Jorge Lorenzo meluapkan kemarahannya kepada principal Movistar Yamaha karena “memanjakan” Valentino Rossi dalam perpanjangan kontrak dan menunda kata “iya” selama dua pekan mendatang untuk sebuah kontrak baru.
Seperti dilaporkan “crash,” Kamis, 24 Maret 2016, Jorge Lorenzo meminta Movistar Yamaha untuk bersikap adil kepadanya meski pada akhirnya juara dunia MotoGP tiga kali itu memilih hengkang akhir musim ini.
Lorenzo yang kontraknya bersama Yamaha habis akhir musim ini, mengaku akan mengambil keputusan dalam tiga pekan ke depan.
Meski sudah mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak, Lorenzo hingga kini belum mengambil keputusan.
Ducati menjadi tim yang paling santer akan menjadi tim pelabuhan baru Lorenzo.
Namun, pebalap asal Spanyol itu membantah telah mendapat tawaran resmi dari Ducati.
Keputusan menunda penandatanganan kontrak baru dikabarkan dilakukan Lorenzo karena kecewa dengan sikap Yamaha.
Pebalap asal Spanyol itu diklaim kecewa karena merasa tidak dihargai Yamaha menyusul insiden kontroversial di MotoGP 2015.
Lorenzo menganggap Yamaha terlalu menganakemaskan rekan setim sekaligus rival utamanya musim lalu, Valentino Rossi. Namun, Lorenzo membantah rumor tersebut.
“Saya tidak pernah mengatakan saya tidak dihargai dalam tim. Itu adalah kesimpulan sejumlah orang, tapi saya tidak pernah mengatakan itu,” ujar Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.com.
Lorenzo juga yakin Yamaha akan bersikap adil terhadap dirinya musim ini, meski nantinya ia memutuskan hengkang.
Lorenzo tidak berpikir Yamaha akan menjadikan Rossi sebagai pebalap nomor satu.
“Saya pikir tidak akan seperti itu, karena Yamaha pabrikan asal Jepang, dan mereka sangat serius menjalankan olahraga ini. Saya yakin mereka akan memberi saya kesempatan dan peralatan yang sama seperti rekan setim saya,” ucap Lorenzo.
Lorenzo secara berulang-ulang membantah telah mendapat tawaran untuk pindah Ducati.
Lorenzo yang kontraknya bersama Yamaha berakhir musim ini, belum juga memperpanjang kontraknya dengan tim asal Jepang itu meski pihak tim sudah menyodorkan kontrak baru.
Lorenzo mengakui tawaran kontrak baru dari Yamaha akan membuatnya mendapatkan gaji yang lebih besar. Namun, ia mengelak disebut menunda keputusannya.
Pihak Movistar Yamaha melalui direktur pelaksana Lin Jarvis sempat mengklaim Lorenzo sudah mendapatkan tawaran dari tim lain, khususnya Ducati.
“Saat ini tawaran yang ada di meja hanya dari Yamaha. Saya akan mengambil keputusan secepatnya, dua atau maksimal tiga pekan,” ujar Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.com.
Yamaha melakukan penawaran kontrak baru bersamaan kepada Lorenzo dan rekan setimnya, Valentino Rossi.
Tapi hingga kini baru The Doctor yang sudah menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun hingga 2018.
Keputusan Yamaha memperpanjang kontrak Rossi diklaim sebagai alasan Lorenzo hingga kini belum menandatangani kontrak baru. Pasalnya, hubungan kedua pebalap kembali memanas ketika GP Qatar, akhir pekan lalu.
Movistar Yamaha sudah memiliki rencana jika Jorge Lorenzo memilih hengkang
Direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, tidak siap menyebut nama calon pengganti Lorenzo.
Yamaha, diakui Jarvis, mengharapkan Lorenzo bertahan.
Namun, Jarvis mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan rencana jika Lorenzo yang saat ini sedang diincar Ducati memilih untuk meninggalkan Yamaha.
“Kami sadar jika Lorenzo pergi, orang yang akan kami rekrut sebagai penggantinya tidak akan mampu menyamai level performanya. Tidak diragukan lagi,” ujar Jarvis seperti dikutip dari Eurosport.
“Kami tentunya, seperti tim lainnya, butuh rencana B atau rencana C. Kami punya sejumlah ide. Idenya sudah jelas, karena semua tim mencari talenta muda, tapi saya tidak siap menyebutkan nama.”
Hampir seluruh pebalap MotoGP, kecuali Valentino Rossi yang sudah memperpanjang kontrak dengan Yamaha hingga 2018, akan kehabisan kontrak akhir musim ini.
Salah satu pebalap muda yang diklaim memiliki masa depan cerah di MotoGP adalah Maverick Vinales, yang saat ini memperkuat Suzuki. Jarvis enggan mengomentari Vinales dan masih berharap duet Rossi-Lorenzo berhasil dipertahankan Yamaha.
“Jika Anda punya dua pebalap terbaik di dunia, Anda bisa menunggu. Skenario ideal adalah Rossi dan Lorenzo tetap bersama kami. Dengan demikian kami bisa khawatir mengenai pebalap pengganti dua tahun lagi,” ucap Jarvis.