Site icon nuga.co

Lorenzo Frustrasi Tuduh Rossi Kotor

Semburan kata-kata yang disiramkan Jorge L:orenzo terhadap rekan satu timnya di Movistar Yamaha Valentino Rossi dengan tuduhan sebagai pebalap “kotor,” hari ini, Rabu, 14 September 2016, langsung menuai reaksi negatif dari komunitas MottoGP.

Legenda balap MotoGP, Giacomo Agostini dan Marc Marquez  menuding Lorenzo frustrasi.

“Tak layak Lorenzo menuduh Rossi kotor. Tak ada bukti yang menguatkan Valentino berbuat kotor terhadap Lorenzo. Ini kasusu yang tidak bagus,” ujar Agostini seperti dikutip dari “crash.”

Sama seperti Agostini, pebalap Repsol Honda Marquez juga bereaksi  membela Valentino Rossi terkait manuver agresif yang dilakukan The Doctor terhadap rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, pada balapan GP San Marino

Manuver Rossi ketika menyalip Lorenzo pada lap kedua di Sirkuit Misano membuat kedua pebalap adu argumen dalam konferensi pers usai balapan.

Lorenzo menuding manuver Rossi hampir membuatnya mengalami kecelakaan.

Marquez yang berada beberapa meter di belakang Lorenzo dan Rossi ketika manuver itu terjadi, menganggap manuver Rossi untuk menyalip Lorenzo terbilang agresif, namun hal itu biasa terjadi dalam balapan.

“Saya sedikit di belakang, karena ada Maverick Vinales di depan saya. Saya hanya melihat Rossi masuk melalui bagian dalam, dan dia sudah menyalip. Ya, itu agresif, tapi itu bisa dianggap sebagai usaha menyalip yang biasa,” ujar Marquez seperti dikutip dari Speedweek.

Marquez yang finis di posisi keempat pada GP San Marino, bisa memahami manuver yang dilakukan Rossi.

Pasalnya, pengoleksi tujuh gelar juara dunia kelas primer Grand Prix itu sedang tampil di depan puluhan ribu pendukungnya sendiri di Sirkuit Misano.

“Jika Anda berada di balapan rumah sendiri, Anda pasti akan mengambil risiko lebih banyak. Rossi sangat pintar. Dia tahu Lorenzo punya kecepatan bagus, untuk itu dia secepat mungkin menyalip Lorenzo,” ucap Marquez.

“Gerakan Rossi agresif, berada di batas, tapi gerakan itu tidak masalah,” sambung pemuncak klasemen sementara MotoGP  itu.

Usai konferensi pers, Lorenzo menganggap Rossi tidak menghormatinya karena memotong ucapannya ketika ditanya media. Sementara Rossi mengaku sengaja memotong ucapan Lorenzo karena tidak ingin dituding sebagai pebalap kotor.

“Saya tidak akan membiarkan Lorenzo mengatakan kalau saya pebalap yang kotor ketika berusaha menyalip, karena itu tidak benar. Dia juga agresif ketika menyalip saya,” ucap Rossi.

“Saya tidak terima saat Lorenzo mengatakan saya sebagai dirty rider ketika saya menyalip pebalap lain. Sebab, itu tidak benar,” ujar Rossi saat diwawancarai Motorsport

“Seperti pebalap lain yang juga pernah melakukannya pada saya, seperti Dani Pedrosa atau Marc Marquez di Silverstone. Lorenzo juga tampak agresif saat melewati saya. Semua orang bisa menarik kesimpulan itu,” ucap Rossi.

Menanggapi perdebatan keduanya yang ramai dibicarakan banyak media, Marc Marquez ternyata lebih setuju dengan Rossi.

Marquez kembali menegaskan apa  yang dilakukan Rossi adalah normal.

“Apa itu agresif? Iya tentu saja, tetapi ini sangat wajar terjadi ketika Anda berlaga di rumah sendiri, dan dituntut untuk memberikan sesuatu yang lebih. Rossi memang benar-benar cerdas, ia tahu kecepatan Lorenzo, dan dia sanggup menyusulnya, dan dalam batas yang masih oke,” ujar Marquez.

Seperti juga Marquez, legenda balap MotoGP, Giacomo Agostini, turut memberi komentar terkait perseteruan Valentino Rossi dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo. .

Agostini memiliki pandangan tersendiri melihat kejadian dua pembalap papan atas itu. Ia melihat Lorenzo memiliki tekanan karena dikalahkan Rossi, terlebih juga ada yang mencemoohnya saat di podium.

“Ketika saya lihat Rossi melewati Lorenzo, saya kira itu biasa saja. Valentino memang kuat dalam duel jarak dekat,” ujar Agostini mengutip Gazetta dello Sport, Rabu.

“Saya tidak mengerti apa yang ia permasalahkan. Di Misano, Anda mesti mengatasinya, tidak bisa mengambil keuntungan dari kelemahan sendiri. “

“Jika Jorge komplain tentang overtaking, itu berarti ia tidak akan melakukannya lagi. Mungkin dia gugup karena dikalahkan Rossi, atau mungkin karena dicemooh di podium,” tuntas sosok tua tersebut.

Tidak hanya Marquez dan Agostini yang membela Rossi,  seorang pengamat MotoGP, Carlo Pernat, malah dengan sangat kasar menuding Lorenzo  seperti residivis.

Melihat keadaan tersebut, Pernat mengatakan Lorenzo kerap melakukan kritik kepada pembalap lain.

Sosok Marco Simoncelli dan Andrea Iannone sering menjadi korban kejahatan peraih tiga gelar juara MotoGP itu.

“Lorenzo tampak membosankan dengan kontroversi bebas ini, ia seperti seorang residivis. Faktanya ia sudah melakukan hal yang sama terhadap Marco Simoncelli, kemudian Andrea Iannone, dan sekarang Rossi,” ujar Pernat menukil dari GPOne).

“Akan lebih baik Lorenzo menunjukkan karakternya sebagai pembalap sebenarnya, dalam hal kejahatan olahraga, kita semua tahu siapa dia,” pungkasnya.

Exit mobile version