Site icon nuga.co

Ducati, Kini, “Monster” Yang Menakutkan

Ducati kini menjadi “monster” yang menakutkan, setelah ujicoba pramusim di Sepang dan Losail, dengan mencatatkan waktu tercepat dari dua pebalapnya, Andrea Iannone dan Andrea Davioso, sehingga menjadi “musuh” bersama Repsol Honda dan Movistar Yamaha.

Menjelang pembukaan seri pertama MotoGP musim 2015, Minggu, 29 Maret 2015, di Losail Circuit, Qatar, komentar-komentar sensitif mulai bermunculan dari satu tim untuk tim lainnya, terutama ditujukan untuk Ducati.

Petinggi tim Movistar Yamaha dan Repsol Honda, menjelang lomba pembuka di Losail, disibukkan untuk membahas laju yang diperlihatkan Ducati dengan Desmosedici GP15 di tes pramusim MotoGP 2015.

Mereka sepakat Ducati GP15 telah menunjukkan potensi oke.

Ducati, yang belum pernah lagi memenangi balapan MotoGP sepeninggal Casey Stoner lima tahun lalu, tampil impresif dalam tes pramusim terakhir di Losail, Qatar.

Dengan balapan pembuka musim akan dilangsungkan di tempat yang sama pada 29 Maret 2015, bukan tak mungkin Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone akan mampu menggebrak dalam persaingan yang belakangan didominasi oleh pabrikan Yamaha dan Honda.

Mengenai hasil tersebut, Direktur Tim Movistar Yamaha Massimo Meregalli meyakini bahwa Desmosedici GP15 akan mampu membawa Ducati melesat ke depan di awal musim. Persaingan di 2015 pun ia prediksi bisa lebih sengit.

“Mereka sudah mengesankan semua orang karena mereka bukan cuma terlihat cepat tapi juga konsisten dan menurut saya mereka sudah melakukan sebuah pekerjaan bagus,” pujinya di laman web situs resmi MotoGP.

“Tempo hari ada sepuluh pebalap yang terpaut kurang dari sedetik. Buat saya, dalam konteks tontonan, kita dapat menyaksikan sebuah kejuaraan yang menarik tahun ini,” lanjut Meregalli.

Prinsipal Tim Repsol Honda Livio Suppo punya penilaian positif serupa akan Ducati. Ia juga menambahkan kalau Ducati bukanlah satu-satunya pabrikan yang akan coba menggoyang Yamaha dan Honda.

“GP15 kelihatannya berfungsi dengan baik. Suzuki juga terlihat tidak terlalu buruk, jadi peraturan yang mengizinkan tim-tim yang sedikit ketinggalan mendapat keuntungan sepertinya berjalan dengan baik,” nilai Suppo.

Livio Suppo menegaskan jika Ducati bukanlah satu-satunya tim yang menunjukan progress yang baik selama masa uji coba di Losail, Qatar.

“Ducati melakukan hal baik dengan GP15. Namun bukan hanya mereka saja, Suzuki melakukan hal yang baik juga,” jelas Suppo mengutip dari motogp.com.

Suppo meyakini performa Ducati belum bisa mengganggu dominasi duo Yamaha dan Honda. “Hal ini baik untuk kompetisi. Tetapi terlalu dini untuk menyebut mereka penantang gelar yang serius,” tutup Suppo.

Persiapan tim Repsol Honda sejauh ini berlangsung cukup baik.

Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez, terus menunjukan performa impresifnya selama uji coba.
Duo pembalap tim Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentno Rossi, tak mampu berbicara banyak dalam dua sesi tes pramusim di Losail Keduanya dipaksa mencatatkan waktu yang kurang maksimal.

Kecepatan Ducati, menurut laporan yang ditulis laman situs “crash,” diotaki General Manager tim Ducati MotoGP, Luigi ‘Gigi’ Dall’lgna.

Bahkan pembalap anyar CMW LCR Honda, Cal Crutchlow, sempat menyakini hal tersebut.

Ducati dikatakan sukses mengembangkan aerodinamika yang berupa tambahan sayap, dan merupakan hasil kreasi Gigi Dall’lgna

Penambahan sayap di sisi samping Desmocedici GP15 adalah salah satu eksperimen dari Ducati untuk mendapatkan kecepatan yang harapkan.

Crutchlow yang merupakan mantan pembalap tim asal Italia itu, tahu betul dengan kepiawaian Gigi Dall’lgna dalam mengembangkan performa si kuda besi. Terbukti, saat Dovizioso berhasil mematahkan rekor catatan waktu yang dipegang Casey Stoner pada uji coba di Timur Tengah itu.

“Saya sama sekali tak terkejut. Saya yakin mereka akan kompetitif tahun ini dan pada 2016, mereka akan lebih kuat lagi. Mereka punya Gigi Dall’lgna, orang yang sangat cerdas dan merupakan otak dari kehebatan tim mereka,” ucap Crutchlow kepada GPOne

“Mereka punya teknisi yang sangat hebat, dan dua pembalap cepat dalam diri Dovizioso dan Iannone. Saya sama sekali tak meragukan mereka, baik dalam hal kecepatan maupun ritme ketika menjajal lintasan balap,” pungkas Crutchlow.

sumber : motogp.com, crash dan motorsport

Exit mobile version