Valentino Rossi dipaksa untuk bisa lebih cepat dalam balapan di Sirkuit Mugello, Minggu malam WIB, 01 Juni 2014, untuk bisa menghambat laju Marc Marquez dalam melakukan “fastlap”nya meraih enam kali juara secara berturut pada MotoGP Italia.
Dalam latihan bebas sesi pertama Jumat, 30 Mei 2014, Marc Marquez telah menebar ancaman dengan menempatkan diri sebagai yang tercepat dan dikuntit oleh Valentino Rossi dari Movistar Yamaha di posisi dua.
Sebelumnya, dalam jumpa wartawan sebelum latihan bebas di mulai, Marquez mengakui menghadapi tantangan keras dari Valentino Rossi.
Marquez akan bertlomba di sirkuit Mugello dengan membawa rekor tak terkalahkan dalam lima seri awal musim ini. Ia merupakan juara dunia termuda saat tahun lalu juara pada usia 20.
Pekan lalu, pebalap asal Spanyol ini meraih gelar juara kelima di Perancis sekaligus menyamai rekor pebalap legendaris Giacomo Agostini.
Saat ini Marquez menempati peringkat pertama klasemen sementara dengan selisih 42 poin dari pesaing terdekatnya, Dani Pedrosa yang juga merupakan rekan setimnya di Repsol Honda. Sementara Valetino Rossi berada di peringkat tiga dengan terpaut dua poin di belakang Pedrosa.
Namun Marquez memperkirakan Rossi tidak akan mudah menyerah dalam lomba yang berlangsung di kandangmya di sirkuit Mugello ini. “Saya pikir, di sirkuit Mugello ini, Valentino akan memacu motornya seperti seorang berusia dua puluh dua tahun. Ia akan sangat cepat dan menekan saya,” lanjutnya.
“Meski sekarang unggul, kami tak boleh lupa kalau kami berhadapan dengan para pebalap terbaik. Dari luar tampak mudah, namun kami harus kerja keras,” lanjut Marquez.
Tahun lalu, Marquez gagal di Mugello. Rossi memang selalu tampil maksimal di Mugello ia menjadi juara selama tujuh tahun sejak 2002.
Akhir pekan ini rider Movistar Yamaha Valentino Rossi akan menjalani balapan grand prix yang ke-300. Dengan momen itu dilakoni Rossi di negaranya sendiri, Italia, Marc Marquez pun amat mewaspadai kiprahnya.
Sejak turun membalap di kejuaraan dunia balap motor grand prix pada tahun 1996, Rossi sudah menjalani 299 balapan. Akhir pekan ini, Minggu (1/6/2014), pebalap dengan tujuh titel kelas primer itu akan menjalani balapan ke-300.
Nah, momen khusus tersebut akan bertambah spesial karena dijalani di lintasan Italia, kendatipun bukan Misano yang lebih dekat dengan kota Rossi Tavullia.
Rossi sendiri juga punya catatan bagus di Mugello. Ia merupakan rider tersukses di seluruh kelas di Mugello dan sempat mencatat tujuh kemenangan beruntun di kelas MotoGP, pada periode 2002 sampai dengan 2008.
“Seperti balapan lain kemenangan akan berharga 25 poin, tapi di Mugello juga ada unsur kebanggaan. Ini akan jadi akhir pekan spesial, salah satu favoritku,” ucap Rossi di Supersport.
Entah apakah Rossi akan mampu unjuk gigi dan jadi pemenang dalam balapan di akhir pekan nanti, mengingat saat ini Marquez sudah sedemikian dominan dengan menyapu bersih pole dan kemenangan di lima balapan awal. Namun, yang pasti Rossi tetap akan mencoba dan berusaha, apalagi dalam tiga tahun terakhir timnya tampil kompetitif dengan Lorenzo senantiasa meraih kemenangan di periode itu.
“Aku amat menantikannya karena Jorge menang dengan Yamaha di Mugello dalam tiga tahun terakhir dan ia selalu tampil fantastis. Itu artinya M1 kompetitif di sini. Aku tahu akan amat sangat sulit dengan para Honda dan terutama Marc, tapi kami harus mencoba. Ini juga memberi motivasi bagus karena levelnya sedemikian tinggi dan jika Anda ingin berusaha mengalahkannya Anda harus memberi lebih dari seratus persen” beber Rossi.
Di sisi lain, Marquez tentu menaruh kewaspadaan besar kepada pebalap 35 tahun itu. Ia pun membalas gurauan Rossi yang sebelumnya berandai-andai ingin bersaing dengan Marquez dalam usia yang lebih muda.
“Oke, dalam lima balapan terakhir aku melaju dengan level bagus, tapi di Mugello Rossi akan jadi dua puluh dua tahun lagi. Valentino akan jadi amat tangguh karena ini balapan kandangnya. Ia akan sedemikian sulit dikalahkan dan akan berusaha keras,” tutur Marquez.
Sementara itu, tandem Rossi di Yamaha, Jorge Lorenzo berharap bisa mengulangi momen balapan di Mugello pada tahun 2006 sekaligus memperpanjang rentetan kemenangannya di sana.
Kendatipun berhasil memenangi tiga balapan terakhir di Mugello, saat ini pebalap Movistar Yamaha itu sedang melewati periode tidak bagus. Cuma bisa sekali naik podium–berkat finis ketiga di Argentina–dari lima balapan, juara dunia MotoGP dua kali itu masih tercecer di posisi lima klasemen.
Menghadapi MotoGP Italia di akhir pekan Lorenzo menyebut bahwa ia sebenarnya merasa lebih kompetitif daripada yang tergambar di hasil. Lorenzo juga meyakini bahwa karakteristik Mugello akan cocok dengan dirinya dan M1 Yamaha.
“Kami lebih kompetitif daripada yang kami perlihatkan dalam balapan. Aku harus memulihkan kondisi fisik, tapi setiap balapan sudah jadi lebih baik, jadi kami tiba di sini lebih baik dibandingkan di Le Mans. Sirkuitnya cocok dengan Yamaha dan diriku sendiri,” sebut Lorenzo di Crash.
“Di Le Mans aku berharap bisa membuat start bagus dan menyalip beberapa pebalap, tapi tak bisa melakukannya. Saat pemanasan kami mendapatkan setting baru yang menurutku lebih baik, tapi nyatanya malah lebih buruk. Tapi aku optimistis, aku merasa sudah lebih kuat secara fisik, yang mana penting,” tegasnya.
sumber : mcn, motogp.com dan crash