Graziano menegaskan bahwa kondisi fisik Rossi tidak banyak mengalami penurunan sehingga faktor fisik tidak akan jadi masalah utama.
“Dia dalam kondisi fisik yang hebat. Mungkin kalian khawatir karena ada sejumlah masalah dalam beberapa waktu terakhir.”
“Namun dia tidak dalam kondisi minim motivasi. Dia tidak akan pernah berada dalam kondisi itu,” tutur Graziano.
Sementara itu pengamat MotoGP Carlo Pernat menilai Valentino Rossi masih memiliki nilai penting di lintasan MotoGP. Selain masih mampu membalap, Rossi juga masih laku untuk dijual.
Performa Rossi yang menurun dalam balapan MotoGP menuai sorotan. Usia Rossi yang sudah mencapai 40 tahun lantas dituding sebagai penyebab kemunduran sang mantan juara dunia.
Bahkan bos Yamaha Lin Jarvis mengakui tidak melihat masa depan bersama Rossi. Jarvis mengatakan tingkat ketergantungan tim berlambang garpu tala itu telah berubah.
Namun Pernat tidak menilai ada yang berubah dari Rossi. Pernat masih berpendapat mantan pebalap Honda dan Ducati itu bisa bersaing dan memiliki daya tarik.
“Saya tidak percaya dengan hal ini. Saya percaya Valentino akan membalap dengan Yamaha sampai akhir kontrak, dia begitu penting sebagai pebalap dan memiliki citra untuk pemasaran,” kata Pernat dikutip dari tuttomotoriweb.
“Jika Jarvis mengatakan hal tersebut maka itu gila, tetapi saya tidak percaya dia mengatakannya,” sambung Pernat.
Fakta Rossi baru meraih 80 poin dalam paruh pertama, dan menjadi capaian terburuk Rossi di MotoGP, tidak melunturkan kepercayaan Pernat bahwa The Doctor memiliki kemampuan yang dapat diandalkan.
“Dia memiliki kepercayaan diri tinggi dan ini tidak berubah. Dia membutuhkan rekan-rekan, jalan hidupnya. Setiap hari dia berlatih ratusan kilometer bersaing dengan pebalap-pebalap muda,” terang Pernat.
“Kita membutuhkan Valentino di Paddock. Beruntung dia masih memiliki kontrak satu tahun, meskipun belakangan kita membaca banyak keanehan dan juga pernyataan dari Lin Jarvis,” ucapnya.
Dengan 80 poin, Rossi kini menempati peringkat keenam. Kendati sempat menduduki posisi runner-up di MotoGP Argentina dan Amerika Serikat, Rossi empat kali finis di luar peringkat tiga besar dan tiga kali gagal menyelesaikan balapan.