Marc Marquez menjadi rider yang paling sering crash atau terjatuh di MotoGP
Pebalap Repsol Honda itu bertekad mengurangi catatan buruk tersebut.
Kendati berhasil merengkuh titel juara MotoGP , Marquez menorehkan catatan buruk di lintasan.
Ia menjadi pebalap yang paling sering terjatuh yakni dua puluh tiga kali.
Catatan itu membuat Marquez menjadi pebalap yang paling sering crash dalam dua musim terakhir. Pada dua tahun lalu, ia bahkan terjatuh sebanyak dua puluh tujuh kali.
Sadar punya catatan buruk, Marquez bertekad menguranginya. Rider berjuluk The Baby Alien itu bertekad mengontrol dirinya agar tak melulu melampaui batas di lintasan.
“Saya tidak ingin menjadi pebalap yang sering terjatuh musim ni. Setiap pebalap pasti tahu kapan dia harus mengambil risiko, di tikungan mana ia bisa melaluinya sampai batas dan di mana yang tidak,” kata Marquez kepada Canal+ yang dilansir Tuttomotoriweb.
“Terjatuhnya saya hampir selalu terjadi di area tikungan lambat dan itu adalah sesuatu yang ingin saya perbaiki ke depannya,” jelasnya.
Marquez masih jadi pebalap dengan jumlah crash. Juara dunia asal Spanyol ini disarankan tak lagi terlalu memaksakan diri.
Marquez musim lalu mencatatkan dua puluh tiga crash. Jumlah itu adalah yang terbanyak di antara para rider dengan pebalap Aspar Ducati Alvaro Bautista jadi yang terdekat
Jumlah itu sebenarnya masih relatif rendah karena MotoGP hanya menghitung insiden yang benar-benar membuat pebalap terkapar.
Sementara insiden-insiden di mana pebalap sempat kehilangan kendali motor di tikungan, lalu menegakkannya lagi saat motor masih meluncur tak dihitung.
Marquez seperti diketahui kerap melakukan penyelamatan semacam ini.
Jumlah itu sepanjang musim lalu juga masih lebih rendah dibandingkan catatan tahun sebelumnya.
Hal ini mendapatkan sorotan dari juara dunia Grand Prix Wayne Rainey. Rainey yang tiga kali jadi juara dunia menunggangi motor Yamaha menilai Marquez perlu mulai memikirkan cara berbeda untuk melaju di titik optimal.
Jika terus-terusan terjatuh, akan tiba momen di mana tubuh Marquez mencapai batasnya.
“Sebagai juara dunia, Anda adalah yang terbaik. Anda jadi sosok yang diburu semua orang. Dengan mengambil risiko-risiko ini, dia menunjukkan bahwa dia tidak takut. Tapi saya tak yakin kalau strategi ini yang paling cerdas,” ujar Rainey kepada Motorsport-Total.
“Secara pribadi, saya melihat tak terlalu perlu melewati batas begitu sering, sehingga Anda terjatuh 23 kali setahun. Itu tak masuk akal menurut saya. Saya rasa dia harus berkembang, karena kalau dia melakukan begitu banyak kesalahan dia takkan bangkit secepat itu lagi.”
“Saya rasa dia begitu bagus sehingga tak perlu lah menunggangi motor seperti itu, dia tak perlu mengambil risiko itu. Saya cuma berpikir bahwa itu tak perlu, terutama kalau Anda seorang juara dunia. Saya harap suatu hari dia akan mengingatnya dengan pengalamannya,” imbuhnya.
Marquez berusaha mengurangi frekuensi terjatuh di lintasan, Tapi, dia masih saja menjadi rider paling sering jatuh musim ini.
Seperti dilansir dari Crash, perhitungan yang dilakukan oleh MotoGP itu hanya memperhitungkan pebalap jatuh terkapar. Artinya, jatuhnya Marquez tapi mampu menyelamatkan diri tak masuk hitungan.
Sementara itu, rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi, terjatuh sebanyak delapan kali. Adapun Andrea Dovizioso cuma jatuh lima kali dan Maverick Vinales empat kali.
Tapi, bukan Marquez yang paling sering jatuh jika melilhat dari semua kelas. Marquez ada di peringkat keempat. Pembalap yang paling terjatuh dari seluruh kelas adalah Stefano Manzi yang tampil di Moto2.