Tes MotoGP di Valencia, Kamis malam WIB, 12 November 2014, mengingatkan para pebalap bahwa dominasi Marc Marquez akan tetap berlangsung di musim lomba 2015, setelah di hari ketiga “baby aliens” ini menutupnya dengan mencatatkan waktu tercepat di atas Honda RC213V yang dipersiapkan Repsol Honda untuk musim depan.
Wal;au pun menjadi yang tercepat, sebelum memulai hari liburannya, Marquez kepada “crash” mengungkapkan tentang motornya yang tidak kondusif. Ia berterus terang Honda 2015 tidak nyaman baginya.
Tes Moto GP hari ketiga di Valencia berlangsung dalam trek lembab setelah tes pada hari pertama berjalan kering dan hari kedua berjalan basah. Hal itu membuat para pebalap memilih turun ke lintasan pada siang hari.
Marquez, juara MotoGP dua musim terakhir, tampil menjadi pebalap dengan waktu terbaik. Marquez juga menjadi satu-satunya yang menembus kisaran paling dahsyat di latihan tersebut.
Rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, mengemas waktu terbaik kedua diikuti oleh Jorge Lorenzo dari Movistar Yamaha. Sedangkan dua pebalap Yamaha Tech 3, Pol Espargaro dan Bradley Smith, menempati posisi empat dan enam, mengapit Valentino Rossi dari Movistar Yamaha.
Setelah itu secara berurutan ada Danilo Petrucci, Cal Crutchlow dari LCR Honda, Yonny Hernandez yang membela Pramac Racing, dan rider Suzuki Aleix Espargaro di posisi tujuh sampai dengan sepuluh.
“Hari ini saya mencatat waktu tercepat dengan motor 2014. Seharian saya berkonsentrasi dengan motor 2015, mencoba untuk mengembangkannya. Lalu pada percobaan terakhir saya mencoba motor 2014 lagi dan waktu putaran saya meningkat. Menurut saya, motor lama lebih mudah,” kata Marquez usai menjalani sesi.
Pebalap asal Barcelona itu tersebut mengaku senang dengan sasis bagian depan mesin 2015. Namun, untuk pengereman, saat keluar dari tikungan, dan sasis bagian belakang, masih harus diperbaiki.
“Kami berkembang di beberapa tempat pada mesin 2015, tetapi kurang di beberapa bagian. Saya tidak merasa nyaman dan kali ini bukan waktu yang tepat untuk mengambil risiko terlalu besar. Bagian terpenting adalah bahwa Honda lebih mengerti tentang karakter mesin dan sasis dibanding saya,” jelasnya.
Marc Marquez yang menutup musim ini sebagai juara dunia bukan sekadar mempertahankan gelar miliknya, tapi sepanjang musim 2014 dia tak berhenti menuliskan rekor-rekor baru.
Sejak promosi ke MotoGP musim lalu Marquez sudah jadi sensasi di kelas rajanya balapan motor itu. Setumpuk rekor dia pecahkan sebelum akhirnya mengalahkan Jorge Lorenzo dalam persaingan menjadi juara dunia yang harus dituntaskan di seri terakhir.
Sukses di tahun perdana itu ternyata bukan kebetulan. Rider 21 tahun itu membuktikannya tahun ini dengan performa yang jauh lebih sensasional: merebut kemenangan di 10 seri perdana.
Rekor-rekor baru pun tak berhenti dia torehkan, beberapa di antaranya sudah berusia puluhan tahun dan diyakini bakal sulit untuk dipatahkan oleh pebalap generasi selanjutnya.