Valentino Rossi belum juga tampil maksimal pada MotoGP musim ini. Pembalap Monster Yamaha ini baru dua kali naik podium dari tujuh seri yang berlangsung.
Kontan saja hal ini membuat peluang Rossi menjadi juara dunia MotoGP kian menipis. Yamaha pun tak tinggal diam melihat anjloknya penampilan The Doctor.
Seperti dilansir Crash, Yamaha memutuskan mempromosikan Michele Gadda sebagai kepala Divisi Kontrol Elektrik yang berbasis di Eropa. Semula, Gadda memimpin proyek Yamaha di pentas Superbike.
Kedatangan Gadda pun disambut baik Rossi. “Gadda pria yang sangat baik. Bagi saya, kami berkembang pesat di bawah dia. Masalahnya, kami butuh lima orang Gadda, tetapi kami hanya punya satu,” ujar Rossi.
Yamaha tak punya waktu lama untuk berbenah. Usai MotoGP Katalunya akhir pekan lalu, tim berlambang garpu tala ini langsung menguji kelistrikan motor Rossi. Selain sistem kelistrikan, Rossi mengaku Yamaha juga mengetes sistem pengereman baru di motornya.
“Saya menguji sistem rem dengan ibu jari. Saya juga mengetes sistem rem skuter. Menarik, tidak terlalu buruk,” kata Rossi.
Lebih lanjut, Rossi juga memuji performa ban yang digunakannya saat sesi tes Katalunya. Menurut Rossi performa ban baru itu bisa menambah akselerasinya.
“Bannya fantastis, karena kedua ban menambah daya cengkeram dalam akselerasi. Jadi, Anda bisa mengganti gigi lebih cepat dan akselerasinya lebih cepat juga. Jadi, ban baru ini lebih baik,” kata Rossi mengakhiri.
MotoGP Belanda akan menjadi ajang bagi para pembalap untuk memperbaiki hasil balapan. Maklum, tidak kurang dari 10 pembalap meraih hasil kurang mengenakkan saat di MotoGP Katalunya, pertengahan Juni lalu.
Seperti diketahui, empat pembalap mengalami tabrakan beruntun pada balapan MotoGP seri ketujuh itu. Mereka yaitu Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso.
Sedangkan enam pembalap lainnya gagal finis lantaran berbagai alasan. Karena itu, MotoGP Belanda akan diusahakan untuk menjadi ajang memperbaiki hasil.
Valentino Rossi mengincar kemenangan di MotoGP Belanda. Maklum, sirkuit Assen tempat berlangsungnya MotoGP Belanda cukup bersahabat buat Rossi. Dalam tujuh tahun terakhir, Rossi menang tujuh kali di sirkuit sepanjang 4,545 kilometer tersebut.
Sebelumnya, Rossi sudah dua kali naik podium di MotoGP . Pembalap tim Monster Energy Yamaha tersebut finis di posisi kedua pada MotoGP Argentina dan Amerika Serikat.
Selain itu Valentino Rossi menyebut, hasil tes MotoGP di Sirkuit Catalunya, Barcelona cukup bagus meskipun dia hanya menempati posisi keempat belas.
Pembalap Monster Energy Yamaha itu mengatakan, selain mempersiapkan diri menghadapi MotoGP Belanda, tes tersebut juga telah menyiapkan program menjelang musim depan.
Rossi membukukan waktu lap terbaik. Rekan setimnya, Maverick Vinales, mendulang hasil lebih baik karena menempati posisi pertama. The Doctor total melahap tujuh puluh satu lap, sedangkan waktu terbaik tersebut dibukukan pada lap kelima puluh delapan.
“Kondisinya lebih baik dibanding Minggu (balapan MotoGP Catalunya. Pada siangnya saya bisa meraih waktu terbaik. Pada siang hari lebih panas, jadi lebih sulit,” kata Rossi, seperti dilansir Speedweek.
“Kami menghabiskan sebagian waktu dengan menguji perangkat elektronika, berusaha menemukan setelan yang lebih baik untuk traction control dan mesin pengereman. Kami juga menguji beberapa hal. Beberapa berfungsi baik, tapi ada juga yang tak berkembang,” imbuh pembalap pengoleksi sembilan gelar juara dunia tersebut.
Rossi juga menjajal tombol pengereman di rem tangan untuk roda belakang. “Itu menarik, tak buruk,” kata Rossi, 40 tahun.
“Pada saat start dan kecepatan maksimal, itu dapat membantu. Mungkin suatu saat kami bisa menggunakannya pada masa depan. Secara keseluruhan, tes berjalan positif. Kami sudah bekerja untuk masa depan, untuk musim mendatang, dan juga bersiap menghadapi balapan berikutnya juga. Kami berharap lebih cepat di balapan Assen,” juara MotoGP sembilan kali itu.
Rossi sendiri saat ini sudah fokus menjelang MotoGP Belanda, yang akan digelar pekan depan. Balapan MotoGP Belanda bakal sangat penting bagi Valentino Rossi dan Vinales setelah keduanya gagal finis di Catalunya.
Selain itu Rossi marah setelah jurnalis Sky Sports Italia Antonio Boselli mengadu domba Maverick Vinales dan Jorge Lorenzo usai kontroversi di MotoGP Catalunya
Vinales menjadi pebalap yang paling tidak bisa menerima dengan insiden tabrakan di balapan MotoGP Catalunya 2019. Vinales, bersama Rossi dan Andrea Dovizioso, menjadi tiga pebalap korban terjatuhnya Lorenzo pada tikungan sepuluh di lap kedua.
Rossi mengklaim Vinales semakin marah terhadap Lorenzo karena mendapat informasi yang salah dari Boselli. Dalam wawancara dengan Vinales, Boselli memberi informasi kalau Lorenzo menyalahkan Vinales atas insiden kecelakaan kontroversial di MotoGP Catalunya
Dalam wawancara dengan Rossi, Boselli kena marah The Doctor. Rossi mendesak Boselli untuk minta maaf karena berusaha adu domba Vinales dengan Lorenzo.
“Kamu bermain kotor dengan Vinales. Kamu bilang kalau Lorenzo mengatakan Vinales melakukan pengereman yang salah, tapi itu tidak benar. Kamu bilang seperti itu, jadi normal kalau Vinales marah,” ujar Rossi dikutip dari Sport Fair.
Pihak Sky Sports Italia kemudian meralat pemberitaan melalui direktur motorsport Guido Meda. Boselli pun minta maaf dalam siaran langsung Sky Sports Italia ketika melakukan wawancara dengan Rossi.