Dominasi Marc Marquez di MotoGP dalam sepuluh tahun belakangan memang tak bisa terbantahkan. Namun, Marquez rupanya belum mampu mengalahkan statistik ciamik Valentino Rossi di MotoGP.
Dilansir dari Marca, statistik tersebut berdasarkan catatan dua ratus balapan grand prix yang telah dicapai kedua pebalap tersebut.
Raihan Marquez di MotoGP beberapa tahun belakangan ini terbilang gemilang. The Baby Alien selalu meraih kemenangan dalam tiga balapan.
Marquez juga sukses meraih pole position dalam dua kali kualifikasi. Pebalap Honda tersebut pun selalu meraih podium dalam tiga balapan.
Total statistik yang sudah dia torehkan adalah tujuh puluh delapan kali kemenangan, seratus dua puluh sembilan podium, dan delapan puluh sembilan pole position selama mencapai dua ratus kali balapan di kelas MotoGP.
Catatan itu yang membuat Marquez disebut-sebut begitu dominan dalam sepuluh tahun belakangan ini. The Baby Alien saat ini sudah mengantongi lima gelar juara dunia di kelas MotoGP.
Rossi sendiri memastikan tampil dua ratus kali di kelas grand prix pada MotoGP Inggris sebelas tahun lalu. Saat ini The Doctor mengoleksi tujuh gelar juara MotoGP.
Meski demikian, statistik Marquez tersebut rupanya belum mampu mengalahkan Rossi jika mengacu pada dua ratus balapan MotoGP yang sudah pernah dia lalui.
Pebalap kelahiran Tavullia tersebut mencapai sembilan puluh satu kali kemenangan dan seratus empat puluh satu podium dalam dua ratus kali balapan. Namun, catatan pole position The Doctor masih di bawah Marquez yakni hanya lima puluh kali.
Hanya dua gelar lagi bagi Marquez untuk menyamakan torehan Rossi. The Baby Alien semakin dekat dengan gelar juara ketujuh di MotoGP. Kemungkinan pebalap asal Spanyol itu akan berpesta juara di MotoGP Thailand.
Sementara itu teknisi Honda, Santi Hernandez menyebut dua pebalap MotoGP, Valentino Rossi dan Marc Marquez, memiliki kemiripan dalam bekerja.
Rossi dan Marquez adalah dua pebalap MotoGP aktif dengan gelar juara terbanyak. Rossi sudah tujuh kali berjaya di lintasan balap motor kelas paling bergengsi tersebut, sementara Marquez lima kali menyandang status juara.
Jika Marquez meraih lima gelar juara dari enam musim bersama Honda, Rossi sebelumnya lebih dulu menuai sukses bersama pabrikan asal Jepang itu.
Setelah mengawali kiprah di MotoGP sebagai runner up pada 2000, tiga musim selanjutnya The Doctor tampil sebagai penguasa.
Salah satu orang yang memiliki pengalaman bekerja sama dengan dua pebalap tersebut adalah Hernandez. Mekanik yang sudah berpengalaman dua puluh tahun di belakang layar tim Repsol Honda pun menilai Rossi dan Marquez memiliki cara kerja yang sama.
“Valentino dan Marc memiliki kesamaan di beberapa hal. Saya tidak bilang Marc seperti Valentino. Saat saya memiliki kesempatan bekerja dengan Rossi, dia adalah orang yang tidak pernah berada di dalam kotak, dia tidak melihat hal-hal lain, mereka hanya tertawa,” ucap Hernandez kepada DAZN seperti dikutip Corse di Moto.
“Tetapi semua telah dipelajari, dia tahu ritme lawan, dia datang ke garasi pada waktu sore, dia duduk bersama teknisi, dia ingin berusaha memastikan semuanya terkendali. Marc sangat mirip dalam hal ini,” sambungnya.
Musim ini, Hernandez berpeluang kembali membantu Marquez menjadi juara dunia untuk kali keenam. MotoGP Thailand 2019 bakal menjadi kesempatan pertama Marquez untuk berburu gelar prestisius.
Hernandez menyadari hal tersebut namun tidak ingin mendahului takdir dan menyatakan tetap bakal fokus hingga memastikan gelar juara.
“Hingga kami meraihnya [gelar juara] kami tidak dapat mengatakan kami telah memenanginya. Kami sudah cukup dekat, tetapi jangan sampai terlena. Kami tidak boleh lengah. Kami sudah merasakannya di Austin ketika kami benar-benar kuat dan lebih cepat dari yang lain tetapi sebuah kesalahan membuat kami kehilangan dua puluh lima poin,” jelas Hernandez.
Saat ini Marquez mengumpulkan tiga ratus poin, unggul sembilan puluh delapan poin dari Andrea Dovizioso yang berada di peringkat kedua.
Kemenangan di MotoGP Thailand bakal memastikan Marquez menjadi juara dunia MotoGP . Marquez pun bakal mempertahankan gelar juara dunia tersebut jika mampu finis kedua, ketiga, dan keempat asal masih berada di depan Dovizi
Selain itu sebuah berita lain mengungkapkan, adik Valentino Rossi, Luca Marini, ingin satu tim dengan Marc Marquez di Repsol Honda kala dirinya naik ke kelas MotoGP.
Penampilan Marini memang kurang menjanjikan di musim ini. Ia harus puas menempati posisi ketujuh
Atas hasil tersebut, peluang untuk menjadi juara dunia dan kesempatan untuk naik kelas ke MotoGP pun sangat tipis. Namun, ia masih berambisi untuk bisa naik ke kelas ke MotoGP.
Pebalap Sky VR46 itu masih bertekad untuk mendapatkan performa terbaiknya musim ini meski hasil tidak sesuai dengan harapannya.
“Musim ini sangat istimewa. Ada banyak perubahan dengan mesin dan ban dan saya harus mengubah gaya mengemudi saya. Sekarang saya berada di jalur yang benar dan saya harus menyelesaikan musim dengan sebaik mungkin,” kata Marini dikutip dari Marca.
Ia meyakini bahwa motor yang ditunggangi saat ini membuat ia merasa lebih dekat untuk segera naik ke kelas MotoGP.
“Mesin ini membuat motor lebih bersiap menuju kelas MotoGP. Sekarang kami dapat membuat jalur yang berbeda dengan yang ada tahun lalu dan itu sangat dekat dengan MotoGP karena kita memiliki kekuatan lebih.”
“MotoGP adalah mimpi, tetapi dengan perubahan ini kami mendekati lebih banyak dan banyak lagi. Tahun ini, balapan menjadi lebih menyenangkan dan kekuatan ini membantu menciptakan sebuah kesenangan,” ujarnya.
Pebalap yang akrab disapa ‘Maro’ itu sebelumnya sempat mengungkapkan ia menyimpan mimpi untuk naik ke kelas MotoGP dan suatu saat ia ingin dapat berada satu trek dengan sang kakak, Valentino Rossi