Bertarung dengan Rossi di Termas de Rio Hondo, MotoGP Argentina, untuk kemudian terjatuh, gagal podium dan tertinggal tiga puluh poin di klasemen sementara pebalap, Marc Marquez, atau akrab di sapa Baby Allien, tak pernah menyesalinya sebagai sebuah malapetaka.
Kepada “crash,” Kamis, 23 April 2015, secara mengejutkan, Marquez mengatakan bangga ketika ia terjatuh dan gagal podium ketika berupaya memepet Valentino Rossi di Termas. “Saya bangga mendapat pelajaran terbaik dari Rossi. Dan saya bangga pernah bertarung dengannya di sirkuit Termas,” kata Marquez.
“Pertarungan itu tersebut sebagai suatu keistimewaan.”
Sejak melakukan debut di MotoGP, tiga tahun lalu, Marc Marquez sudah berulang kali terlibat duel dengan Valentino Rossi.
Duel pertama dengan Rossi dilakukan Marquez pada balapan debutnya di kelas MotoGP. Di tahun 2013 pada balapan malam Qatar, Marquez dan Rossi saling susul untuk memperebutkan posisi kedua.
Pada akhirnya The Doctor lah yang sukses merebut status runner up di belakang Jorge Lorenzo, sementara Marquez finis ketiga.
Setelah itu duel antara keduanya di atas lintasan makin sering terjadi. Yang terkini tentu saja terjadi di MotoGP Argentina. Marquez dan Rossi dua kali bersenggolan, di mana insiden yang kedua membuat Marquez terjatuh.
Usai balapan Rossi mengritik Marquez dengan menyebutnya membuat kesalahan. Aksi Marquez yang terlalu berisiko memang bisa saja menyebabkan kedua pebalap terjatuh.
Meski bersenggolan dan bersaing ketat di atas lintasan, Marquez memastikan kalau hubungannya dengan Rossi baik-baik saja. Juara dunia asal Spanyol itu memang sempat berucap kalau Rossi tetap menjadi rider idolanya.
“Kami berdua baik-baik saja. Kami adalah pebalap yang tahu bagaimana membedakan kehidupan di dalam dan di luar lintasan. Di lintasan, setiap orang mencari apa yang terbaik untuk mereka, jadi saya harap itu tidak mengubah hubungan kami,” sahut Marquez di situs resmi MotoGP.
Kalau Marquez mengidolai Rossi, sebaliknya The Doctor berulang kali menyatakan kekaguman pada pemuda Spanyol itu. Rossi juga diketahui telah berulang kali mengundang Marquez datang ke ranch-nya di Italia.
Memulai lomba di Termas de Rio Hondo sebagai pole seater, Marquez tanpa kesulitan mengontrol jalannya balapan. Namun, ternyata dia mendapat perlawanan yang sangat sengit dari Rossi yang start dari posisi delapan.
Klimaks dari pertarungan Marquez dengan Rossi baru terjadi saat akhir-akhir balapan. Ya, saat lap pamungkas, Baby Alien yang berusaha menyalip justru menyentuh bagian belakang motor Rossi. Alhasil, pembalap berkebangsaan Spanyol itu terjatuh dan gagal mengakhiri lomba.
“Selalu sebuah keistimewaan bisa bertarung demi juara dengan Valentino. Kali ini, dia yang memenangi pertarungan. Dia adalah juara yang luar biasa dan memiliki pengalaman yang para pembalap lain tidak miliki,” kata Marquez, seperti dilansir Motorsport, Kamis, 23 April 2015.
“Anda selalu berlajar sesuatu dari strategi membalapnya. Saya harus mengucapkan selamat kepadanya, dan berharap di Jerez kami kembali bisa menyajikan pertarungan yang menarik,” lanjutnya.
Setelah tiga seri balapan Marquez tertinggal tiga puluh poin dari Valentino Rossi selaku pemuncak klasemen sementara MotoGP.
Selisih angka itu tak membuat pembalap Repsol Honda itu kecewa. Menurutnya, ia memiliki dua kunci sukses guna merebut gelar juara MotoGP ketiganya musim ini.
Pertama, The Baby Alien –julukan Marquez- membandingkan hasil yang didapatnya saat ini dengan dua musim lalu.
Saat itu, balapan sudah menggelar enam race, rider Honda itu masih berkutat di posisi tiga dan tertinggal tiga puluh poin dari rekan setimnya, Dani Pedrosa yang menduduki posisi pertama.
Namun, berkat performa konsisten yang ia tunjukkan di sisa musim, pembalap asal Spanyol itu mampu menjadi yang terbaik.
Kunci kedua ialah performa yang ia tunjukkan selama mentas di tiga seri awal MotoGP musim ini. Meski hasilnya kurang memuaskan, ia cukup bangga. Menurutnya, jika ia tidak membuat kesalahan di Qatar dan Argentina, bukan tak mungkin saat ini ia berada di posisi pertama.
Sebagaimana diketahui, di Qatar sejatinya Marquez berada di pole position. Namun, di tikungan pertama selepas start ia melebar dan membuatnya finis di posisi lima. Sementara itu, di Argentina ia terjatuh usai bertabrakan dengan Rossi saat balapan menyisakan dua putaran.
“Sejatinya saya bisa memenangkan tiga balapan sejauh ini. Jika saya tidak melakukan kesalahan di tikungan pertama di Qatar, saya yakin akan berada di podium. Kemudian saya menang di Austin dan jika tidak terjatuh di Argentina, saya akan finis di posisi dua,” urainya.
Untuk sementara Marquez saat ini berada di posisi lima klasemen dengan raihan tiga puluh enam poin.
Terpaut dari The Doctor –julukan Rossi- yang memuncaki klasemen setelah mengumpulkan enam puluh enam poin
Marquez di dalam tiga seri balapan meraih sekali juara, sekali gagal naik podium dan sekali crash membuat Marc Marquez tercecer di klasemen pebalap MotoGP.
Dengan masih ada lima belas balapan yang akan digelar musim ini, Marquez memang masih punya banyak kesempatan untuk mengejar Rossi dan mencoba mempertahankan gelar juara dunianya.
Apalagi persaingan musim ini juga makin sengit dengan keberadaan Ducati, yang di tiga seri perdana sukses menerobos ke papan atas.
crash, motogp.com dan mcn