Perpanjangan kontrak Lewis Hamilton dengan pabrikan Mercedes terombang-ambing karena kesepakatan yang telah mereka buat menjadi mentah kembali akibat munculnya penambahan klausul baru.
Menurut “crash” kalusul baru dari kontrak itu datang dari pihak Lewis Hamilton dan masih dipelajari oleh tim Mercedes. “Tidak dinyatakan apa klausul baru itu. Semuanya masih kabur dan gelap. Semuanya bisa saja berantakan,” tulis crash mengutip sumber Lewis Hamilton.
Lewis Hamilton akan menghabiskan sisa kontra tiga tahunnya dengan Mercedes di akhir musim ini.
Lewis Hamilton sendiri, tidak mengetahui kapan dirinya bakal menandatangani kontrak bersama pabrikan asal Jerman tersebut.
Sebelumnya, pembalap asal Inggris itu meyakini bakal merampungkan semuanya pada pekan ini.
Hal itu disebabkan karena mantan kekasih Nicole Scherzinger mesti membaca klausul kontrak setebal delapan puluh halaman sendirian. Juara dua kali Formula One itu mengurusi detail kontraknya sendiri tanpa didampingi agen layaknya pemain sepakbola.
“Saya pikir itu tidak mungkin (menandatangi kontrak pekan ini. Setelah race di Malaysia, saya mengatakan bakal selesai pada pekan ini. Namun, ini merupakan kali pertama saya negosiasi sendiri,” jelas mantan pembalap McLaren seperti mengutip Sky Sports, Kamis, 09 April 2015.
“Saya mesti membaca klausul kontrak setebal delapan puluh halaman berkali-kali layaknya seorang pengacara. Jujur, hal tersebut membuat punggung saya sedikit sakit,” jelasnya.
Kabarnya, Hamilton bakal menandatangani kontrak hingga tiga tahun ke depan. Berarti pembalap yang identik dengan angka 44 bakal berada di Mercedes paling tidak hingga musim balap 2018.
Selain itu, Hamilton bakal dibayar dua puluh juta juta euro per musimnya. Ia akan mendapat bonus lima juta euro jika mampu menang di setiap race yang diadakan.
Menarik disimak kapan berakhirnya proses perpanjangan kontrak pembalap asal Inggris tersebut.
Sebelum terjun ke GP China, Minggu, 12 April 2015, Mercedes dinilai sudah sempurna dan kembali akan menjadi pemenang pada GP China.
Namun Mercedes sadar, ambisi untuk menjadi jawara akan mendapat hadangan serius dari pembalap Ferrari.
Secara mengejutkan, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg tidak mampu meladeni andalan Ferrari, Sebastian Vettel di Sirkuit Internasional Sepang. Meski kecewa, Wolff yakin kedua pembalapnya mampu menebus kesalahan tersebut.
“Kami santai saja. Kami telah sempurna, karena sudah punya semua yang dibutuhkan. Kami percaya diri dengan kekuatan dan orang-orang di tim. Tidak ada alasan untuk panik,” tuturnya, mengutip Morning Star, Kamis, 09 April 2015.
Dengan beberapa perbaikan yang telah dilakukan, Wolff optimis kegagalan di Sepang tidak akan terulang lagi. Mental juara dunia Hamilton dan Rosberg, juga akan menopang sukses Mercedes di Negeri Jiran itu.
“China adalah kesempatan selanjutnya untuk menjadi pemenang. Lewis punya rekor yang luar biasa di sini, dan di Malaysia tempat pertama kali Nico mampu duduk di posisi satu,” papar Wolff.
Sementara itu, Ferrari bertekad mengulangi sukses GP Malaysia pada serie berikutnya di GP China.
Direktur Teknis Scuderia Ferrari, James Allison, yakin pembalapnya mampu yang tercepat akhir pekan ini.
Pencapaian Ferrari di Sepang hanya akan dipandang kebetulan bila mereka mampu mengulanginya di Shanghai.
Dengan kualitas yang dimiliki, Allison percaya Sebastian Vettel akan kembali membuat duo Mercedes mengekor hingga garis finish.
“Saya sangat yakin kami akan tampil impressif di China, sama seperti yang kami lakukan di Malaysia. Kami telah melakukan pengembangan yang mengesankan. Masih banyak yang mampu kami tampilkan,” ujar Allison seperti disitat Sporting Life, Kamis, 09 April 2015.
Meski optimis, pria asal Inggris itu sadar kemenangan yang ditargetkan tidak serta merta mudah dicapai. Pasalnya, duo Mercedes akan mampu memberikan hadangan yang luar biasa kepada Vettel.
Allison berkaca pada hasil serie perdana F1 yang digelar di Melbourne, Australia. Saat itu Vettel hanya mampu mengakhiri laga di posisi tiga, kalah dari duo Mercedes. Dominasi yang ditunjukkan sang rival saat itu membuat Ferrari terlihat sedikit kalah kelas.
“Tapi jika sekarang kami mampu mendekati jarak lagi, maka kami adalah penantang utama mereka setiap pekan,” tutup Allison.
sumber : crash, sporting life dan morning star