Marc Marquez makin dekat untuk kepindahannya ke Movostar Yamaha, bersamaan dengan akan “out”nya Valentino Rossi yang marah akibat motornya tak menemukan kecepatan di empat balapan terakhir.
Kedatangan Marquez ke Yamaha ini merupakan kabar lama.
Sebelumnya media memang sudah ramai memberitakan tentang masuknya Marquez kedalam tim Movistar.
Bahkan Maverick Vinales dikabarkan hampir gagal menjadi rekan setim Valentino Rossi di Movistar Yamaha andai kepindahan Marc Marquez tidak dicegah The Doctor.
Pada waktu itu Rossi dikabarkan marah dengan tawaran gaji untuk Marquez.
Masih tersimpan satu cerita menarik ketika Yamaha mencari pengganti Jorge Lorenzo yang hengkang ke Ducati.
Sebelum merekrut Vinales, Yamaha diklaim hampir berhasil mendapatkan Marquez dari Repsol Honda.
Media Spanyol, Diario Gol, mengklaim Marquez hampir bergabung dengan Yamaha sebelum memperpanjang kontrak dengan Honda pada Juni ini
Marquez diklaim tergiur dengan tawaran gaji Yamaha yang mencapai dua belas juta euro atau setara dengan seratus tujuh puluh delapan miliar rupiah per tahun.
Namun, langkah Marquez ke Yamaha dicegah Rossi, yang dikabarkan tidak senang The Baby Alien mendapat gaji lebih besar darinya.
“Yamaha menghubungi Marc Marquez, yang sedang melakukan negosiasi kontrak baru dengan Repsol Honda. Yamaha menaruh tawaran yang sulit untuk ditolak, 1dua belasjuta euro per tahun,” tulis Diario Gol, Senin (19/6).
“Valentino Rossi marah ketika dia mendengar tawaran untuk Marquez. Jumlah itu lebih besar daripada yang didapat Rossi. Rossi adalah raja dalam tim. Tidak ada yang boleh membayanginya.”
Jumlah dua belas juta juta euro per tahun memang terlalu besar dibanding gaji Rossi di Yamaha saat ini.
Pebalap gaek tersebut diklaim hanya mendapat tujuh koma lima juta euro atau setara seratus sebelas miliar rupiah per tahun di Yamaha.
Rossi dan Marquez punya hubungan yang cukup buruk sepanjang dua tahun terakhir
Penyebabnya insiden kontroversial di GP Malaysia ketika Rossi menuding Marquez membantu Lorenzo menjadi juara dunia.
Sial bagi Rossi, Vinales yang akhirnya menjadi rekan setimnya, juga menunjukkan performa yang impresif.
Memasuki seri kedelapan di Assen, Belanda, ppekan depan, Rossi berada di posisi kelima klasemen dengan tertinggal dua puluh delapan poin dari Vinale
Sementara itu, mantan pebalap MotoGP Giacomo Agostini ikut berkomentar soal hubungan Maverick Vinales dan Valentino Rossi di Movistar Yamaha.
Media-media di Spanyol dan Italia mengabarkan kedua pebalap itu kini memiliki hubungan yang kurang harmonis.
Agostini yang juga notabene idola Rossi mengatakan, Rossi kerap berselisih dengan pebalap-pebalap asal Spanyol.
“Ia tidak punya teman pebalap Spanyol. Sebelumnya adalah Jorge Lorenzo (mantan rekan tim Rossi, dan kini Maverick Vinales. Ini luar biasa,” ucap Agostini seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Vinales menunjukkan performa yang luar biasa setelah berganti tunggangan di Movistar Yamaha sejak awal musim ini.
“Maverick telah mengejutkan saya. Sebelumnya saya memperkirakan ia bakal menjadi lebih kuat,” ungkap Agostini.
“Namun, tak secepat itu juga kemajuannya di Yamaha, selamat kepada Vinales,” sambung legenda asal Italia tersebut.
Sebelumnya, Rossi mengakui sudah mulai merasakan perbedaan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya di motor M1. Meski demikian, ia tetap belum menemukan kecocokan di motor tersebut.
“Setelah perubahan ini, Yamaha akan memulai bekerja untuk rangka yang baru tahun depan. Tak akan banyak perubahan besar yang baru,” terang Rossi.
“Mungkin ada banyak perubahan kecil yang akan membantu kami, tapi kami harus mencoba mengatasi masalah secepat mungkin.”