Ducati menebar ancaman untuk menggeser dominasi Repsol Honda dan Movistar Yamaha di musim lomba MotoGP 2015, usai dua pebalapnya, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone , tampil impresif di dua sesi ujicoba pramusim di Sepang Circuit, Malaysia, akhir bulan lalu.
Di ujicoba pramusim, dua sesi di Sepang, dan satu lainnya di Qatar pertengahan Maret ini, Ducati telah mengirim pesan kepada Repsol Honda dan Movistar Yamaha bahwa mereka mampu untuk berada satu level di MotoGP 2015.
“Ducati telah mengalami perkembangan musim ini dan bertambah cepat. JDucati juga diuntungkan sejumlah aturan,” tegas Valentino Rossi yang mengakui kecut dengan penampilan tim asal Italia itu.
Ducati melaju cukup menjanjikan di uji coba pramusim yang teranyar di Sepang pekan lalu. Sempat kesulitan di hari pertama, laju Ducati meningkat di hari kedua. Iannone dan Dovizioso secara berurutan ada di posisi tiga dan empat.
Di hari ketiga, Iannone menghuni urutan empat sementara Dovizioso melorot ke posisi 10. Secara keseluruhan, catatan waktu Iannone berada di tangga keempat dan Dovizioso di posisi sembilan dalam daftar waktu putaran terbaik.
“Saya rasa mereka cepat. Saya melhat Dovi dan Iannone dalam kondisi bagus dan rasanya GP15 sudah sangat tangguh untuk sebuah motor baru yang sangat muda,” kata Rossi dikutip “Crash,”
Rabu, 04 Maret 2015.
“Jadi rasanya sepanjang musim berjalan, tentunya di latihan dengan ban lebih lunak atau di balapan, Ducati bisa berbahaya,” tambahnya.
Satu hal yang cukup menjadi sorotan Rossi adalah aturan yang memberikan Ducati beserta Suzuki dan Aprilia ban dan bahan bakar lebih banyak. Ketiganya memang masuk ke kelas Open sehingga mendapatkan keistimewaan tertentu.
Selain punya jatah ban lebih lunak dan bahan bakar empat liter lebih banyak untuk balapan, mereka juga diizinkan melakukan lebih banyak perubahan mesin, tidak ada batasan pengembangan mesin, dan lebih banyak kesempatan menguji motor.
Soal ban dan bahan bakar, keistimewaan dalam aspek ini secara otomatis bakal gugur andai ketiga tim mendapatkan hasil tertentu, antara lain finis tiga kali di podium dalam balapan kering.
Namun Rossi mengaku tetap heran dengan langkah ini karena merasa Ducati sudah meningkat levelnya.
“Tiga kemenangan?! Jadi kita berharap mereka menyimpan ban belakang yang lebih lunak! Tapi rasanya aturan ini kurang adil. Karena sekarang Ducati sangat cepat,” sambung Rossi.
“Jadi saya tidak mengerti kenapa mereka punya aturan ini. Tahun lalu mungkin bisa diterima, tapi sekarang mereka juga cepat seperti kami dengan ban belakang yang sama dengan kami. Jadi saya tidak tahu kenapa mereka punya ban belakang lebih lunak,” ujat pebalap gaek yang menginginkan gelar juara di musim 2015 ini.
Selain memiliki kecepatan motor baru Ducati sudah berhasil mengatasi masalah understeer yang mengganggu selama bertahun-tahun, termasuk saat diperkuat Rossi selama dua musim. Masalah tersebut yang membuat Ducati tidak pernah memenangi balapan sejak lima tahun lalu.
“Aku cukup khawatir dengan Ducati, karena motornya yang lama pun tidak terlalu buruk,” sahut Rossi di Crash.
“Di satu lap mereka memiliki keuntungan dengan ban yang lebih lunak, tapi dengan motor yang lama mereka sudah sangat cepat. Motor mereka terlihat lebih baik dan semua pebalapnya sangat senang. Jadi aku merasa Ducati bisa bersaing dengan Honda dan Yamaha.”
“Di dalam latihan aku pikir akan sulit berada di depan mereka karena dengan ban super lunak mereka memiliki keuntungan yang besar. Sedang di balapan, kami berharap bisa mengambil keuntungan karena tahun lalu Honda dan Yamaha lebih baik dari Ducati, terutama di paruh kedua musim,” sambung Rossi.
Desmosedici GP15 yang menjadi tunggangan baru Ducati sudah mendapat respons positif dari dua pebalapnya, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone. Tetapi belum ketahuan apakah GP15 akan langsung start di balapan pembuka musim 2015.
GP15 menjalani debutnya di tes pramusim Sepang II pekan ini. Namun, motor itu tak digunakan sepenuhnya karena GP14.3 juga masih dihadirkan di garasi dan juga ditunggangi Dovizioso dan Iannone.
“Untuk Iannone saya pikir kami sudah menemukan pengaturan yang bagus. Titik awal yang wajar untuk GP15. Dengan Dovi saya pikir kami mesti bekerja sedikit lebih keras karena kami harus mengatasi masalah di akhir area pengereman. Jadi saya cukup gembira, meski tidak senang-senang amat,” kata General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna di Crash.
“Ada beberapa hal kecil yang tak kami duga. Tapi saya pikir itu cukup wajar mengingat motornya benar-benar baru sehingga Anda tak bisa memprediksi semuanya.”
“ Anda harus menguji, mengecek apa yang terjadi, lalu berusaha mengatasi masalah yang ada. Menurut saya delapan puluh persen komentar dari pebalap sudah pas dengan simulasi kami, tapi ada kurang lebih dua puluh persen sisanya yang mesti kami pahami,” jelasnya.
Dengan situasi itulah Dall’Igna belum mau terlebih dulu memberikan kepastian apakah GP15 akan start dalam balapan pertama musim ini di Losail Circuit, Qatar, pada 29 Maret 2015.
Ia baru mau bicara lebih lanjut usai tes pramusim di tempat yang sama pada 14-17 Maret depan.
“Sebelum tes di Qatar, saya tak mau membuat keputusan sehubungan mengenai motor mana yang akan kami gunakan di balapan pertama. Satu lintasan saja tidak cukup untuk sepenuhnya memberi memverifikasi terhadap motor baru itu dan saya juga butuh kilometer lebih banyak dengan mesinnya,” sebutnya.
“Saat ini kami tak memiliki masalah reliabilitas apa pun. Dan ini bagus. Tapi kami harus terus menambahkan jarak tempuh dan melihat apa yang terjadi. Kami masih harus membuat perbandingan lain antara GP14.3 dan GP15 di tes Qatar, dan setelah itu mungkin kami bisa memiliki opini lebih pas mengenai motor mana yang akan kami gunakan untuk balapan pertama.
“Pada akhirnya itu juga menjadi keputusan pebalap. Bukan keputusan saya. Para pebalap harus melakukan yang terbaik dalam hal performa dan bukannya mengikuti opini saya,” tegas Dall’Igna.
sumber : crash.com, mcn dan autosport